BAB 22

78 5 0
                                    

Di sekolah

Pak guru pun masuk kelas

" Selamat pagi anak anak" ucap pak guru

" Pagi juga pak guruu" ucap mereka serempak

Kemudian pak guru memerhatikan anak muridnya, pak guru pun bingung di samping alfan kosong.kenapa via tidak masuk apakah ia terlambat lagi.

" Alfan via dia ke mana, apakah dia terlambat" tanya pak guru kepada alfan

Alfan yang di tanya pun tidak tau harus menjawab apa.

" Saya tidak tahu pak guru" jawab alfan seadanya

Lilis dan nia pun bingung tumben ia tidak berangkat bareng dengan via. Biasanya dia selalu berangkat bersama.

" Lilis nia kemana via" tanya pak guru kepada mereka berdua

" Kami tidak tahu pak guru, biasanya dia selalu bareng dengan alfan" ujar lilis menjelaskan

Pak guru pun di buat bingung oleh mereka, nanti sudah ia telpon orang tua via.

" Sudah sudah kita mulai saja pelajaran kita di pagi ini" ujar pak guru

Mereka pun mulai belajar dan pak guru menjelaskan materi.

---------------------------------
    Bel istirahat pun berbunyi

   Kringgg....kringgg..kringgg

Mereka pun bergegas menuju kantin, karena cacing perut minta di isi.

" Lis kenapa ya via ga masuk" tanya nia kepada lilis

" Gw juga tidak tahu, ga biasanya via seperti ini" ucap lilis

Reza dan vino pun datang menghampiri mereka berdua di taman belakang sekolah.

" Lo berdua ternyata di sini, gw cariin ke mana mana" kata reza dengan nafas yang ngos ngossan

" Ada apa lo mencari kita" tanya lilis

" Gw tau kenapa via tidak masuk hari ini" kata reza tersenyum sedikit

" Karena apa gw penasaran pengen tau" tanya nia

" Ternyata via masuk rumah sakit kemarin, gara gara dia demam dan katanya dia sempat mengigil" ucap reza

Nia dan lilis langsung terkejut dan membelalakkan mata, sungguh mereka tak percayaa.

" L-o k-alau ngomong yang benar saja" kata lilis sedikit terbata bata

" Gw serius lis, tadi alfan di telpon sama bundanya via. Dan dia di beritahu kalau via ada di rumah sakit, dan lo tau ga rupanya alfan pas dengar kabar via" kata reza panjang lebar

" Seperti apa rupanya alfan reza" tanya Lilis yang semakin penasaran

" muka dia kek dia lemes gitu, terus wajahnya tuh kayak dia pucat gitu. langsung tanpa dia ngomong satu kata pun sama kita dia langsung pergi begitu saja" sambung vino

" Wah semakin lama semakin kelihatan nih sifatnya si alfan" kata Lilis tersenyum sedikit

"  H-ah sifat gimana maksud lo lis?" tanya nia yang sedikit bingung

" Hmm lo perhatiin aja sifat alfan tu kek berubah sangat drastis kepada via, nah yang awalnya itu kan sifat dia cuek dingin. Tapi semenjak yang masalah motor itu si alfan tuh kayak langsung berubah gitu kek dia perhatian gitu kayak dia pokoknya dia tu kayak suka gitu sama via gitu sih menurut gue" ucap lilis panjang lebar dan menjelaskan

" Masalah motor itu yang mana ya lis" tanya reza yang tak tahu apa apa

" itu dulu kan via bawa motor ke sekolah tapi ban dalam motornya via itu pecah. Nah alfan terus membantu via buat memperbaiki motornya itu" kata nia dengan jelas

"Gila sungguh gila gue baru tahu, seorang Alfan bisa berbuat seperti itu kepada cewek ternyata gue tertipu dengan wajah yang datarnya itu" kata vino yang tak percaya

" Tapi wajah datarnya tuh tetap dia perlihatkan kepada cewek lain, tapi kalau kepada via itu dia kayak nggak mau nunjukin muka datarnya itu. kayak berusaha agar via nyaman dekat dia atau seperti itulah" kata lilis lagi

" Oh berarti dia cuma ke cewek lain aja kalau dia nunjukin wajah datarnya, oh pantesan gue sering ajak dia ke tempat cewek-cewek. tapi wajahnya tuh dia sama aja, sedangkan pas gue liat dia natap via tuh kayak langsung dia kayak gimana ya matanya ituloh tajam banget" jelas reza

Tak terasa waktu istirahat pun telah usai lalu mereka pun buru-buru memasuki kelas sebelum pak rahmat masuk.

Mereka akhirnya mengakhiri pembicaraan tentang Alfan itu dan mereka akan mencari tahu lagi lebih dalam lagi.

Tentang apakah dia punya hubungan spesial dengan via atau hubungan backstreet atau hubungan rahasia yang belum mereka ketahui.

Banyak pertanyaan di benak-benak mereka sehingga mereka harus mencari sendiri dan harus membuktikannya sendiri.

Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang