Bel pun sudah berbunyi menandakkan masuk kelas, dan siswa siswa pun berhamburan menuju ke kelasnya masing masing.
Hari ini kelas ips tiga yang masuk adalah bu guru naya, iya guru baru yang beberapa hari pindah ia mengajar mapel pkn.
" Selamat pagi anak anak ibu" sapa bu naya seraya memasuki kelas
" PAGI BUKKKKK" jawab mereka serempak
" Oke sebelum kita memulai pelajaran pada pagi hari ini mari kita berdoa menurut kepercayaan kita masing masing" ucap bu naya seraya menundukkan kepalanya
Semuanya pun menunduk dan berdoa sebelum memulai pelajaran pertama.
" Berdoa selesai, oke sebelum itu bu guru absen dulu ya"
Bu naya pun mengabsen satu satu siswanyaa agar ia mengetahui siswa mana yang tidak hadir dan siswa mana yang hadir.
Via mencolek lilis yang ada di depannya, " Lis katanya tadi lo ga bersemangat karena bu naya ga masuk, tuh sekarang bu naya ada di depan kita"
Lilis menggaruk tengkuknya yang tak gatal, " Hehehe, tapi sekarang gw sudah bersemangat lagi dan sudah segar"
" Tumben tumbenan lo ga bersemangat kalau ga ada bu naya, ga seperti biasanya lo lis aneh tau gak" sambung nia melihat ke arah lilis
" Iya sekali kali gitu, karena bu naya dia baik banget orangnya dan caranya dia bicara juga lembut"
Alfan yang melihat mereka berbicara tentang bu naya pun ikut tertawa kecil ada ada saja lilis ini.
" Ga bersemangat karena ga ada bu naya atau ga bersemangat karena ga ada reza" kata alfan tersenyum tipis
Lilis diam dan merasa gugup mendengar kata kata alfan barussan.
" Kok dia bisa tau, kalau yang gw cari adalah reza bukan bu naya" batin lilis yang merasa bingung
Via mengerutkan keningnya yang tak paham semua ini, " Maksud lo al apa, kan dia memang benar ga bersemangat karena ga ada bu naya"
" Ga, dia bohong itu dia ga bersemangat karena ga ada reza kan dia suka sama reza, bahkan mereka berdua saling suka kok" jelas alfan
Via dan nia melotot seraya menutup mulutnya ia kaget mendengar perkataannya alfan barussan.
" SALING SUKA" kata via dan nia secara bersamaan
Nia melihat lilis sedang menunduk dan terlihat gelisah, " Wah para banget lo lis, kenapa lo ga bilang bilang kalau lo sebenarnya suka sama reza"
" Eeeee, gw ga bermaksud begitu. Gw ga tahu dari kapan rasa ini tumbuh, gw merasa setiap dekat dia selalu nyaman dan setiap berpegian sama dia gw merasa senang banget" kata lilis menjelaskan
" Jadi lo benarran suka sama si reza" tanya via untuk memastikan
Lilis mengangguk cepat dan menunduk lagi karena tak berani melihat ekpresi teman temannya.
" Kok lo ga pernah cerita sih, ga papa cerita saja sama kita. Kita ga makan lo kok kenapa alfan lebih dulu yang tau ketimbang kita"
" Karena reza yang ngomong gitu sama gw, dia berterus terang sama gw" kata alfan menjawab pertanyaannya via
" Ohh begitu, iya toh ga papa lilis juga sukanya sama cowok yang baik bukan sama cowok yang ga benar. Apa salahnya kan kita mendukung lilis kawal sampai dia jadian dengan si reza" kata via mencolek bahu lilis
" Iyaa kita harus kawal mereka sampai benar benar jadian. Kalau kalian punya pasangan masing masing dong gw sama siapa masa gw sendiri" kata nia memelas
" Ekhemm, seperti lo ga tahu aja" kata lilis yang tertawa kecil
" Siapa makanya, memang gw benar benar ga tahu"
" Yakin lo benar benar ga tahu, apa gw perlu memakai flasdish agar memori otak lo gw pindahhin"
" Apa sih lis, gw memang benar benar ga tahu"
" Tadi kan kata lo, kalau kita sama sama sudah punya pasangan lo sendirian. Tapi lo melupakan sesuatu yang sangat berharga"
Nia mengerutkan keningnya menatap lilis dengn tatapan yang sulit diartikan.
" Sesuatu apa yang gw lupaa" tanya nia yang merasa benar benar bingung
" Emmm kan ada si vino temannya alfan" sambung via
Nia yang mendengar namanya vino pun tersentak kaget, bisa bisanya teman temannya ini menjodohkannya dengan si cowok ngeselin.
" Idih, ogah ah gw ngapain sama si vino yang cowok ngeselin ituu"
" Ga ush terlalu di benci gitu bestie, ntar kalau sudah jatuh cinta sulit di artikan" ledek lilis disertai dengan tertawa kecil
" Siapa juga yang jatuh cinta sama cowok kayak dia, mending jauh jauh deh" kata nia tak suka
" Awas nanti lo ke makan ludah sendiri loh" ledek via juga
" Gaakkkkkk dan gakkkkkkk" kata nia dengan nada panjang
Alfan via dan lilis pun tertawa melihat nia yang begitu yang pura pura tidak menyukainya.
" Vino ada salam nich dari nia cantik" kata alfan seraya menaruh tangannya di pipi
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)
Teen FictionAlfan adalah seorang anak yang mempunyai sekolah tunas bangsa ia anaknya dingin banget kepada semua,bahkan ada yang menyapanya dia hanya diam saja sambil menunjukkan wajah yang datar, siapa sangka ia tiba tiba jatuh cinta dengan via yang sangat peri...