Hingga malam berganti pagi di mana terlihat seorang pria sedang membersihkan dirinya untuk segera berangkat ke kantor untuk melaksanakan meeting di pagi ini, di derasnya air shower ya terus membayangkan kejadian semalam, bagaimana ia bertemu dengan seorang wanita yang sangat seksi dan mampu menghipnotis dirinya untuk pertama kalinya.
"Saya harus mencari dirimu"
Memikirkan bagaimana ia mencari seorang wanita yang hanya ia lihat dari bentuk postur tubuhnya, bibir dan juga retina mata wanita itu, mengingat pagi ini akan ada meeting bersama seorang model cantik ia segera melanjutkan acara mandinya dan tergegas untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.
"Morning mah pah"
Menuruni Setiap anak tangga dan menghampiri kedua orang tuanya yang sudah menunggu ia untuk sarapan bersama, selalu mencium kening kedua orang tuanya dan mendaratkan bokongnya di samping kanan sang papa, mengambil setiap lauk yang ia inginkan namun suara sang kakak menghentikan kegiatan lelaki tersebut.
"Kapan kau akan menikah?"
Seano menghela nafasnya, Lagi-lagi pertanyaan itu yang ia dengar dari kedua orang tuanya.
"Kamu sudah 45 tahun, laki-laki seumuran denganmu sudah memiliki anak"
"Aku harus menyiapkan semuanya untuk masa depanku pah" ucap lelaki tersebut sambil menyiapkan beberapa sendok sarapan paginya.
"Apa lagi yang harus kamu siapkan? Harta? Sebutkan bagian mana yang kamu belom punya"
Yang dikatakan sang papa benar bahwa seano sudah memiliki banyak harta mulai dari rumah dibeberapa negara, koleksi mobil mewah, deretan motor yang mewah , 1 pesawat, 2 helikopter dan deretan barang-barang branded yang memiliki nilai harga yang sangat fantastis.
"Tidak" ucap seano
"Lalu apa bisnis?"
Pertanyaan sang Papa yang lagi-lagi membuat seano menghalang nafasnya, karena lagi lagi pertanyaan tersebut benar seano telah memiliki beberapa anak perusahaan dan bisnis lainnya.
"Kamu bisa menjalankan semua kerjaanmu saat menikah nanti" sang mama membuka suara
"Menikah adalah hal yang menyenangkan dari sisi apapun, jika kamu menikmatinya dengan baik"
Seano cukup terdiam atas ucapan yang diberikan kepada kedua orang tuanya ,lalu ia mengangkat suara bahwa telah menemukan seorang gadis Pujaan hatinya.
"Aku sudah menemukan gadis pujaan hatiku"
"Benarkah?"
Mendengar kabar tersebut kedua orang tua seano langsung menatap anak laki-laki semata wayangnya tersebut seakan-akan bertanya apakah itu benar adanya atau hanya kata pemanis seperti sebelum-sebelumnya.
"Namun aku kehilangan jejaknya"
"Maksudnya"
" aku bertemu dengan seorang wanita di salah satu clubbing punya kita, dia berhasil memikat hatiku untuk yang pertama kalinya "