1. || Rencana Yang Menyatukan ||

837 27 20
                                    

Haiii... Selamat datang di Part 1.
Di baca dan di pahami, ya. Jangan lupa juga vote serta komennya
Ayo guys! Kasih jejak di lapak ini

__________





"Lo harus ngerasain apa yang gue rasain, Agra! "

Agra Rakha Chandra.
Laki-laki itu menggenggam erat kertas yang baru saja ia dapat.

"Kita harus segera ambil tindakan. Mereka nggak main-main. buktinya, sekarang cewek lo terbaring di rumah sakit, kan? " ujar Raga, sahabat terdekat Agra.

"Tapi apa? " tanya Indra yang merupakan inti Geng yang di ketuai oleh Agra. Mereka berempat. Ya, Satu nya adalah Ghana sedang berada di markas 45.

Semuanya saling menatap satu sama lain dengan pemikiran masing-masing. Bersikeras, mereka semua berfikir dengan keras. Mereka harus merencanakan sesuatu agar kekasih sang ketua mereka tak di ganggu lagi oleh rival abadi mereka yang di ketuai oleh Harasha.

Ruang itu terlihat hening setelah beberapa menit yang lalu hinga ucapan Raga mengalihkan perhatian mereka. "Cari casing-an Nara, " usulnya sebagai ide.

Mereka bertiga kompak menatap bingung pada Raga. Laki-laki itu memang sulit untuk di tebak isi pikirannya.

"Maksud gue, cari pengganti Nar ___".

" Gue nggak bakal lepasin Nara! Gue nggak bakal tinggalin gadis itu! ".

Raga memutar bola matanya dengan malas. " Gue tau. Lo udah bucin akut ke Nara. Kita juga lagi cari cara selamatin Nara. Maksud gue, Cari cewek yang mau jadi pacar bohongan lo supaya musuh tertuju sama cewek itu, bukan sama Nara! "Jelas Raga.

" Maksud lo mau ngorbanin cewek yang nggak tau apa-apa? Lo gila?! "Bentak Ghana, laki-laki itu sangat tidak suka dengan hal-hal jahat meski Ghana sering di duga jahat karena bergabung bersama Agra.

" Ya, itu, kan cuma pendapat gue... Kalo gitu jangan deh! Kita___".

"Gue setuju! " tegas Agra menyetujui rencana Raga.

"Kita cari cara lain aja, " Raga melanjutkan ucapannya yang sempat terpotong.

"Gue mau cara itu! " ucap Agra tanpa ingin di ganggu gugat.

"Terserah lo pada. Kalo sampai terjadi apa-apa sama tuh cewek, gue bakal salahin lo! " Ghana menunjuk Raga.

Raga mengedikkan bahunya.

*****

"Lo cari aja yang huruf depannya " A" Dan belakang nya "A", "Ujar Indra sembari terus menatap buku absensi kelas 12 IPS 2.

Sedari tadi mereka berdua sedang sibuk mencari cewek untuk Agra, ketua mereka. Hanya mereka berdua? Di mana Agra dan Ghana? Agra berada di kantin untuk memesan makanan. Sudah sepuluh menit lalu bel istirahat berbunyi. namun, Raga dan Indra melarang Siswi kelas 12 IPS 2 itu untuk beranjak keluar dari kelasnya. Mengapa 12 IPS? Suka-suka mereka lah! jawabannya. Tentang Ghana, Laki-laki itu sibuk dengan urusannya sendiri yang entah apa itu.

"Biar apa? " Tanya Raga.

"Biar sama kaya si Bos! Kan, depan belakang nya " A".gitu aja nggak tau, "jelas Indra dengan sedikit rasa kesal pada Raga.

" Mending cari absen nomor 10 aja, "ujar Raga sembari mencari nama di baris ke 10 itu.

" Kenapa harus 10? Kenapa enggak 8 or 9? ".

" Because, nomor 10 kesukaan Agra."

Indra terkekeh ringan. "Bos suka nomor 10 belum tentu suka sama cewek itu juga! ".

Benar apa kata Indra. Namun, biarlah, Raga tau apa yang terbaik untuk Agra. Raga yakin pilihannya akan cocok untuk Agra.

" Lea Farassya, angkat tangannya! "Perintah Raga.

Di belakang sana, seorang gadis dengan rambut terurai lurus itu mengangkat tangannya. Gadis itu menunduk takut tak berani menatap Inti 45 karena mereka di kenal akan galak dan sifat cuek mereka. 45 adalah sekumpulan remaja yang sangat di idolakan para siswi di SMA Bunga Bangsa.

Raga dan Indra menatap intens Lea. Gadis itu memang memiliki aura kecantikan yang amat menonjol di banding teman-teman yang lainnya.

Raga serta Indra pergi keluar saat mereka yakin dengan gadis itu. Ya, Lea tidak tahu dirinya akan di jadikan tameng untuk Nara.

*****

"Ayo, Ray! Gue takut nih! " ujar Lea yang menunggu Raya mengambil motor ninja-nya di parkiran SMA Bunga Bangsa.

"Sabar kali, Le. Susah nih! ".

Lea, gadis itu menatap sekeliling untuk memastikan tidak bertemu dengan inti 45. Jujur, Lea sangat takut jika harus berhadapan dengan mereka. Saat tadi namanya di panggil saja Lea sudah cemas dengan jantung yang tak bisa di bilang biasa saja.

" Buruan! Katanya harus cepet! "ucap Raya saat melihat Lea masih celingukan.

Lea menaiki motor Raya. Mereka berdua sahabat, Raya selalu pulang dan pergi bersama Lea. Raya juga sering menginap di rumah Lea. Bukan karena Raya tak punya rumah, Raya sendiri merupakan anak dari orang yang cukup terpandang. Namun, suasana rumah terkadang membuat gadis itu tidak betah. Mereka berdua memang sahabat sejati. Lea sendiri sangat bersyukur memiliki teman seperti Raya yang mau berteman dengan gadis itu meski Lea bukan dari keluarga berada seperti Raya. Lea jauh lebih susah hidupnya.

Motor Raya terlihat keluar dari halaman SMA Bunga Bangsa dengan cepat. Raya tau perasaan sahabatnya. Raya tau Lea begitupun sebaliknya. Mereka berdua berteman sejak masuk SMA.

"Ray, lo mau masuk dulu? " tawar Lea pada Raya meski gadis itu masih belum tenang juga.

"Lo bisa diem nggak, Le? Tuh kaki nggak bisa diem di tempat? Gue tau lo takut tapi tenang kali. Lo udah di depan rumah lo! ".

" Gimana kalo mereka buntutin kita? ".

" Lagian, lo punya urusan apa sih? Lo punya salah sama mereka? ".

Lea menggeleng kuat. " Nggak lah! Ketemu mereka aja gue langsung pergi, gimana caranya gue bikin masalah? ".

" Ya kalo gitu sans aja. Mungkin mereka mau berteman sama lo! ".

" Berteman? Sama gue? "Lea tertawa.

" Mereka mau berteman sama gue? Ray, Ray. Gue aja cuma punya lo! Buat berteman sama mereka itu mustahil! Mereka itu orang-orang kaya dan berada".

" Nggak ada yang mustahil, Lea! Udah, deh. Gue pergi, Bay!"Raya memakai helm nya lagi dan pergi menuju rumahnya.

" Gue nggak bakal percaya, Ray! "Ucap Lea dengan keras. Tentu Raya mendengar, toh cewek itu belum berjalan terlalu jauh.

Perihal teman, Lea memang memiliki 1 teman yaitu Raya. Bukan berarti teman sekelas Lea adalah musuhnya. Mereka semua cuek pada Lea karena mengetahui latar belakang gadis itu.

Gadis miskin dengan ekonomi yang sulit.




Hallo Hai, makasih udah mau baca part ini.
Jangan di tinggal, ya ceritanya.
Ini baru awal. Nanti, kita bakal ketawa, senang dan sedih sama-sama.

See you, guys

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang