55.|| Alasan KisahSad End||

163 4 0
                                    

Halo selamat malam!

Itu judul bukan judul keluh kesah atau curhat ya. Itu emang judul di part ini.

Saya Up lagi Guys! Ada yang nungguin? Nggak ada? Nggak papa.

Tetap stay di cerita saya, ya. Muahh!

Happy Reading

__________________________

Sepulang ujian, Lea segera keluar dari sekolah itu dan kembali mendatangi tempat yang sangat ingin ia kunjungi.

"Kamu lagi! "tanya seorang lelaki berkepala tiga dengan setelan formal yaitu jas, kemeja, celana bahan, sepatu hitam. Tak lupa, matanya tertutup kacamata hitam fashion dan tangannya bersidekap dada.

Lea yang baru datang sudah di sambut dengan pertanyaan itu langsung menunduk dan tangan yang semula memegang kedua tali tas ranselnya kini terlepas.

"Saya mau ketemu Ayah. Sekaliii aja, boleh, ya? " tanya Lea meminta izin pada laki-laki bertubuh kekar itu.

"Bawa berapa uang? " Laki-laki itu mengangkat dagunya seketika.

Lea kembali menunduk dan meremat rok yang di kenakannya. Ia tak membawa sepeser uang pun untuk di kasih kepada laki-laki itu.

"Saya nggak bawa uang. Tapi, saya janji bakal cicil makam Ayah," ujarnya dengan sangat yakin.

Laki-laki itu tertawa mendengar penuturan Lea. Bagaimana bisa seorang remaja seperti Lea yang tak punya uang membayarnya?

"Sudah berbulan-bulan saya tunggu kamu tapi kamu datang dengan nggak bawa sepeser pun uang? Kalo begitu, makam Ayah kamu besok bakal saya pindahin!".

" Jangan! "Lea segera menjawab.

" Jangan pindahin makam Ayah. Jiwanya sudah tenang di sana kalo Ayah di pindahin pasti bakal susah. Saya mohon, Pak..."dengan wajah memelas dan tangan yang di tangkupkan ke depan Lea memohon kepada laki-laki itu. Laki-laki yang di kenal sebagai tangan kanan dari bos pemilik tanah pemakaman.

Bagaimana bisa pemakaman di miliki oleh seseorang? Bukankan pemakaman menjadi tempat umum? Ceritanya, makam yang di mana menjadi tempat peristirahatan Anan itu ternyata milik seorang laki-laki yang baik. Laki-laki itu mempunyai tiga orang anak dan satu di antara nya laki-laki. Setelah meninggal, laki-laki itu yang sudah berpuluh tahun memberikan makam nya untuk warga di sekitar rumahnya harus menerima kenyataan di alam sana bahwa anak laki-laki nya meminta tanah itu kembali. Tanahnya memang akan tetap di jadikan pemakaman, akan tetapi pemakaman itu hanya untuk orang yang mampu membayar 10 juta per makam nya. Sebab itu pula yang menjadikan Lea jarang berkunjung ke Anan karena ia tak di perbolehkan masuk.

"Kamu kira saya bakal kasihan? Tentu tidak! Besok, bawa jasad Ayah kamu buat di makamkan di tempat lain! " Laki-laki itu segera berbalik badan meninggalkan Lea.

"Tunggu! ".

Langkahnya terhenti sesaat setelah mendengar ucapan itu. Laki-laki itu kembali menatap ke arah Lea. Namun bukan Lea yang berbicara.

" Uang 10 juta nya, "Agra memberikan amplop coklat berisi uang penuh di dalamnya.

Dengan cepat laki-laki itu menerima nya lalu membuka amplop coklat itu untuk menghitung uang nya.

" Ada sisa nya dan itu buat anda! "ucap Agra.

" Oke. Kamu sudah di perbolehkan untuk mengunjungi Ayah kamu! ".

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang