BAB 68

41 2 0
                                    

Malam pun tiba

Via sudah siap dengan bajunya dan kelihatan sudah rapi dengan pakaiannya.

" Anaknya bunda sudah gadis mana cantik lagi" kata bunda memuji anaknya itu

Via tersenyum mendengar pujian bundanya itu, " Bunda doain via yah semoga berhasil"

Bunda mengelus pucuk kepala via, " Pasti bunda doain dan pasti akan berhasil"

Di kediaman alfan

Ia pun sudah siap dengan baju pilihannya tadi dan tak sabar dibuatnya.

" Mahh alfan pergi dulu yaa" kata alfan seraya membuka pintu kamar mamahnya

Mamah yang sedang memasukkan masuk ke lemari pun menoleh ke arah anaknya yang sudah rapi.

" Loh anaknya mamah mau ke mana rapi banget" katanya seraya menghampiri alfan

" Mauu ngedate bersama via" bisik alfan di telinga mamahnya

" Wahh serius ehmm yang sudah baikkan sama via" goda mamah

" Iyaa dong mah, siapa dulu dong alfan" katanya dengan bangganya

" Nah gitu dong jangan bertengkar tengkar lagi kalau ada masalah pake kepala dingin"

" Iyaa mah iya sudah alfan berangkat dulu ya takut di tunggu via" kata alfan seraya menyalimi tangan mamahnya

" Ekhmm, papah ndk di salimmin nih" kata papah dari arah belakang

Alfan langsung buru buru menyalimi tangan papahnya dan berangkat.

" Anak kita mah sudah kelihatan dewasa banget dulu masih nangis nangis minta di beliin mainnan" kata papah

" Iyah pah gak terasa anak kita bertumbuh jadi anak tampan seperti papahnya ini" kata bunda

" Meskipun begitu alfan itu tetap anak manja di matanya mama" sambungnya lagi

Meski alfan sudah beranjak jadi besar ia tetap anak yang manja di mata mamanya, seperti dulu kecil merengek rengek meminta mainnan jika tak di belikkan ia akan menangis dan tak mau makan.

                                 ******
Sampainya di rumah via

Tok tok tok

Suara ketukkan pintu pun berbunyi, bunda dan via pun saling pandang mereka paham yang datang siapa pastinya sih alfan.

" Via tunggu di sini ya biar bunda yang membukkan pintunya" kata bunda seraya berjalan ke arah pintu

Bunda pun membukakkan pintu dan terpampng wajahnya alfan yang ganteng.

" Mari masuk nak, sebentar bunda panggilkan via dulu" kata bunda menyuruh alfan masuk

Alfan pun masuk dan duduk di kursi seraya menunggu via.

" Via itu alfan sudah di depan, ayo buru tidak baik kasik orang menunggu" kata bunda di depan pintu kamar via

Via langsung terburu buru ia sudah beres dan selesai semuanya tinggal berangkat saja.

Bunda menemui alfan di ruang tamu seraya menunggu via keluar kamar.

" Nak alfan mau mengajak via ke mana malam malam gini" tanya bunda seraya duduk di kursi

" Mauu ngajak keliling bund biasa mencari angin" jawabnya

" Ohh hati hati yaa nak alfan, bunda titip via jaga dia dengan baik" kata bunda memberi peringatan

" Iya bunda alfan berjanji sama bunda"

Selang beberapa menit keluarlah via dari dalam kamar dan sudah rapi

" Via, ini beneran lo kan cantik sekali" kata alfan yang melihat via tanpa sedikit pun berkedip

Via hanya menunduk menutupi pipinya yang memerah akibat pujian yang alfan berikkan.

Tanpa membuang waktu mereka pun segera berangkat takut ke buru larut malam.

" Alfan lo mau mengajak gw ke mana" tanya via kepada alfan

" Gw mau mengajak lo ke pantai"

" Hah? ke pantai kita mau ngapain ke pantai al" tanya via yang merasa bingung

" Kita akan menikmati indahnya lampu malam saat di pantai, lo mau tau gak kenapa gw lebih suka pantai daripada ke tempat tempat lain"

" Gak tahu memangnya kenapa" kata via seraya mengerutkan keningnya

" Karena di pantailah gw bisa berteriak dengan sekencang mungkin dan meluapkan emosi gw di sana, dan di pantai juga gw merasa nyaman dan senang apalagi di tambah dengan desirran angin juga ombak menambah kesan rasa nyaman" kata alfan menjelaskan

Via hanya mengangguk saja mendengar perkataannya alfan, ia jadi tahu sekarang berarti selama ini alfan mengeluarkan keluh kesahnya dengan berteriak di pantai.

" Alfan gw janji akan menjadi kuping pendengar buat lo, lo ga ush khawatir ada gw yang selalu ada di sisi lo" kata via

Alfan tersenyum seraya mengelus tangannya via dengan lembut.

Tak berapa lama akhirnya sampai juga pada tujuannya, mereka pun turun dan mencari tempat duduk yang bagus untuk mereka berdua.

" Wah suasananya indah banget, setelah sekian lama akhirnya gw bisa merasakan pantai dan keindahannya" kata via seraya merentangkan tangannya

" Ehh lo baru pertama kali ke pantai" tanya alfan seraya duduk di sebelah via

" Bukan baru pertama kali sih sudah beberapa kali pernah tapi gw baru pertama ke pantai lagi setelah sekian lama" kata via menjelaskan

" Enak yaa anginnya sepoi sepoi gini, malam malam dengan angin sepoi seperti ini enaknya minum yang hangat hangat"

" Nah benar dingin dingin gini enaknya yang berkuah kuah apalagi yang hangat"

" Iya sudah lo tunggu sebentar yaa gw pesennin bakso sama teh manis" kata alfan lalu meninggalkan via sendiri

Via menikmati pemandangan di pantai sambil sesekali memotret keindahannya.

" Indah sekali pemandangannya andai saja ada lilis dan nia, mereka pasti senang melihat ini" kata via

" Pemandangannya memang indah tapi lebih indah lagi orang yang ada di depan gw" kata alfan dari arah belakang seraya membawa nampan berisi bakso dan teh hangat

Via hanya tersenyum kecil mendengar gomballan dari alfan.

" Alfan sudah jago gombal" kata via menghampiri alfan

Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang