31.|| Dinginnya Air

131 6 0
                                    

Malam kakak-kakak yang baca cuma di awal ceritaaaa... Btw bakal liat ini nggak, ya?
Buat kalian yang baru baca setengah yok di lanjut ramaikan

Sehat-sehat buat pembaca cerita ini

Happy Reading!

_______________________

Byur

Lea memejamkan matanya saat tubuhnya di siram mengunakan air bekas pel yang sangat kotor.

"Duh, basah deh badannya. Maaf, gue nggak sengaja, " ucap Freya kemudian kembali melanjutkan langkahnya. Kali ini Lea tak akan diam lagi, saat Freya berjalan dengan santai Lea dengan sengaja menyerampang kaki Freya yang membuat gadis itu jatuh.

"Au... " gadis itu berdiri sembari memegang lututnya yang terasa sakit.

"Lo sengaja, ya? Bener-bener ya lo! ".

Plak

Lea mendapat tamparan lagi dari Freya. Gadis itu marah pada Lea dan tak terima. Keributan itu di dengar oleh Lena yang berada di dapur, Ibu tiga anak itu berlari melihat apa yang terjadi.

" Astaga! Apa-apaan ini? Kenapa lantainya becek gini? Badan kamu juga kotor basah gitu. Kamu kenapa, Sayang "Pada akhirnya, yang di tolong adalah Freya karena terus mengusap lututnya yang sakit.

" Nda, liat lutut Freya. Ini semua gara-gara Lea. Dia dengan sengaja serampang Freya, Nda. Sakit... "adunya pada Lena.

" Ya ampun Lea, apa yang kamu lakuin! "bentak Lena.

" Lea nggak bakal lakuin itu kalo Freya nggak ganggu Lea, Nda. Freya dengan sengaja siram air bekas pel ke tubuh Lea, "jelas Lea mengatakan apa yang telah di lakukan Freya.

" Tapi, kan Freya nggak sengaja, Nda. Freya juga minta maaf dan bilang nggak sengaja ".

" Nggak sengaja gimana? Jelas-jelas lo___".

"Ikut Bunda! " paksa Lena menarik Lea dengan kasar.

"Nda Lea nggak salah, Lea ngelakuin itu karena Freya duluan, Nda".

" Nda tangan Lea sakit... ".

Brukk

Tubuh gadis itu Lena dorong ke dalam kamar mandi hingga kepala Lea terbentur. Sakit, bahkan kepalanya terlihat memerah dan ada benjolan tapi Lena tak peduli.

Wanita itu menyalakan shower dan membiarkan tubuh Lea tersiram air itu.

"Ini pelajaran buat kamu Lea! " ujar Lena kemudian pergi dan mengunci kamar mandi dari dalam.

Rasanya perih ketika luka di keningnya terkena air, namun Lea paham bahwa Lena tak akan melepaskan nya secepat mungkin. Pasti Lena akan menepati ucapannya.

Bukankah ia tak salah? Jika Freya tak mulai tentu Lea tak akan melakukan hal itu. Tapi, mengapa Bunda nya tak membelanya juga? Bahkan setelah luka merah di keningnya tak mendapat simpati dari Bunda nya? Lea mulai bertanya, siapakah anak kandungnya. Mengapa seolah-olah Bunda nya lebih memilih Freya.

Dingin, tubuh Lea mulai mengigil padahal baru beberapa menit. Lea tak tahan dengan dinginnya air itu, Lea mencoba berdiri dengan tubuh yang bergetar karena kedinginan namun susah, gadis itu tak bisa menjangkau shower karena ia terjatuh.

Lea kini meringkuk kedinginan sembari berdoa dalam hati agar Lena cepat datang untuk menyudahi nya. Lea menatap dirinya yang sangat lemah, bahkan untuk bangun saja ia tak bisa?

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang