Bab 41 : Perubahan

16 3 0
                                    

*Bab ini masih menggunakan pembaca layar, mohon maaf jika kurang rapi.*

Di tengah pertempuran penyerbuan, monster selalu menyerang petualang yang ada di depannya. Namun, mereka tiba-tiba mengubah tujuannya ke arah di mana ada sosok pemuda berjubah hitam berdiri. Petualang lain tidak mengerti apa penyebab perubahan itu, tapi mereka segera menyadari setelah mendekat.

Area tersebut diselimuti aliran Mana yang besar, dan itu semua berasal dari satu orang, pemuda berjubah hitam. Monster pun merasa terancam sehingga memfokuskan serangan padanya, bahkan para petualang merinding dengan Mana yang begitu tebal. Lalu, saat Mana tersebut ditembakkan, itu menciptakan peristiwa yang di luar pemahaman mereka.

"..."

Tepat di dekat hutan, muncul beberapa lingkaran sihir. Dari sana, puluhan es menghujani para goblin yang baru datang, mencegah laju mereka yang akan menyergap para petualang.

Apa yang terjadi jika tidak ada sihir itu?

Semua orang di sana memikirkan jawaban yang sama, mereka akan dipukul mundur. Beberapa petualang yang mengenal pemuda tersebut kini menatapnya dengan perasaan campur aduk.

Orang yang hanya bisa mengambil misi tanaman obat setiap hari, lalu terluka di hari pertamanya bertemu goblin. Kini sosok itu berhasil menghentikan penyerbuan sendirian, dan dia memusnahkan 100 goblin dalam sekejap dengan sihirnya.

***

"Uhh..."

Mata kiriku menjadi buram, tubuhku juga sangat berat, tapi setelah beberapa saat mata kiriku mendapat visinya kembali sedikit demi sedikit.

"Syukurlah, itu tidak kambuh."

Berbeda saat terakhir setelah melawan King Goblin di dungeon, mataku kambuh. Mungkin karena aku hanya melepas sihir, dan tidak perlu banyak bergerak mengikuti musuh, mata kiriku tidak mendapat banyak tekanan.

Tapi tetap saja ... aku harus menjaga tidak menggunakan sihir skala besar berturut-turut.

Aku memindai sekitar, sepertinya aku ada di dalam tenda medis. Di sekelilingku memang tanah berumputan, tapi ada kain yang cukup nyaman di bawahku dan ada kotak medis di sebelahku. Tunggu, apa aku tadi pingsan?

"Apa Anda baik-baik saja?"

Seorang wanita memasuki tenda saat aku memikirkan kejadian sebelumnya. Dia memiliki rambut cokelat gelap dan bersuara lembut.

"Ya, aku tidak apa— ugh!"

"Tolong jangan banyak bergerak! Tubuh Anda masih lemah karena penggunaan Mana yang berlebihan."

Saat aku mencoba duduk, kepalaku menjadi pusing seolah dunia berputar. Perawat itu bergegas ke arahku mencegahku bangun, lalu membaringkanku kembali.

"Aku mengerti. Terima kasih," balasku lemah.

Aku menatap langit-langit tenda, kemudian mengatur nafasku perlahan. Pusing ini berbeda jika dibandingkan saat kambuh, tapi aku harus tetap menjaga pikiranku agar itu tidak terjadi.

"Apa ini pertama kalinya Anda mengalami ini?" tanya sang perawat.

"...Ya, ini pertama kalinya aku mengalami ini." Aku menoleh ke samping di mana perawat tersebut membuka kotak medis.

"Jika seseorang mengeluarkan Mana dalam jumlah besar secara tiba-tiba, tubuh tidak bisa menahannya sehingga menyebabkan tubuh lemah, dan sihir bisa gagal dilepaskan. Yang terburuk, orang tersebut bisa pingsan."

Perawat itu berhenti sesaat, lalu melanjutkan dengan senyum di wajahnya.

"Saya sedikit mendengar tentang kondisi Anda. Terima kasih telah banyak membantu kami meski Anda mengalami kesulitan."

10% VisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang