Hingga akhiran mereka berdua telah sampai di ruang tv dan menyalakan sebuah film di mana yang akan mereka tonton bersama.
"Sayang?" vogaza langsung menoleh ke arah suara saat seano memanggil dirinya.
" Saya ingin berbicara sesuatu sama kamu "
"bicara apa ?" seano langsung mengubah posisinya untuk menatap wanita itu.
" jadi saya di sini hanya beberapa hari nanti habis itu saya akan berangkat ke Jepang karena saya akan ada pertemuan di sana ,Lalu saya ke Jerman karena ada beberapa problem di perusahaan kami "
Terlihat wanita di hadapannya itu tidak merespon atas ucapan yang ia keluarkan beberapa detik yang lalu, hingga akhirnya seano memutuskan untuk memanggil wanita itu untuk menyadarkan lamunannya.
"Sayang?"
" oh gitu " vogaza terlihat mengubah raut wajahnya menjadi sedih atas ucapan yang terlontar dari mulut laki-laki di hadapannya.
"Bagaimana?"
"Apanya?"
"Kamu tidak apakan saya tinggal?"
" tidak apa-apa, Pergilah " vogaza langsung memposisikan duduknya yang tadinya menghadap seano langsung menghadap televisi, seano yang paham atas sikap yang diberikan oleh vogaza itu langsung menggenggam tangan wanita itu.
"Hi, dengarkan saya dulu" terlihat seano yang sedang membujuk wanita itu agar dapat melihat dirinya dan mendengarkan apa yang akan dia ucapkan, namun vogaza seakan tuli sama sekali ia tidak ada niatan untuk merespon laki-laki di sampingnya itu.
"Please, dengarkan dulu"
vogaza yang tadinya sedang menonton sebuah film langsung menoleh ke arah samping dan menatap laki-laki yang sejak tadi membujuk dirinya agar dapat berbicara dengannya.
"Apalagi? Apa yang harus didengarkan kan aku udah tahu kamu mau pergi"
"Tapi sayang.. "
"Berapa hari?"
" mungkin selama kamu di Paris saya sama sekali tidak dapat menemani kamu di sini, tapi nanti Saat untuk pemotretan di tempat selanjutnya saya dapat menemani kamu selama menjalani pekerjaan di sana "
"Iya"
Seano sangat paham sifat yang ditunjukkan oleh wanita itu adalah sifat bahwa dia sedang menunjukkan dirinya kalau wanita itu sedang merajuk, karena selama bersama seano vogaza selalu ditemani dan dituruti apa yang diinginkan.
" jangan seperti ini Kita kan hanya beberapa hari lagi bertemu "
" Tapi janji ya kita harus saling kasih kabar dan apapun itu "
"Pasti baby"
Mendengar jawaban dari laki-laki itu vogaza langsung memeluk Seano dan menenggelamkan wajahnya di tengkuk leher laki-laki itu, lalu vogaza mendongakkan kepalanya dan bertanya kepada Seano.