79.||Luka Tak Seberapa||

309 4 5
                                    

Selamat malam
Saya update lagi nih guys. Di ramai, kan ya

Untuk part akhir nggak aku kasih nomor tapi langsung judul. Besok masih ada part 80

Sudah siap menuju ending?

gue bersyukur, karena Tuhan kasih kesempatan gue buat berpamitan ”
_Lea_

Happy Reading

______________________________

Meski di barengi air mata, Lea tetap menampilkan senyum manisnya saat melihat Agra mencampakkan bunga pemberian dari nya.

Sebenarnya ini salah Lea sendiri, sudah tau akan di campakan yang mana akan membuat luka namun ia masih mau menemui Agra.

Lea kira, ia bisa melihat kesungguhan Agra atau sekedar rasa bersalah dan perubahan pada sikap Agra itu namun nyatanya tidak. Justru, Lea mendapat kekecewaan lagi dan lagi.

"Udah gue duga... Lagian, lo kenapa bisa sepercaya diri ini kalo Agra bakal berubah demi lo? " molognya di sebrang jalan sana.

Ia mengusap air mata yang menetes di pipi, kemudian menarik nafasnya dalam-dalam sebelum akhirnya Lea kembali melanjutkan langkahnya.

*****

"Abang! " sapa Lea dengan menyembulkan kepalanya di balik pintu besi.

Adelio segera memberikan senyum nya saat melihat Lea.

"Peluk boleh? " tanya Lea sembari berjalan menghampiri Adelio. Saat mendapat persetujuan Lea segera berlari menuju pelukan hangat Adelio. Di dalam dekapan Adelio Lea merasakan kenyamanan. Setelah mereka semua menghianati Lea, kini Lea hanya punya Adelio yang tidak tahu menahu akan apa yang sedang ia alami.

Kepala Lea mendadak berdengung yang membuat Lea memejamkan matanya sembari mengeratkan pelukan dari Adelio.

Lea berusaha mengontrol dirinya yang mendadak di serang sakit kepala saat dengungan itu telah usai.

"Le... Alamat rumah lo di mana? "tanya Adelio.

Lea melepaskan pelukan itu dan berkata. " Tanya adik Abang aja. Dia tau, suruh dia anterin ke rumah Lea. "

Untuk sejenak Adelio mengernyit bingung. "Maksud lo---".

" Iya. Dia, "ucap Lea memotong perkataan Adelio.

" Lo kenal dia? "

Lea kembali mengangguk. "Gue belum pernah liat dia, tapi dia pasti kenal Lea. "

Melihat raut wajah Adelio membuat Lea seketika mengerti dan mengalihkan pembicaraan mereka. "Akh, udah jangan di bahas. Lea harus pulang sekarang. "

"Pulang? Kenapa secepat ini? ".

" Lea belum izin ke Bunda. Kalo Bunda nyariin Lea gimana? ".

Adelio diam tak menjawab ucapan Lea. Jika jujur, dalam hati Adelio ia tak ingin berpisah dengan Lea secepat ini.

" Gue pulang, ya?"gadis itu memberikan senyum yang bergitu manis dan tulus hingga Adelio tak sadar jika ia juga ikut tersenyum.

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang