Via pun memasuki kelas dengan wajah yang kusam dan muka di tekuk.
Nia menyenggol lilis memberitahu tahu kalau via sudah datang tapi kali ini berbeda tidak seperti biasanya yang selalu ceria.
" Lis si via kenapa ya, gak kayak biasanya" bisik nia di samping telinga lilis
Lilis hanya menaikkan kedua bahunya menandakkan ia tidak tahu.
" Sudah yok tanya saja kepada via daripada kita penasaran seperti ini" kata nia seraya menoleh ke arah belakang
Via hari ini sedang tidak ada mood apa apa, ia duduk sambil membaca buku dengan santainya. Ia jadi tidak bersemangat karena si riska
" Via lo kenapa sih, gak kayak biasanya lo diam diam bae. Biasanya lo heboh" kata lilis yang melihat via serius membaca
" Iyaa gak kayak biasanya lo seperti ini" sambung nia
" Udh deh kalian diam saja" kata via yang tak mau di ganggu
" Ohh gitu sekarang gak mau cerita cerita sama kita lagi ni" kata lilis
Via langsung menutup buku bacaannya dan beralih menatap kedua temannya di depan.
" Gw tuu sebal tauu, sebal banget ihhh" kata via mengetak ngetak kakinya
" Lo sebal kenapa, coba cerita sini sama kita" kata nia
Via pun menceritakan hal yang dia alammin tadi pagi saat ia datang ke sekolah dan menuju kelas.
" Mana si riska tuu biar gw hajar dia, mana dia gw gak takut sama manusia kek dia" kata lilis sombong
" Lo yakin gak takut sama dia" tanya nia yang merasa ragu
" Gaklah!! Ngapain gw takut sama si riska itu kita juga sama. Sama sama makan nasi kan"
" Udhlah lis gak ush di perpanjang lagi, dia itu memang sengaja karena dia cemburu gw makin dekat sama alfan" kata via tertawa kecil
Lilis yang mendengar itu juga ikut tertawa, " Masih kalah jauh lo sama dia, lebih cantikkan lo dimana dimana ke timbang dia sampah bekas. Opss!"
" Lilis mulut lo kasar juga ya kalau ngatain orang seperti ini. Giliran di dekat reza lembut banget bicara lo" kata nia memukul tangan lilis pelan
" Kalau di depan ayang reza gw harus lembut bicaranya, siapa tau aja gw di tembak awww" jawab lilis seraya membayangkan
" Panggilannya sudah ayang ayangan ini yaa, mana pjnya dong" kata via
" Pj apaan gw saja belum jadian sama dia bisa di bilang sih masa masa pendekatan"
" Lama lo ah masa pendekatan, ntar ke buru reza di ambil orang tau rasa lo" kata nia menimpali
" Ihh gak papa dong daripada jomblo, mending lo sama vino saja daripada lo jomblo kan gak enak jadi nyamuk terbang"
" Lilis gak boleh seperti itu kita lihat saja bagaimana akhirnya" kata via seraya melirik nia dengan tatapan yang menggoda
Di saat mereka sedang bicara kemudian datanglah gengnya alfan memasuki kelas dan melihat mereka sedang mengobrol dengan serius.
" Kalian lagi ngomongin apa, kok serius banget sih" kata reza
Lilis menarik nia untuk membisikkan sesuatu, " Inilah yang di sebut pucuk cinta nia"
Nia yang mendengar itu hanya bergidik ngeri mendapatkan bisikkan alay.
" Gak ada kok kita cuma bahas soal kuliah kan sebentar lagi kita mau lulus" jawab via
" Minggir lo gw mau duduk" kata alfan menyuruh reza untuk berdiri dari tempat duduknya
" Ya elah gw gak akan ambil cewek lo, santai saja kali gw paham kok bahkan paham banget" kata reza yang di usir oleh alfan
" Lis kita ke kantin aja yuk, gerah gw pagi pagi melihat orang bucin" sindir reza
" Hussst sana kalian berempat hustt" usir alfan kepada mereka
Mereka pun telah keluar dari kelas dan kini tinggal mereka berdua di tempat duduk ,yang lainnya sedang sibuk urussan masing masing.
" Via lo tadi di tabrak ya sama riska" tanya alfan langsung pada intinya
Via mengerutkan keningnya dan bertanya-tanya kenapa alfan bisa tahu setahu dia kejadian itu kan di saat alfan belum datang.
" kok lu bisa tahu al" tanya via yang penuh dengan tanda tanya
" Ya gue tahu dari anak itu tadi kan mereka bicarain lo tadi kan gue sempat dengar ada yang ngomongin via via gitu ,yah gw samperrin dong dan bertanya sama mereka kenapa ngomongin lo ternyata lo kelahi sama si riska" jelas alfan panjang lebar
Via menghembuskan nafasnya dan menceritakan kejadian tadi yang dialaminya.
" Emang dah tuh si orang tidak bisa apa sekali doang tidak mencari gara-gara"
" Iya dia itu memang sengaja nabrak gue tadi pas gue minta bantuan dia dia cuek bebek"
" Tapi Lo nggak apa-apa kan apa ada yang terluka atau ada yang sakit"
Via menggeleng, " Gak ada kok alfan gw gak papa"
" Kasik tau gw yaa kalau ada yang sakit, gw selalu siap siaga untuk melindungi lo dan mengobati lo" kata alfan disertai dengan senyum manisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)
Teen FictionAlfan adalah seorang anak yang mempunyai sekolah tunas bangsa ia anaknya dingin banget kepada semua,bahkan ada yang menyapanya dia hanya diam saja sambil menunjukkan wajah yang datar, siapa sangka ia tiba tiba jatuh cinta dengan via yang sangat peri...