*Bab ini direvisi menggunakan pembaca layar, mohon maaf jika kurang rapi.*
Sihir adalah suatu fenomena yang diciptakan seseorang memanfaatkan Mana yang terdapat pada tubuh sebagai bahan energi untuk membuat sebuah keajaiban. Sebagai contoh, dengan menggunakan sihir, kita bisa membuat api ataupun air dari tangan secara langsung.
Sihir terbagi menjadi beberapa elemen. Yaitu api, air, angin, tanah, cahaya, dan gelap.
Para penyihir bisa menggunakan semua elemen dasar tersebut. Namun, pada umumnya setiap penyihir hanya memiliki kecocokan dua elemen dan hanya dua elemen tersebut yang dapat ditingkatkan ke sihir yang lebih tinggi.
Sihir yang aku kuasai adalah elemen air dan angin.
Dalam sihir diperlukan rapalan mantra untuk mengatifkannya.
"Oh, may the spirit give me strength, water ball."
Di atas telapak tanganku sekarang ada bola air yang melayang seukuran 10 cm. Bola air tersebut bisa berubah ukurannya sesuai Mana yang kita alirkan atau bisa juga menciptakan beberapa bola air sekaligus.
Namun, dalam kasus diriku, tanpa rapalan aku sudah bisa menggunakan sihir. Tidak semua orang bisa menggunakan tanpa rapalan, karena teknik ini membutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi dan kontrol Mana yang baik juga.
Aku alirkan Mana melewati tangan kananku, beberapa bola air kini melayang.
"Sudah lama aku tidak berlatih seperti ini..." Aku mencoba menggerakkan 5 bola air itu berputar mengelilingiku.
Manfaat utama sihir tanpa rapalan adalah gerakannya tidak monoton, aku bisa menggerakkannya secara leluasa sesuai keinginan. Tapi sekarang ada satu masalah serius.
Aku memiliki penglihatan terbatas, menggunakan sihir dan melemparkannya secara sembarangan akan sangat berbahaya bagi orang sekitar. Sekarang aku berada di halaman depan rumah, seharusnya aman tidak akan mengenai seseorang.
Aku pun menciptakan lebih banyak bola air melayang di sekitarku dan menggerakkanya untuk melatih kontrol sihirku.
Wush~ Wush~
Sepuluh bola air bergerak berputar di depanku, tidak ada cipratan air yang mengenaiku.
Mungkin aku akan mencoba melempar beberapa bola air ini ke arah pagar? Seharusnya aman karena tidak terlihat orang di sekitar sana.
Splash- Splash- Splash-
Ku lempar bola air tersebut dengan berhati-hati secara bergantian ke arah pagar, dengan sedikit tenaga agar tidak terlalu merusaknya. Bola air itu mengenai tepat sasaran, meskipun ada beberapa yang meleset.
Syukurlah... aku masih dapat mengontrol sihir dengan baik. Aku terlalu fokus pada penyakitku, mencari informasi dan cara penyembuhannya, sampai melupakan menggunakan sihirku kembali.
Saat akan melempar bola air yang terakhir, aku mendengar sesuatu—
"Meaaow!"
Kucimg? Tapi di mana? Aku pun menghentikan laju bola air, lalu membatalkannya, dan mencari asal suara itu. Ternyata ada seekor kucing yang sedang berjalan di sekitar bawah pagar. Badan kucing tersebut sedikit basah, apa dia terkena cipratan bola air? Aku tidak menyadarinya jika tidak menurunkan pandanganku...
"Maaf, ya. Aku tak melihatmu di bawah sana..." Aku menghampiri kucing tersebut dan mengelus kepalanya.
"Meow!"
Kucing itu mengibaskan badannya, kemudian beberapa cipratan air mengenai wajahku. Aku hendak berdiri dan masuk ke rumah mengambil handuk untuk mengeringkan badan kucing itu, namun dia telah pergi setelah mengibaskan kepalanya.
Aku terlalu fokus kepada orang sekitar, tapi lupa kalau ada hewan juga di daerah sekitar...
Melihat langit, memejamkan mataku aku merenung kembali. Sihir akan sangat berbahaya jika tidak dapat melihat dengan baik, itu bisa mengenai hewan juga. Untungnya aku bisa menggunakan sihir tanpa rapalan sehingga dapat mengubah arah bahkan membatalkannya. Pada umumnya jika sihir sudah dilepaskan akan mustahil untuk dihentikan.
Apakah memang susah beradaptasi dengan sihir dalam keadaan mataku seperti ini?
Mata, tak diragukan lagi ini salah satu indra yang paling dibutuhkan dalam sihir. Apakah ada cara lain?
Mata...
Tunggu, bagaimana jika aku mengalirkan Mana ke mata kananku yang sudah tidak bisa melihat? Kalau tidak salah ada sihir penguatan tubuh untuk meningkatkan kekuatan fisik di atas rata-rata.
Aku pun mencoba mengalirkan Mana ke arah mata kananku dan menutupnya. Ini akan cukup sulit karena baru pertama kali aku mencobanya.
Beberapa saat kemudian setelah cukup Mana ada di mataku, terasa seperti aliran darah yang mengalir, kemudian aku mencoba meluaskan aliran tersebut, dan membuka mata...
Aku melihat daerah sekitar, akan tetapi—
"Tidak ada yang berubah, ya..." Aku tersenyum pahit.
Sekali lagi aku melihat daerah sekitar dengan mata kananku, tetapi masih tidak dapat melihat apapun secara normal seperti dulu.
Apakah ini tidak ada gunanya?
Aku menundukkan kepalaku melihat ke bawah kecewa. Namun, pada saat itu terlihat seperti cahaya kecil berjalan di bawah. Aku alirkan lebih banyak mana ke mata kanan dan bentuknya semakin jelas.
"Apa ini aliran Mana? Dan ini berbentuk kucing?"
Aku telat menyadarinya, tapi itu adalah kucing yang terkena cipratan bola air tadi, kenapa dia kembali?
Itu tidak penting! Yang terpenting apa yang kulihat sekarang adalah aliran mana pada kucing tersebut. Memang aku tidak dapat melihat bentuk kucing itu dengan mata kananku, tapi aku dapat melihat aliran mananya meskipun itu sangat kecil dan sedikit.
Kalau aku ingat, hewan dan monster memiliki Mana meski tidak lebih banyak dari Mana milik manusia.
Kabar baiknya aku bisa menggunakan teknik ini agar mengurangi saat terjatuh dan tersandung seseorang. Tetapi ini akan membuat pemggunaan mana yang sangat banyak dan kontrol yang lebih baik...
"Ini pasti bisa! Dengan latihan yang rutin, aku pasti bisa!"
Aku menghampiri kucing itu, mengambilnya dan mengangkatnya ke atas.
"Terima kasih! Berkatmu, aku menemukan solusi!" Kucing itu meronta di kedua tangan ku, tapi dia menyerah setelah beberapa saat, kemudian aku memeluknya.
***
Pada hari itu, sang kucing memutuskan tidak pernah melewati rumah Al lagi, tapi keesokan hari dan selanjutnya Al mencari lalu menemukannya dengan teknik baru yang dia latih.
KAMU SEDANG MEMBACA
10% Vision
RomanceAl menderita penyakit misterius yang menyebabkan penurunan fungsi penglihatannya secara drastis, hingga mata kanannya tidak bisa melihat lagi. Penyakit itu juga membuat dia dikucilkan oleh lingkungan sekitar, bahkan ejekan dari mereka tidak luput di...