Bab 1 : Penyakit Misterius

198 14 8
                                    

Tidak ada langit-langit yang dia kenali di matanya, seharusnya dia bangun di tempat biasanya. Namun, saat ini pandangannya tidak bisa melihat apapun, semua itu sangat buram, hanya sedikit berkas cahaya yang mengintip.

"Apakah ini sudah pagi atau siang hari?"

Al terbangun dari tempat tidur sambil meraba-raba daerah sekitar, ternyata mata bagian kirinya tertutup ujung bantal, mata sebelah kanannya kini sudah tidak bisa melihat lagi, sehingga saat bangun tadi tidak dapat mengenali daerah sekitar. Dia lalu duduk dan memeriksa sebelah kanan, bagian tersebut adalah jendela, dengan membuka sedikit tirai dan jendela, lalu-.

Wush~ Angin sejuk sekitika memasuki kamar.

"Sepertinya sudah pagi hari."

Al melihat keluar jendela, merasakan angin yang berhembus dan hidungnya yang mancung dapat menghirup aroma bercampur dengan tanaman daerah sekitar. Dengan sedikit penglihatan, Al melihat beberapa orang mulai beraktivitas, ada yang membersihkan halaman rumahnya, berangkat ke akademi, dan ada yang mulai menuju ke guild untuk mengambil misi.

Dia mengarahkan wajahnya ke atas sambil melindungi matanya dengan tangan kanan agar tidak terlalu terkena sinar matahari.

"Belum cukup tinggi ya."

Mungkin itu sekitar jam 7 pagi, di kamar tidurnya memang ada jam dinding untuk mengetahui waktu sekarang. Namun, dengan penglihatan yang terbatas akan cukup merepotkan mencarinya, jadi lebih cepat jika melihat ke luar jendela untuk mengetahui waktu sekarang.

Al kembali melihat kamarnya dan duduk di tepi tempat tidur, dia mengulurkan tangan kanan ke depan. Apa yang terlihat memang tangannya sendiri, tapi dengan kondisi matanya saat ini hanya telapak tangan saja yang terlihat. Ruangan sekitar tidak dapat dilihatnya bahkan jari dan lengannya pun tidak dapat terlihat, perlu menggeser sedikit pandangan ke atas untuk melihat jarinya tapi pada saat itu juga sekarang telapak tanganya sekarang hilang dari pandangannya.

"Haaah". Al menghela nafas lelah. Dia menggerakkan tangan ke depan, dengan menggepalkan dan membukanya beberapa kali, sambil bergumam sendiri "Kenapa semua ini bisa terjadi?"

◇◇◇◇

Dua tahun yang lalu saat Al 17 tahun telah lulus dari akademi, saat dia akan memulai mengambil misi pertamanya di Guild Petualang, dia merasa ada yang aneh dengan kondisinya. 

Bruk-.

Sekali lagi Al tersandung di jalan, orang seketika menertawainya karena hal ini, bukan sakit karena terluka tapi malu yang dia dapat. Sepertinya ada lubang kecil di pinggir jalan, orang normal seharusnya tidak akan mudah terjatuh seperti itu.

(Apa aku memang selalu ceroboh seperti ini?)

Al pun membersihkan celana sekitar lutut karena menyentuh tanah yang cukup kotor, dan kembali berdiri.

(Sepertinya tidak ada yang terluka.)

Kembali melanjutkan perjalanan, kali ini bertemu seorang kenalan di akademi yang mengetahui tentang medis untuk memeriksa kondisi tubuh Al apakah ada yang salah. Guru Vale adalab salah satu pengajar di akademi yang sudah lama bertugas, keahliannya dalam bidang medis menjadi nomor satu di kota. 

Baru beberapa bulan Al telah lulus di sana, sekarang mungkin pertengahan semester bagi murid yang baru masuk setelah dia lulus. Banyak murid laki-laki dan perempuan membawa makanan di tangan mereka, mungkin sudah memasuki jam istirahat, waktu yang tepat untuk bertemu guru Vale di ruangannya. 

Al berjalan dengan sedikit hati-hati agar tidak menabrak orang lain atau terjatuh tersandung. 

(Kalau tidak salah di sini ruangannya) 

10% VisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang