THE END

557 12 0
                                    

Halo semua... Update lagi. Maaf lama

Musiknya bisa terus di puter ya.

“Sampai jumpa”

Aula megah milik keluarga Agra terlihat mulai di padati oleh tamu-tamu penting. Mereka, para lelaki berjas rapi dan para wanita bergaun mewah saling sapa satu sama lain dan ketika memasuki ruangan itu mereka di sambut oleh kedua orang tua Agra. Sebenarnya, bukan hanya teman, kerabat atau rekan kerja Daniel juga Ganendra. Tetapi seluruh anggota Gang 45 berkumpul juga di sana.

Memang, seperti yang di beritakan di televisi bahwa Gang 45 akan membentuk nama baru dan aturan baru lagi setelah di kabarkan bubar. Namun yang tidak publik ketahui adalah di balik acara pembentukan nama baru juga akan di laksanakan acara Tunangan.

Tentu, Agra dan Nara calonnya. Berita lamaran ini di tutup-tutupi di hadapan publik karena beberapa asalan yang mana alasan dari Agra takut jika Lea mengetahui nya. Padahal, lambat laun, kebohongan akan terbongkar juga.

"Halo Pak Sandi. Terimakasih sudah menyempatkan hadir, " Ganendra menyalami investor kantor nya yang merupakan tamu terhormat.

"Sama-sama, Pak Ganendra. Ini Agra? Yang akan bertunangan hari ini? " tanya Pak Sandi sembari menunjuk Agra yang berdiri di samping Ganendra. Agra pun menyalami Pak Sandi.

"Benar, Pak. Dia Agra. "

"Wah, mirip banget sama kakaknya, ya? "

Mendadak, Ganendra dan Agra saling menatap satu sama lain.

"Oh tentu. Silahkan duduk di kursi yang sudah kami siapkan khusus untuk anda, " Ia menunjuk meja nomor 2 dengan empat buah kursi. Itu artinya Pak Sandi yang datang sendiri akan di temani tamu penting lainnya.

"Baik. Saya duduk dulu, ya? ".

" Silahkan, Pak "ujar keduanya.

Setelah Pak Sandi-tamu terhormat mereka sudah mendaratkan pantatnya di kursi yang telah di tunjuk, Agra dan Ganendra pun mengikis jarak di antara keduanya seolah tidak boleh ada yang mendengar pembicaraan yang akan mereka ucapkan.

" Agra takut, Pa"

"Tenang, penjagaan di sini ketat. "

"Tapi ---"

"Lakuin tugas kamu secepatnya dan selesai. Ayo di mulai sekarang, " Ganendra mengajak Agra putra satu-satunya kini menuju belakang panggung untuk melangsungkan acara.

"Wih, ganteng amat bos? " goda Indra saat melihat Agra begitu berbeda malam ini. Laki-laki itu tampak sangat tampan dengan stelan jas lengkap dengan sepatu hitam, kemeja putih dan celana hitam juga rambut yang tertata rapi.

Raga mendekat pada Agra. Ia memegang bahu kanan Agra dan tersenyum dengan bibir nya yang pucat. "Semoga lancar, ya? "

Agra membalas senyum Raga. "Thanks, Ga. Lo bener-bener berperan penting dalam hal ini. Gue nggak pernah salah ngandelin lo."

Ghana, laki-laki itu hanya diam tak ada raut bahagia ataupun sedih. Wajah Ghana hanya memberikan tatapan kosong.

"Bos liat! Nara cantik banget! " ujar Indra menunjuk Nara yang telah cantik dengan riasan nya tengah berjalan mendekati Agra.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang