BAB 20

74 5 0
                                    

Sesampainya di rumah via

Mereka di sambut hangat oleh bunda dan juga ayah via.

" Loh kenapa via di pegang gitu jalannya" ucap bunda bingung

" Iyaa bund tadi via pingsan sempat tak sadarkan diri" jawab alfan

" Viaaa pingsann, tapi sekarang tidak papa kan" kata bunda terkejut

" Iyaa bunda via gaa papa kok, cuma kecapean aja" kata via dengan tersenyum

" Tapi muka via pucat sekali sayang, sini sini bunda bantuu" kata bunda sambil memegang tangan via

" Bunda via sudah ga papa kok, ini buktinya via sudah sehat" kata via meyakinin bundanya

" beneran kan anak bunda sudah tidak kenapa-kenapa" tanya bunda kepada Via

" Iya bunda via sudah tidak kenapa-kenapa, Tadi udah dikasih minum obat sama alfan"

" Ih nak Alfan baik sekali sama anaknya bunda" ujar bunda lalu tersenyum

" Terima kasih ya alfan sudah membantu via" kata ayah yang juga ikut tersenyum

" Iya bunda ayah sama-sama" jawab alfan tersenyum

Via yang melihat senyumannya alfan itu, membuat dirinya salting sendiri dan gelisah.bagaimana mungkin senyumman semanis itu membuat dirinya salah tingkah.

" Tuhan ini jantung via kenapa yaa, apa muka via sedang memerah. Bahaya kalau muka via memerah" batin viaa

" Loh Via, Via nggak papa kan" tanya bunda kepada via yang sedang menunduk

Via pun menarik nafas dalam dalam

" Uhhh viaa ga papa kok bund, via hanya mau istirahat" ujar via

" Iya sudah via istirahat dulu yaa nak, supaya cepat pulih" Kata ayah kepada via

" iya  Bunda ya ayah, iya sudah via istirahat dulu ya" ujar via beranjak dari duduknya

" Alfan gw duluan masuk yaa, maaf gw ga bisa nemennin anterrin lo pulang sampek depan" ujar via

Alfan melihat via dan tersenyum lebar

" Sudah santai saja via ga papa" kata alfan

Via yang sudah tak tahan pun, buru buru ia pergi menuju kamarnya dengan muka yang sangat memerah seperti kepiting rebus yang masuk panci.

                 -----------------
Di kamar via

Via mengigil badannya getar getar

Bunda yang melihat pintu via, kok via ga keluar keluar dari tadi siang hingga malam. Bunda pun mencari via ke kamar

Sesampainya di kamar

" Via sayang ayok bangun nak, hari sudah mau gelap" ujar bunda di depan kamar via

Karena tak ada sahutan bunda pun membuka pintu kamar via, dan betapa terkejutnya bunda melihat via yang mengigil itu.

Bunda pun buru buru menghampiri via yang sedang mengigil itu.

" Via kamu kenapa nak, astaga badan kamu panas sekali. Sebenarnya kamu sakit apa sayang" ucap bunda dengan tetessan air mata

" Bunda panggil ayah dulu yaa sayang, kita ke rumah sakit" ujar bunda dan berlalu pergi

" AYAH AYAH AYAH" teriak bunda memanggil suaminya itu

Ayah yang sibuk dengan laptopnya pun beranjak dari duduknya.

" Bunda ayah di sini ada apa" ujar ayah bingung

" V-iaa a-yah" kata bunda terbata bata karena saking paniknya sampai terbata bata begitu

" Via kenapa bunda, jangan setengah setengah gini" ucap ayah cemas

" Via menggigil ayah, ayok kita bawa ke rumah sakit bunda gaa kuat" kata bunda mulai terisak

Ayah yang mendengar itu kaget dan tak percaya.

" Ayok bunda kita samperrin via" kata ayah menarik tangan bunda

Sampai kamar via

Ayah meneteskan air mata

" Via sayang ini ayah, ada apa denganmu nak" ucap ayah terisak

" Ayok ayah kita bawa ke rumah sakit, via butuh pertolongan dokter" ujar bunda

Ayah pun mengangkat via ke mobil dan melaju ke rumah sakit. Dengan perasaan yang cemas dan tak tenang.


Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang