Cast :
Lee Haechan
Jung JenoGenre : Historical, Drama
Rated : M
WARNING : JIKA TIDAK MENYUKAI CERITA INI DIMOHON UNTUK SEGERA KELUAR DARI SINI TANPA MENINGGALKAN KOMENTAR KEBENCIAN! TERIMA KASIH
.
.
.
.
..
.
.
.
."Yang Mulia Raja telah datang!!"
Setelah mendengar suara lantang itu pintu kayu tersebut akhirnya terbuka. Yang Mulia Raja lalu segera melewati pintu itu, sedangkan beberapa dayang yang mengikutinya tadi tetap menunggu diluar dan diarahkan oleh dayang paviliun untuk menunggu diruangan lain. Menyisahkan dua sampai empat prajurit yang menunggu agak jauh dari sana.
Raja Jeno masuk kedalam kamar yang ditinggali oleh Ratu-nya.
Ya, malam ini ia berkunjung ke paviliun Bulan Malam. Paviliun milik Yang Mulia Ratu.
"Yang Mulia.." Ratu menyambut Raja dengan wajah yang sumringah. Wanita itu langsung mendekati Raja.
"Ya.." Jawab Raja ala kadarnya. Ia mengikuti Ratu yang mempersilahkannya untuk duduk.
Ratu yang memang menunggu kehadiran Raja tentu merasa sangat senang. Karna ini adalah kali kedua Raja mendatangi kediamannya. Dengan telaten Ratu menuangkan air kedalam cangkir kecil dan memberikannya pada Raja.
"Yang Mulia, silahkan diminum dulu." Ucapnya lembut.
Raja meraihnya namun tak diminumnya, dan hanya meletakannya diatas meja.
Ratu ikut duduk disebelah Raja. "Aku senang Yang Mulia menepati janji malam ini." Ucapnya dengan suara yang dibuat lembut.
"Bukankah aku sudah berjanji?"
"Ya, tentu saja. Yang Mulia pasti akan menepati janji. Yang Mulia, silahkan diminum dulu." Ratu kembali menyodorkan cangkir itu.
Raja pun akhirnya menerima cangkir itu kembali dan menenggaknya dalam sekali minum.
"Apa Yang Mulia akan menetap malam ini?" Tanya Ratu.
Raja Jeno terdiam sejenak, lalu menghembuskan nafasnya yang entah kenapa rasanya sangat berat. Rasanya berat sekali untuk berlama-lama disini. Ada rasa enggan dan tak nyaman. Tapi dia pun memaksakan diri untuk bertandang ke paviliun Bulan Malam karna sudah terlanjur berjanji pada wanita ini.
Walaupun dia sudah mendapatkan ijin dari Haechan namun tetap saja dia merasa sangat bersalah pada pemuda manis itu. Dia takut jika akan menyakiti perasaan selir-nya, walaupun Haechan bilang sendiri jika ia tidak apa-apa. Dan malah menyuruhnya untuk lebih sering bermalam bersama Ratu.
"Yang Mulia?" Ratu yang tidak mendapatkan jawaban dari Raja dan malah melihat laki-laki itu melamun membuatnya sedikit kesal.
"Dia pasti sedang memikirkan selir rendahan itu! Sialan!!" Innernya
Ratu meraih tangan Raja yang masih menggenggam cangkirnya, dan berhasil membuat suaminya tersadar dari lamunannya.
Meski dilingkupi rasa kesal namun Ratu tetap tersenyum manis didepan Raja. "Apa Yang Mulia baik-baik saja?" Tanyanya.
"Ya, aku baik." Jawabnya.
Ratu memberikan rematan lembut pada tangan besar Raja yang ia genggam. "Yang Mulia, aku harap malam ini Yang Mulia bisa bermalam disini. Aku sudah lama menunggu kedatangan Yang Mulia."
Raja terdiam sejenak lalu menjawab, "Maaf aku baru bisa berkunjung malam ini."
"Tak apa Yang Mulia, Ratu ini mengerti." Tangan Ratu yang menggenggam tangan Raja perlahan mulai naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Musisi [NoHyuk]
FanfictionHaechan hanya seorang musisi jalanan yang dibawa oleh Raja Jeno untuk tinggal di istana. . . . . BxB Bahasa Baku