26.|| Merindukan Ia||

193 4 0
                                    

Halo guys... Bagaimana keadaannya? Hari ini semua nya lancar? Semoga untuk apa yang sedang di kerjakan di beri kemudahan.

Cari posisi ternyaman kalian dan Happy Reading!

_______________

Lea prustasi karena sudah mencoba puluhan kali untuk memejamkan matanya tetapi tak bisa. Lea pun duduk dari posisi tidur nya semula. Gadis itu menatap langit-langit kamar itu saat mata nya tiba-tiba saja berkaca-kaca.

"Oke! Gue harus cuci muka! " ujar Lea yang bangun dari duduknya sembari menyugar kasar rambutnya.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul lima pagi namun rumah mewah ini masih gelap gulita. Lea tak ingin memikirkan mereka, Lea melanjutkan jalannya menuju kamar mandi lalu melakukan tujuannya. Lea tak lupa menyempatkan diri untuk berwudhu dan melakukan sholat.

Lea berjalan melewati gudang dan menghentikan langkahnya ketika melihat pintu gudang itu terbuka sedikit dan menampakkan sesuatu.

Lea perlahan mendekati seorang lelaki yang sedang mencoba untuk berdiri. Saat melihat orang itu akan terjatuh, Lea segera membantunya.

"Lo kenapa ada di sini?!" Tanya laki-laki yang tadi berada di kamar Lea. Laki-laki itu ingin menjauhkan dirinya dari Lea namun dengan segera Lea menahannya.

"Lo sendiri kenapa disini? Lo keliatan lemas, gue bantu ke kamar ".

" Nggak perlu! ".

" Jangan paksain kalo nggak mampu! "Tegas Lea yang mengandung sindiran.

" Gue mampu, awas! "Dengan kasar laki-laki itu menjauhkan tangan Lea yang sempat melingkar di pundaknya.

Lea tak lagi mencegah, gadis itu membiarkan laki-laki itu pergi dengan langkah yang lunglai.

Lea sempat mempunyai pertanyaan di benaknya, mengapa laki-laki itu seperti tak suka padanya? Apa karena ia usir dari kamarnya? Namun pertanyaan itu langsung tersingkirkan dan Lea kembali melanjutkan langkahnya.

*****

Pagi menyapa dan rumah itu kini sudah terang. Lea yang merasa tubuhnya belum segar memilih untuk mandi seperti kebiasannya. 

Saat Lea membuka pintu, gadis itu terkejut karena berhadapan dengan seorang perempuan yang bekerja sebagai ART di rumah itu.

"Maaf, Non. Nona di panggil Ibu buat makan, " ucapnya sembari menunduk.

Tanpa membalas, Lea melanjutkan langkahnya. Lea tak akan makan, Lea akan melakukan tujuan awalnya.

Langkah Lea terhenti saat namanya di panggil oleh suara laki-laki, "Lea, sini makan sama kita. Ayah mau kenalin kamu. Sini, " Ajaknya namun Lea tak menggubris. Gadis itu memilih berjalan lagi hinga akhirnya terhenti lagi oleh Lena yang menghampiri gadis itu dan menariknya.

"Duduk! Kamu nggak denger Ayah kamu bilang apa? " Tanya Lena dengan mata melotot.

"Lea denger tapi Lea mau mandi. Maaf, Om Lea keluar kamar buat mandi bukan makan. Makasih tawarannya! " ujar Lea lalu berdiri kembali.

"Kamu kalo Bunda suruh duduk ya duduk! " perintah Lena.

Lea akhirnya diam duduk.

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang