Bab 5 : Guru Pindahan

41 9 1
                                    

*Saya mencoba revisi bab lama menggunakan pembaca layar, mohon maaf jika kurang rapi.*

Hari ini ada seorang gadis yang dipindahkan tugas mengajar ke kota Issberg atau biasa dipanggil "Kota Petualang", di kota ini cukup banyak dikunjungi karena julukan tersebut. Oleh karena itu, banyak orang mengambil pendiddikan di tempat ini untuk mengetahui lebih banyak tentang petualang, sehingga kekurangan Staf untuk mengajar.

"...Tapi aku baru berpengalaman mengajar 6 bulan dan langsung dipindahkan ke Kota besar....."

Alexia mendapat lisensi mengajar di usia 21 tahun, dan baru mulai mengajar 6 bulan yang lalu. Bidang pelajaran yang dia kuasai adalah sihir, kebetulan juga seorang peneliti muda.

◇◇◇◇

Minggu lalu setelah Alexia mengajar di kelas, Kepala Sekolah menyuruhnya menemuinya untuk membicarakan sesuatu.

"Minggu depan kamu akan dipindahkan ke Akademi di kota Issberg." ucap Kepala Sekolah.

"Apa maksudnya? Apakah aku melakukan kesalahan?" tanya Alexia meminta penjelasan lebih jelas.

"Ah, maaf kebiasan buruk ku. Duduk lah terlebih dahulu biar ku jelaskan."

"Oke." Alexia menarik kursi dan duduk di depan mejanya.

"Ada permintaan dari Akademi di kota Issberg." ucap kepala sekolah sambil mengambil sebuah surat. "Isi permintaan tersebut adalah dibutuhkan seorang pengajar dalam bidang sihir."

Kepala Sekolah menjelaskan bahwa banyak orang tertarik menempuh pendidikan di kota itu, sehingga kekurangan Staf untuk mengajar.

"Dan itu sebabnya Anda memanggilku untuk tugas ini?" Alexia menyimpulkan.

"Benar sekali"

"Tapi bukannya ada yang lebih berpengalaman mengajar untuk hal ini? Lagipula aku baru mengajar di sini selama 6 bulan...." tanyanya dengan senyum masam.

"Jangan khawatir tentang itu, menurut laporan, ajaran mu sangat menarik bahkan banyak murid ingin meminta mu untuk mengajar."

"Benarkah itu?" Alexia senang banyak murid menyukai dengan pelajarannya, tetapi-

"Bahkan para Guru yang lain menyarankan agar dirimu yang mengambil tugas ini." jelas Kepala Sekolah menjawab keraguan Alexia.

"Jika semua Guru telah memercayaiku, maka aku bersedia menerima tugas ini." jawabnya dengan tegas dan menganggukan kepala.

"Baiklah, kepindahanmu bisa dilakukan minggu depan." Kepala Sekolah berdiri, lalu mengulurkan tangannya "Terima kasih Guru Alexia telah membantu mengajar di sini." pria itu tersenyum ramah.

Alexia pun segera berdiri dan menjabat tangannya, "Terima kasih juga telah mengizinkanku bekerja di sini, ini pengalaman baru bagiku." jawabnya dengan tersenyum.

"Sama-sama." Kepala Sekolah melepas tangannya, "Kalau tidak salah Issberg kota yang maju, mungkin itu bisa membantu penelitianmu." goda Kepala Sekolah.

"Eh?"

"Dan di sana ada banyak fasilitas penelitian yang disediakan." tambah Kepala Sekolah dengan melihat wajah terkejut Alexia.

"Eh? eeeh?"

"Baiklah aku pergi dahulu untuk makan siang." Kepala Sekolah hendak pergi meninggalkan ruangan.

"Tu—tunggu sebentar! Apa informasi tadi benar?" dengan cepat Alexia menghampirinya menanyakan lebih lanjut.

"Siapa tahu? Kamu nantikan saja minggu depan." jawab Kepala Sekolah dengan tertawa kecil dan segera berjalan cepat meninggalkan ruangan.

10% VisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang