BAB 59

47 3 0
                                    

Setelah alfan mendengar penjelasan dari viapun merasa bersalah banget, ternyata dirinya cuma salah paham itu tidak benar saat via mengungkapkan rasa. Itu ternyata bukan untuk cowok bencong itu tapi ternyata untuk dirinya sendiri.

" AKHHHHHHHHHH" teriak alfan seraya memukul dinding tembok

Flasback on

" Gw itu di tanya sama lilis gw suka sama siapa, dan lilis menyuruh gw untuk mencontoh bagaimana bilangnya. Pas lo datang lilis ga mau lo tau kalau gw tu sebenarnya suka sama lo"

"  Gw sama sekali ga ada rasa apa apa sama tu cowok dan gw ga pernah kenal dengan itu cowok. Selama ini gw selalu diam gw paham lo itu salah paham tapi gw selalu berusaha menjelaskan sama lo"

" Orang yang benar benar gw suka itu, adalah lo terus terang ya gw menaruh perasaan sama lo. Awal ya gw berpikir kalau gw aja yang suka sedangkan lo ga suka sama gw. Jadi ya seperti cinta bertepuk sebelah tangan"

" Sampai gw di dukung oleh bunda gw kakak sama ayah, mereka setuju kalau kita pacarran tapi gw sudah terlanjur sakit hati dengan ini semuaa"

Flasback off

" AKHHHHH, gw bener bener bodo. Kenapa sih alfan lo sebodo ini, cewek yang lo anggap ga ada perasaan apa apa ternyata punya perasaan sama lo juga. Seharusnya lo harus berpikir jernih ga seenak jidat begini" kata alfan memaki dirinya sendiri

" Maaffin gw via, lo salah sebenarnya gw juga suka sama lo. Ingin rasanya gw mengungkapkan perasaan gw ini tapi ada aja masalah yang datang, kenapa seperti ini di saat gw benar benar ingin menyatakan perasaan gw sama lo ada saja kendala yang datang" kata alfan tak terasa air matanya menetes keluar dari pelupuk matanya.

Mamah alfan yang berniat memanggil anaknya untuk makan siang, ia kaget melihat kamar anaknya berantakan tak terarah.

" Alfan kamu kenapa nak" tanya mamah menghampiri alfan yang sedang duduk termenung di lantai

Alfan diam tatapannya kosong, ia tak kuasa menahan derai air matanya yang sedari tadi keluar.

" Alfan, jawab mamah kamu kenapa sayang kenapa menangis begini" tanya mamah seraya menggoyangkan tubuh alfan

Alfan melihat mamahnya dengan mata yang sudah basah akibat air matanyaa, " Alfan bodo banget mah, seharusnya alfan mencari tau semuanya bukan menyimpulkan seperti ini"

" Maksud kamu apa sayang" tanya mamah yang tak mengerti

" Tadi alfan sudah bicara dengan via"

" Lalu, via berkata apa sama kamu nak"

Alfan pun mulai menceritakan semuanya kepada mamahnya dari awal sampai akhir.

Mamah alfan pun sudah menduga kalau via tidak mungkin menyatakan perasaannya kepada cowok lain, karena mamah alfan tau kalau via itu suka dengan alfan.

" Tuhkan apa yang mamah bilang benar kan, via tidak mungkin seperti itu. Kamu hanya salah paham kepadanya" jelas mamah

" Alfan salah mah langsung menyimpulkan begitu saja tanpa mencari tahu terlebih dahulu" kata alfan yang benar benar menyesal

" Sudah sayang tidak papa, sekarang perbaiki yah dengan via jangan sampai terjadi seperti ini lagi"

" Tapi mah, via sudah terlanjur sakit hati dengan alfan. Apakah via masih menyukai aklfan? Apakah via menerima permintaan maaf alfan? " kata alfan yang sangat gelisah

" Jangan berpikiran seperti itu dulu nak, coba kamu berusaha. coba sekarang kamu datang ke rumahnya via dan selesaikan masalah ini sebelum terlambat" kata mamah memperingati alfan

Alfan berpikir sejenak ada benarnya juga apa yang mamahnya katakan barussan.

" Iyaa sudah mah alfan akan menemui via dan meminta maaf kepadanya" kata alfan seraya berdiri dan meninggalkan mamahnya

Mamah alfan hanya geleng geleng kepala saja melihat kelakuan putranya itu dengan persoalan cintanya.

Di kediaman rumahnya via

Sesampainya alfan di depan rumahnya via, alfan ragu untuk mengetuk pintu rumah via. Karena ia sudah sangat lama tidak pernah datang ke sini lagi.

" Duh gw ragu banget buat mengetuk pintu ini" gumam alfan menggaruk kepalanya yang tak gatal

Bunda yang ingin membuang sampah keluar ia terkejut melihat alfan yang tiba tiba ada di depan pintu rumahnya.

" Loh nak alfan" kata bunda dengan nada terkejut

Alfan yang melihat bundanya via hanya cengingissan.

" Hehehehe iyaa bunda" kata alfan menggaruk tengkuknya yang tak gatal

" Ada apa nak alfan datang kemari" tanya bunda kepada alfan

" Eeee, anuk bund"

" Anuk apa alfan, ooo bunda tau pasti mau mencari via kan" kata bunda seraya tertawa kecil

" Hehehehe iyaa, alfan mau mencari via. Vianya ada bunda"

" Ada vianya lagi di dalam kamar, dari tadi siang ia ndk keluar keluar dari kamarnya bunda mencoba mengetuk pintunya dan membukanya tapi terkunci" jelas bunda

" Apa via kepikirran soal tadi yaa, ia pasti sangat sedih dengan kata katanya tadi" batin alfan

Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang