Cast :
Lee Haechan
Jung JenoGenre : Historical, Drama
Rated : G
WARNING : JIKA TIDAK MENYUKAI CERITA INI DIMOHON UNTUK SEGERA KELUAR DARI SINI TANPA MENINGGALKAN KOMENTAR KEBENCIAN! TERIMA KASIH
.
.
.
.
..
.
.
.
.Langit cerah terpampang nyata diatas langit. Semilir angin berhembus dengan cukup tenang, namun masih mampu menggoyangkan dedaunan hijau diatas pohon beserta ilalang liar yang mengelilingi dibawahnya.
Tak terasa waktu berjalan dengan begitu cepat. Sudah lebih 4 bulan Haechan tinggal diluar istana. Menikmati waktu sendirinya sebagai orang biasa dan bergaul dengan orang-orang sederajatnya. Haechan sangat menyukai kehidupan bebasnya seperti ini. Namun mau bagaimana lagi, cepat atau lambat dia harus kembali.
Dan waktu yang diberikan Raja untuknya tinggal disana pun telah berakhir. Kemarin, Raja memerintahkan Jenderal Hwang untuk membantunya berkemas untuk pulang.
Rasanya sangat berat untuk meninggalkan kehidupan yang sangat dia sukai itu.
Tapi dia pun harus menerima semua konsekuensi dari apa yang telah ia pilih sebelumnya. Haechan dengan sedih hati menatap rumah nyamannya itu dari balik jendela kereta kuda yang kini tengah membawanya menjauh.
Haechan menghela nafasnya dengan berat karna setelah ini ia akan kembali hidup didalam istana. Dia menurunkan gorden untuk menutup jendelanya kembali, lalu memilih untuk memejamkan mata dan beristirahat selama perjalanan menuju istana.
Dan setelah menghabiskan beberapa waktu akhirnya kereta kuda itu sudah terparkir dihalaman dalam istana.
"Selir Lee, kita sudah sampai." Dayang Kim membangunkan Haechan dengan lembut.
Haechan secara perlahan membuka matanya, kemudian kembali membuka gorden. Dan benar saja kini dia sudah melihat halaman luas yang terbentang disana. Haechan menyunggingkan senyumnya manis.
"Sudah lama sekali." Gumamnya pelan.
"Ayo Selir Lee." Dayang Kim turun dari kereta lebih dulu.
Dengan perlahan pemuda manis itu turun dari kereta kuda dibantu oleh Dayang Kim. Matanya langsung memindai seluruh pemandangan disana, pemandangan yang sudah lama sekali tidak ia lihat.
"Selamat datang." Raja Jeno menghampiri Haechan.
"Yang Mulia."
Dengan lembut Raja Jeno memeluk Selir Lee dan membubuhkan kecupan ringan dikening pemuda itu.
"Aku senang akhirnya kau kembali." Ucap Raja.
Haechan tidak menjawab dan hanya membalasnya dengan senyuman manis. Hingga akhirnya matanya menangkap seorang wanita cantik yang berdiri tidak jauh dari tempatnya. Mata Haechan menatap wanita itu dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Yang Mulia Ratu." Gumam Haechan.
"Pergilah. Ratu sudah menunggumu sejak tadi" Raja Jeno memberikan ijin untuk Haechan menghampiri Ratu.
"Ye.."
Kemudian Haechan berjalan mendekati wanita cantik itu, yang ia lihat saat ini tengah memiliki perut yang besar.
"Yang Mulia." Haechan sudah berdiri didepan Ratu.
Keduanya sama-sama terdiam beberapa saat, hingga akhirnya Ratu bersuara,
"D-Donghyuk-ssi.." Selepas mengucapkan nama asli Haechan tiba-tiba saja Ratu menangis.Dan tentu itu membuat Haechan dan orang-orang yang berada disana menjadi bingung dengar tangisan Ratu yang tiba-tiba saja.
"Y-Yang Mulia, ke-kenapa?" Selir Lee pun sedikit panik. Dipikirannya apakah dia melakukan kesalahan hingga membuat wanita didepannya ini sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Musisi [NoHyuk]
Fiksi PenggemarHaechan hanya seorang musisi jalanan yang dibawa oleh Raja Jeno untuk tinggal di istana. . . . . BxB Bahasa Baku