*Bab ini masih menggunakan pembaca layar, mohon maaf jika kurang rapi.*
Ada seorang gadis berseragam akademi sedang menyusuri jalan sambil membawa tas berisi bahan-bahan makanan di tangan kanannya, sementara tangan kirinya membawa tas yang berisi buku yang dia gunakan untuk bekerja.
Itu adalah Alexia, hari ini dia juga berniat mengunjungi rumah Al kembali untuk makan bersama. Sebelumnya, mereka berdua hanya makan bersama saat Al mengunjunginya saat membantu penelitian, tapi karena hujan tidak terduga mempertemukan mereka di rumah Al. Itu memungkinkan mereka melakukannya setiap hari, jika Alexia menginginkan.
Awalnya Alexia ragu dengan masakan yang dia buat, karena dia tinggal sendirian di kota ini otomatis hanya dirinya sendiri yang makan masakannya. Namun, hatinya menjadi bahagia ketika Al begitu menikmati masakan yang dia buat dan memutuskan mulai memasak untuknya.
"Hhhm... apa Al belum kembali?"
Alexia sudah mengetuk pintu rumah Al beberapa kali, tapi tidak ada balasan dari dalam.
"...Apa dia belum kembali dari mengambil misi?" gumamnya, lalu melihat ke belakang. Sangat jarang Al belum kembali di waktu ini, sebelumnya Al selalu menyambut Alexia sekarang.
Dia mencoba menunggunya dengan duduk di kursi yang ada di teras rumah, meletakkan barang bawaannya di samping. Gadis itu mengambil sebuah buku, kemudian mulai mengevaluasi ajarannya tadi pagi, dan mencari materi untuk diberikan pada muridnya esok hari.
30 menit telah berlalu, tapi belum ada tanda-tanda Al kembali. Alexia berpikir mungkin dia sedang tidur dan mencoba mengetuk lagi.
Namun, masih tidak ada jawaban. Alexia mulai sedikit cemas takut terjadi sesuatu di dalam, lalu dia dengan ragu meraih pintu dan mencoba membukanya.
"Ini dikunci... apa itu berarti Al masih di luar?" gumamnya cemas, lalu melihat ke belakang kembali.
Alexia kemudian menunggu lagi sambil membaca buku, tapi pikirannya tidak ada di sana. Akhirnya, setelah 15 menit, Al mulai terlihat dari kejauhan. Senyum lega muncul di wajah Alexia, dia kemudian berjalan ke luar teras dan menyambutnya. Namun—
"Selamat datang kembali, Al— hey, apa kamu baik-baik saja?" Alexia segera berlari menghampirinya kettika Al akan terjatuh.
"...Maaf, sepertinya aku membuatmu menunggu." Ada sedikit jeda sebelum dia menjawab, karena sakit kepala yang tiba-tiba muncul.
"Jangan khawatirkan itu. Yang terpenting, apa kamu baik-baik saja?" tanya Alexia cemas.
"Sepertinya penyakitku akan kambuh ... maaf, bisakah kamu pulang hari ini?"
Mendengar itu, seketika Alexia mengerti dan menatap mata Al yang semakin kabur untuk melihat. Gadis itu kemudian berjalan ke Al dan mengulurkan lengannya. "Aku akan merawatmu."
"...Jangan khawatirkan aku, aku hanya perlu tidur beristirahat. Maaf, tapi bisakah kamu pulang saja?" kata Al memohon.
Alexia sedikit sedih mendengarnya, itu selalu terjadi ketika mata Al tiba-tiba menurun. Dia selalu menjauh, tidak ingin menyusahkan orang lain.
"Biarkan aku merawatmu, oke? Aku akan pulang setelah kamu merasa baikan." ucapnya dan tersenyum.
"Maaf merepotkanmu." balas Al muram.
Setelah itu, mereka memasuki rumah dengan Al yang memegang lengan kiri Alexia, gadis itu menuntunnya secara hati-hati. Namun, saat memasuki ruang tamu, Al tiba-tiba berhenti berjalan.
"Ada apa, Al? Aku tidak akan pulang sekarang, mengerti?" jelas Alexia, dia merasa akan dibujuk untuk pulang kembali.
Al menggaruk rambut belakangnya sebelum menjawab. "Bisakah kamu menunggu di sini? Aku mau mandi dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
10% Vision
RomanceAl menderita penyakit misterius yang menyebabkan penurunan fungsi penglihatannya secara drastis, hingga mata kanannya tidak bisa melihat lagi. Penyakit itu juga membuat dia dikucilkan oleh lingkungan sekitar, bahkan ejekan dari mereka tidak luput di...