BAB 69

38 1 0
                                    

Setelah mereka menikmati keindahan pantai mereka bersiap siap untuk pulang.

" Sini gw pakein helmnya" kata alfan seraya memasukkan helm itu di kepalanya via

Via menatap alfan tanpa berkedip sedikitpun, tanpa sadar pandangan mereka bertemu dan salah tingkah sendiri.

" U- udah ke pasang" kata alfan menahan kesaltingannya di depan via

" Hehehe iya terima kasih ya" balas via

Suasana pun menjadi sangat cangung di antara keduanya. Alfan dan via hanya diam saja mereka tidak tahu harus membicarakan apa lagi.

" Sudah selesai kan yok kita pulang" kata alfan mencairkan suasananya

Via hanya mengangguk saja seraya tersenyum kecil.

Alfan pun melajukan motornya dan meninggalkan area pantai, angin sepoi sepoi menemani dan menyaksikan kemesraan mereka berdua walau belum ada status pacarran di antara mereka berdua.

Di pertengahan jalan tiba tiba ada sekelompok orang yang memakai topeng, mereka mengehntikan tepat di depan motornya alfan alhasil alfan pun ngerem mendadak.

Bugh

Suara tabrakan pada punggung alfan membuat via kesal.

" Alfan kenapa rem mendadak sih, kan gw jadi kejedot gini" kata via kesal seraya mengelus dahinya yang sakit

" Tuh via ada yang mencegat kita di depan mana banyak banget lagi" kata alfan seraya menunjuk mereka semua

Salah satu cowok yang memberhentikan alfan pun maju, " Turun serahkan cewek itu kepada gw"

Alfan langsung turun dan menyuruh via untuk bersembunyi di belakang punggungnya.

" Maksud anda apaan yaa suruh saya serahkan cewek saya" kata alfan kepada lelaki itu

Karena tak menjawab tanpa babibubebo lelaki itu langsung memukul alfan, tapi alfan langsung gercep mencekal tangan lelaki tersebut sehingga perkelahian pun terjadi satu lawan tiga.

Via yang menyaksikan alfan kelahi pun mengangga, ia sungguh tak percaya jika alfan pintar dalam berkelahi.

Ia ingin sekali melerai perkelahian ini tapi ia takut kalau ia juga kena tonjoknya.

Semua lelaki itupun sudah terkulai lemas, alfan menarik salah satu baju lelaki yang bicara kepadanya, " Tolong kasik tahu gw siapa yang menyuruh kalian"

Lelaki itu hanya diam dan biasa saja bahkan terlihat santai, itu semakin membuat alfan semakin marah dan geram hingga ia menghajarnya lagi.

" Laki laki brengsek kalian semua" kata alfan mengumpat kepada mereka semua

Mereka akhirnya pergi dan menatap alfan sekilas lalu pergi.

" Alfan lo gak papa kan, astaga wajah lo terlukaa" kata via panik yang melihat wajah alfan terluka

" Ini gak papa kok gak ada rasa sakitnya sama sekali"

" Gak ada rasa sakitnya, itu pasti sakit alfan gw aja yang melihatnya merasa itu sakit sekali"

Alfan melihat via yang begitu khawatir terhadap dirinya, ia senang melihat via yang begitu khawatir terhadap dirinya.

" Ini gak papa kok via, sudah ya kita lanjutkan perjalanan kita. Gw takut bunda mengomel di kira gw bawa anaknya kabur" kata alfan seraya menaiki motornya dan memakai helmnya

" Ihh alfan ya kali bunda gw sampai segitunya kan tadi sudah izin" kata via seraya memukul bahu alfan pelan

Alfan hanya tertawa kecil dan mulai melajukan motornya.

Tak selang berapa lama akhirnya mereka sampai di depan rumah via.

" Terima kasih ya alfan buat hari ini gw senang banget rasanya, dan maaf sudah membuat lo sampai terluka seperti itu" kata via menatap alfan

Alfan mengelus pipinya via, " Sudah gak papa ini bukan sepenuhnya salah lo, musibah juga tidak ada yang tahu intinya lo sudah selamat sampai tujuan dan tidak ada satupun yang tergores dari tubuh lo"

Via tersenyum mendengarnya lalu ia memegang tangan alfan mengelusnya dengan lembut.

" Iya sudah gw masuk dulu yaa, ingat obattin lukanyaa jangan sampai lupa" kata via menatap tajam ke arah alfan

" Hahahha iya iya gw pasti obattin kok, kan sudah di suruh sama tuan putri gw yang cantik ini" kata alfan gombal

Via yang mendengar itu hanya menunduk menahan malu jangan sampai pipinya merah kalau sampai memerah akan berbahaya nih, apalagi di hadapannya alfan.

" Iya sudah gw pulang dulu yaa, byee cantiknya alfan" kata alfan melajukan motornya seraya melambai ke arah via

Via membalas lambainya alfan dan tersenyum riang, kemudian ia memasuki rumah dengan senyum senyum sendiri.

Ia berputar putar seraya senyum senyum sendiri membayangkan yang tadi.

" EKHMM" suara deheman yang sangat keras

Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang