Vogaza hanya diam dan melanjutkan untuk menghabiskan kentang gorengnya, menghelakan nafasnya saat tahu pekerjaannya masih 5 kali pemotretan sedangkan 3 hari dia akan melakukan perjalanan menuju Paris.
" mau nggak mau Aku harus menyelesaikan 5 pemotretan dalam waktu 2 hari "
"Kenapa 2 hari?"
" karena satu hari akan aku pergunakan untuk mempacking barang-barang "
" ya sudah kita Cicil saja dari malam ini nanti saya bantu bagaimana? "
"Oke" vogaza langsung menoleh ke arah seano dan tersenyum.
Setelah menghabiskan kentang gorengnya kedua manusia berbeda gender itu langsung pergi menuju kamar untuk bersiap-siap agar dapat melanjutkan pemotretan itu, Saat memasuki kamarnya seano langsung menyuruh vogaza untuk mandi duluan karena dia harus menyelesaikan pekerjaannya.
" kamu ikut ke lokasi pemotretan atau mau menyelesaikan pekerjaan kamu ? "
" saya ikut "
"Memang tidak capek?"
" tidak ,Nanti saya akan sambil mengerjakan pekerjaan saya, sambil melihat kamu bekerja "
"Baiklah"
Lalu vogaza langsung bergegas masuk ke kamar mandi, selama menunggu vogaza aja selesai mandi seano mengerjakan tugasnya di salah satu sofa kamar miliknya.
" apa aku sama vogaza tidur di apartemen aja ya biar team tinggal di rumah "
" tapi Jika seperti itu Kejadian ini akan terulang bahkan lebih parah "
"Lebih baik jangan"
Sudah hampir 45 menit lamanya vogaza belum juga menyelesaikan acara mandinya membuat seano beberapa kali menatap pintu kamar mandi tersebut.
" kenapa dia lama sekali " lalu seano berjalan ke arah pintu kamar mandi dan membuka knop pintu tersebut, melihat vogaza yang masih menyikat giginya dan mencuci mukanya di depan wastafel, melihat bagaimana wanita itu menatap ke arah wastafel tanpa sehelai kain untuk menutupi tubuh polosnya membuat seano menelan salivanya kasar saat melihat tubuh milik vogaza.
"Ehm, kamu masih lama? " vogaza yang terkejut akan asal suara yang berada di ambang pintu itu langsung menoleh ke asal suara.
"Astaga" mereka saling menatap satu sama lain, wanita itu tanpa sadar bahwa dirinya masih belum menggunakan sehelai kain sedikitpun untuk menutupi tubuh polosnya.
" Cepat selesaikan mandinya sudah jam segini abis itu kita berangkat ke pemotretan Saya menunggu di luar "
Setelah mengatakan itu seano langsung menutup pintu tersebut, dan membiarkan vogaza terdiam akibat dirinya yang masih kaget kedatangannya Siano yang secara tiba-tiba.
"Kenapa dia tidak mengetuk pintu terlebih dahulu" vogaza Langsung kembali kepada aktivitasnya dan melihat cermin, namun saat dirinya melihat cermin ia sangat terkejut dengan apa yang ia lihat bahwa tubuhnya yang polos itu.