BAB 23

63 5 0
                                    

Sepulang sekolah

" Duh mana sih reza sama vino ini" kata lilis ngomel ngomel

Mereka membuat kesepakatan untuk mengjenguk via di rumah sakit, dan kumpul di tempat restoran terdekat.

Dua orang yang di tunggu tunggu pun datang

" Ehh sori gw lama datangnya" ucap reza

" Lama banget lo, ngapain ajaa" tanya lilis kesal

" Biasa si reza tuu dia make uppan dulu, supaya tambah ganteng" ucap vino sambil tertawa

" Vino diam lo, kalau lo ga tau apa apa mending lo diam aja" kata reza sangat kesal

Vino pun semakin tertawa kencang

" Vino sudah, ayok kita berangkat sekarang" kata nia

"Ayokkkkk" kata mereka serempak

Mereka pake motor, lilis dengan reza dan nia dengan vino.

Di perjalanan, tiba tiba lilis meminta untuk berhenti di toko buah.

Reza pun menghentikkan motornya tepat di toko buah itu.

" Lis lo mau ngapain" tanya nia yang di atas motor vino

" Mau beli nasi goreng" jawab lilis asal

" Kan bukan di sini tempatnya, ini kan toko buah mana ada pedagang nasi goreng" kata nia kebingungan

Vino yang mendengar itupun hanya tertawa kecil, bagaimana bisa nia langsung percaya gitu saja.

" Nia ini emang toko buah, bukan pedagang nasi goreng" kata vino menjelaskan

" Maksud gw lilis ngapain ke sini" tanya nia

" Yaa beli buah sih nia, masa dia mau beli nasi goreng. Astaga nia loading otak lo lama sekali" kata vino gereget dengan nia

Lilis dan reza pun masuk ke dalam toko buah itu dan memilih milih salah satu buah, yang cocok di kasik buat via.

" Reza yang mana bagus, yang ini atau yang ini" tanya lilis sambil menunjukkan keranjang buah yang berwarna pink dan ungu

" Biasanya via suka warna apa" tanya reza

" Emm semua warna dia suka kecuali warna hitam" kata lilis

" Iya sudah ungu aja deh, bagus dia ada pitanya" kata reza menunjuk ranjang buah yang berwarna ungu

Lilis pun mengganguk, kemudian ia mengambil keranjang yang warna ungu.setelah itu iapun membayar ke kasir.

" Sudah selesai belanjanya" tanya nia

Dan lilis hanya mengangguk sebagai jawaban

Mereka pun melanjutkan perjalanannya ke rumah sakit.

----------------------------
Sesampainya di rumah sakit

" Ehh ini kan motornya si alfan" kata reza melihat motor alfan yang terparkir

" Berarti si alfan ada di sini dong" sambung vino

" Sudah ayok kita masuk saja" kata lilis mengajak mereka masuk

Kemudian mereka pun masuk ke dalam rumah sakit itu, mereka tidak tahu kamarnya via no berapa.

" Nomor berapa kamarnya via, gw gaa tau astaga" kata lilis

" Gw jugaa samaa" sambung reza

" Kita tanya suster saja, ngapain kalian pusing pusing." Kata nia

Lalu mereka pun menanya kepada suster

" Permisi sus" kata nia

" Ya ada apa, ada yang bisa saya bantu" jawab suster itu dengan senyuman kecil

" Mau mencari kamar atas nama via putri adijaya, kira kira no kamarnya berapa ya" tanya lilis

" Sebentar yaa saya cek dulu" kata suster

Suster pun mengecek atas nama pasien via

" Ohh ini ada di ruang melati nomor kamarnya 104" kata suster memberitahu mereka

" Terima kasih sus" kata reza

Suster mengangguk dan tersenyum kecil

Mereka pun buru buru menuju kamar yang di beritahu suster tadi.

Sesampainya mereka di sana, mereka takut salah kamar.

" Gw takut salah kamar " kata lilis ragu

" Ga apa dan ga mungkin salah, tadi kan kita sudah bertanya kepada suster" kata reza

" Iyaa itu benar, ayok kita masuk" kata nia menarik lilis

   Ceklek

Pintu pun terbuka dannnnnnnnnnn

Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang