Exstra Part 2

102 2 0
                                    

Setelah beberapa minggu kemudian, akhirnya via di nyatakan sudah pulih oleh dokter dan sudah di perbolehkan untuk pulang hari ini juga.

" Bunda, via senang banget akhirnya via keluar juga dari rumah sakit ini yang penuh bau dengan obat dan juga rasa makannya yang hambar tidak ada rasa" kata via mengingat ingat apa yang ia sudah dapatkan di rumah sakit ini

" Husst anaknya bunda tidak boleh bicara seperti itu, namanya juga rumah sakit sayang pastinya bau obat dan rasa makannya juga hambar karena diperuntukkan untuk orang sakit makanya hambar" jelas bunda kepada via dengan panjang lebar

" Iya juga sih bund hehehe tapi ga papa via senang akhirnya via keluar juga dari sini dan pulang ke rumah, via sudah rindu dengan kamar via"

Pintu kamar viapun terbuka dan datanglah teman temannya via dan juga alfan.

" Halo viaa" sapa lilis dan juga nia secara bersamaan lalu mereka langsung berhamburan memeluk via

" Aaaaaaa kalian kok ga ngomong sih kalau mau datang ke sini, gw kangen banget sama kalian berdua sahabat tercinta gw" kata via membalas pelukkan mereka

" Dih lebay banget sih padahal baru kemarin aja tidak bertemu sudah sekangen itu" cibir reza

" Ehh lo mending diem aje yee, suka suka kitalah emang lo apa yang tidak pernah seperti ini" balas lilis

" Hadeh mulai lagi dah ini tom and Jerrynya" kata Vino seraya memijat pelipisnya karena melihat pertengkaran itu

" Sudah sudah kalian gw aja ke sini untuk bantu via, karena hari ini via akan pulang ke rumah paham" tegas alfan

Kemudian mereka pun bersiap siap untuk membantu via keluar dari rumah sakit, setelah menempuh perjalanan yang cukup lama mereka pun sampai di kediaman rumah keluarga via.

" Akhirnya sampai juga di rumah gw, rumah yang selalu gw rindukkan" kata via berjalan terlebih dahulu masuk ke dalam rumah

Lalu mereka di sambut oleh papa dan kakaknya via mereka sengaja tidak ikut ke rumah sakit karena mau menyambut via di rumah.

" Anak papah sudah pulang senang banget papah melihat princess papah yang sudah sehat ini" kata papah seraya memeluk anaknya

" Via juga pah senang banget kita bisa berkumpul di rumah ini lagi dengan canda tawa kita" katanya seraya membalas pelukkan papahnya

"  Ohh jadi gitu cuma papah aja yang di peluk terus kakak jadi apa di sini jadi patung maksudnya " sindir kakak via

Via langsung tertawa kecil, " hihihihi kakak via juga kangen sma kakak" katanya seraya berlari memeluk kakaknya

" Kakak juga kangen sma adeknya kakak yang cerewet ini yang suka marah marah ini" kata kakak via memeluk adeknya dengan erat tanpa di ketahui air matanya turun dengan sendirinya

Via yang merasakan basah di bahunya pun melepas pelukan kakaknya, " kakak kenapa kok kakak menangis sih, kakak ga suka ya kalau adeknya kakak ini sehat kembali seperti dulu"

Kakak via menggeleng, " Tidak via kakak hanya terharu saja melihat adeknya kakak kembali seperti dulu lagi, kakak senang banget makanya kakak menangis "

" Kakak ga boleh nangis lagi ihh jelek tau kalau kakak nangis seperti ini" kata via seraya menghapus air mata kakaknya

" Via kamu tidak tahu saja, kakakmu itu lemah kalau soal adeknya soalnya adeknya itu sudah menjadi bagian hidupnya sudah menjadi orang terpenting dalam hidupnya makanya kakakmu cengeng dia tidak mau kelihangan berlian yang berharga di hidupnya " jelas bunda yang melihat anaknya seperti itu

Via langsung memeluk kakaknya dengan erat, ia beruntung banget punya kakak seperti dani orangnya sabar penyayang banget betapa beruntungnya via.

Setelah sesi peluk memeluk menyalurkan rasa rindu, kini via sedang menggobrol bersama alfan di taman belakang.

Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang