Bab 10 : Misi pertama

20 7 2
                                    

"Sepertinya sudah saatnya mencari uang sendiri..."

Melihat sisa tabunganku sudah mulai memasuki masa krisis, selama aku tinggal di sini orang tuaku selalu mengirim uang saku bulanan, bahkan saat aku menderita penyakit ini mereka akan menaikkan jumlahnya karena khawatir padaku. Tentu aku menolaknya, membuat mereka terus memberiku uang sampai usiaku saat ini sungguh memalukan.

Tapi bagaimana aku mendapatkan uang dengan kondisiku sekarang? aku masih belum memikirkan pekerjaan yang bisa ku kerjakan, bahkan melihat sekitar orang masih tidak begitu mengerti akan penyakit ini, aku ragu mereka akan memberi pekerjaan.

"Haah..." Al menghela nafas.

Atau aku mengambil misi di guild petualang? memang dalam mengambil misi, resiko akan diambil petualang itu sendiri, sehingga jika terjadi kecelakaan dalam misi maka guild tidak akan bertanggung jawab. Mengingat aturan tersebut ternyata cukup mengerikan bagi ku sekarang.

Aku telah olah raga rutin di pagi hari dan melatih sihir ku dalam setahun terakhir, seharusnya itu aman bagiku dalam misi nanti. Ditambah lagi dengan Magis Augen itu pasti aman meskipun dalam waktu yang singkat.

Baiklah sudah diputuskan mari coba itu!

Tidak perlu banyak yang ku persiapkan karena aku seorang penyihir, tapi ada juga yang memerlukan tongkat sihir namun aku tidak perlu membawanya, karena akan mengambil misi yang cukup sederhana untuk memulai. Untuk senjata pisau kecil cukup, bisa digunakan untuk memotong sesuatu. Dan yang terpenting adalah jubah untuk menjaga tubuh dari luka ringan, serta penutup kepala dari jubah itu juga berfungsi melindungi mataku dari sinar matahari secara langsung.

"Baiklah sudah saatnya berangkat"

Tempat Guild Petualang cukup dekat dengan akademi, jadi aku bisa melewati jalan seperti biasa tanpa menggunakan Magis Augen.

◇◇◇◇

Akhirnya aku telah sampai di depan guild petualang, cukup menghabiskan waktu dengan berjalan pelan.

"Ini tempat pertama kali ku kunjungi..."

Aku mengambil nafas sebentar dan membuka pintu, lalu melihat ke samping ada tempat kosong kemudian berdiam sebentar. Kenapa aku melakukan itu?

Dengan kondisi mataku sekarang memasuki tempat harus lebih berhati-hati, apalagi di tempat yang belum pernah ku lihat. Setelah kehilangan setengah fungsi penglihatanku, diperlukan menghafal tata letak suatu benda untuk mengurangi tertabrak atau terjatuh.

Al pun menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memproses apa yang ada di bidang penglihatannya, sementara itu beberapa petualang memperhatikan Al yang berdiam di dekat pintu. Mereka menatap aneh Al, karena tidak mengerti apa yang dia lakukan.

"Apa yang sedang kau lakukan di sana?" seorang petualang yang sedang duduk berbicara kepada Al.

Al tidak bisa segera menjawab, dia mencari asal suara tersebut dan menoleh kepada orang itu "Maaf aku ada sedikit masalah dengan mataku, jadi aku perlu memproses sebentar apa yang sedang ku lihat."

"Hah?" lelaki itu tidak mengerti apa yang dibicarakan.

"Aku tidak bermaksud buruk, aku hanya perlu beradaptasi dengan apa yang ku lihat."

"Terserah kau saja." petualang tersebut tidak mempedulikannya dan kembali berbicara pada temannya.

Setelah beberapa saat Al pun berjalan menuju meja resepsionis.

"Apa ada yang bisa saya bantu?" seorang perempuan berambut panjang dan berwarna pirang menyambut Al.

"Aku ingin mengambil sebuah misi."

10% VisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang