58.||Giliran Nara||

165 5 0
                                    

Halo selamat malam...

Di malam yang cukup dingin ini saya up kembali.
Di ramaikan ya ceritanya

Happy Reading

_________________


Ghana segera mendekat pada Raga dan mengambil ancang-ancang untuk menyerang Hara. Tapi, belum juga Ghana melayangkan pukulan, ia justru mendapat pukulan dari Hara karena tak fokus.

Akibat pukulan yang mengenai perut Ghana membuat nya mundur beberapa langkah.

Raga yang marah tak terima sahabatnya di pukul Hara pun kembali membalas dengan menendang perut Hara dengan sangat keras. Akibatnya, Hara terduduk sembari meringis kesakitan memegang perutnya.

Fokus Ghana tertuju pada ketiga orang yang sedang menyiram minyak tanah ke dinding gudang itu. Salah satu di antara mereka sudah menyalakan korek nya.

"Ga cepet selamatin Lea! Hara biar gue urus! Cepet, Ga mereka mau bakar gudangnya! ".

Raga yang mendengar ucapan itu segera menatap gudang yang kini mulai terdapat api kecil. Tanpa basa basi lagi, Raga pun meninggalkan Hara yang masih terjatuh kesakitan.

" Ndra minta bantuan yang lain! "perintah Ghana saat melihat orang dari Geng Hara semakin banyak jumlahnya.

Indra dengan nafas memburu memberikan pukulan yang sangat keras hinga lawannya tak sadarkan diri. Melihat lawannya kalah, Indra berusaha mengambil handphone yang ada di saku celananya dan menelpon anggota yang lainnya.

Baru saja tombol telpon itu akan Indra pencet, Tiba-tiba saja Indra terjatuh ke depan karena di pukul seseorang dari belakang.

Indra melihat ke belakang untuk melihat siapa yang telah memukulnya. Tak lama, kemudian Indra mencoba meraih handphone nya yang tak jauh dari hadapannya. Indra dengan susah payah mencoba meraih handphone nya namun sangat sulit. Dan lagi-lagi, saat Indra hampir menjangkau handphone nya dengan sengaja anggota Hara menginjak telapak tangan Indra berkali-kali hingga Indra menjerit ke sakitan.

"Aaaa.. Setan tangan gue! ".

" Ndra!".

Buggg

Ghana tersungkur di tanah sama seperti Indra saat Hara memukul kepalanya. Tiba-tiba, kepala Ghana terasa sangat pusing dan berdengung hingga tak lama kemudian dengan setengah kesadaran nya Ghana mencoba berdiri dan melawan Hara lagi. Akan tetapi, untuk bangun saja Ghana tak bisa. Ia kembali terjatuh saat hendak ingin berdiri.

Ghana mengalihkan pandangannya pada Indra yang sedang di hajar habis-habisan oleh anggota Hara.

"Ndra... " Seolah berdengung, Indra yang hampir hilang kesadaran itu kembali membuka mata saat mendengar namanya di panggil oleh Ghana.

Ghana menatapa khawatir pada Indra namun Indra justru memberikan senyum yang sangat indah untuk Ghana.

Sama seperti Indra, Ghana pun di kroyok. Mereka berdua tak mempunyai kekuatan lagi untuk melawan dan mereka pasaran dengan senyum yang tak lepas dari bibir keduanya.

"Na... Bangun lagi, ya... ".

Keduanya pun akhirnya menutup mata.

Raga dengan susah payah mendobrak pintunya meskipun berkali-kali gagal. Saat api mulai membesar dan Raga sudah tak mampu berdiri lagi, Raga merasa putus asa bahkan menangis di depan pintu yang luas itu. Bahunya bergetar hebat namun, entah keajaiban atau apa, Raga tiba-tiba saja mendapatkan kunci yang tak jauh dari tempatnya kini. Dengan tangannya yang Raga gunakan untuk mengambil kunci itu, Raga akhirnya berhasil menjangkau nya dan berusaha berdiri membukakan pintu gudang itu.

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang