Selamat malam... Jangan lupa untuk meninggalkan jejak berupa vote dan komen!
________________________
Pagi telah menyapa lagi. Sang surya begitu terik bersinar di pagi hari seolah menyalurkan energi positif bagi penghuni bumi. Lea, gadis itu belum terbangun juga karena semalam gadis itu terjaga hingga setelah sholat subuh tadi.
Lena dengan kesal membuka pintu Lea dan dengan nafas memburu menepuk-nepuk pipi gadis itu dengan cepat.
"Bangun, bangun, bangun! ".
Tak ada jawaban dari Lea. Lea masih terlelap di dunia mimpinya. Lea baru saja tidur.
Lena yang kesal keluar untuk mengambil air. Setelah di ambilnya air dalam ember yang wanita itu bawa, Lena kembali memasuki kamar Lea berniat menyiram kan air ke wajah gadis itu agar terbangun.
Byur
"Aaaaaaah! " Lena berteriak kesakitan di bawah sana. Lea terkejut dengan suara di dalam kamarnya dan saat bangun shock melihat Lena yang terduduk di depan pintu kamarnya dengan darah yang keluar entah dari mana.
Lea yang masih belum terkumpul nyawanya segera berlari menghampiri Lena.
"Bunda, Ya Allah Bunda kenapa? " tanya Lea panik.
Fero yang berada di kamar atas pun bergegas menuju sumber suara, begitupun dengan Freya.
Fero sama terkejutnya dengan Lea. Laki-laki itu menghampiri istrinya yang merintih kesakitan.
"Bunda ayo Lea bantu... " tawarnya namun tangan Lea di hempas oleh Lena.
"Bunda! Apa yang terjadi?! " tanya Fero yang panik juga.
"Akh! Sakit... Tolong Bunda, Ayah... Sakit... Akh!".
Freya terdiam mematung dengan ekspresi bingung.
" Freya cepat telpon ambulans! "perintah Fero. Freya yang tak masuk ke kamar Lea pun segera meraih telpon rumah dan menghubungi ambulans untuk membawa Bunda nya.
" Bunda! Ayah bawa Bunda ke dalam mobil cepet!"titah Rangga yang entah dari mana asalnya tetapi sudah datang dan berlari keluar untuk membuka pintu mobilnya. Fero pun mengangkat tubuh Lena yang lemas dan di bawanya lari ke dalam mobil miliknya. Rangga dan Fero membawa Lena secepat mungkin ke rumah sakit terdekat sedangkan Lea dan Freya shock dan benar-benar ketakutan melihat hal itu.
Lea terduduk sembari menggeleng-geleng kan kepalanya. Lea mengigit jari-jarinya dan tubuhnya bergetar hebat dengan pandangan tertuju pada darah Lena yang bercampur dengan air.
"Enggak! Nggak! Bunda dan adek gue pasti baik-baik aja! Mereka berdua pasti baik-baik aja! " ujarnya.
Karena masih pagi, jalanan terlihat masih cukup sepi dan Rangga bisa mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi tanpa harus takut menabrak pengendara lainnya. Sekitar 5 menit kemudian Lena pun di larikan ke dalam ruang ICU karena darahnya terus bercucuran dari sumber kemaluannya.
Fero yang khawatir dengan kondisi Lena dan anak yang ada di kandungan Lena membuat ia lupa kalau ia tak di perbolehkan masuk ke ruangan ICU sebelum Lena di tangani. Fero dengan perasaan harap-harap cemas menunggu dokter keluar dan memberikan kabar baik kepadanya.
Fero beberapa kali mondar-mandir di depan pintu ICU sedangkan Rangga hanya diam mematung dengan wajah yang sama khawatir nya.
"Gimana bisa ini terjadi? Apa yang sebenarnya terjadi? Kalo sampe ada apa-apa sama anak saya, saya nggak bakal maafin pelakunya meskipun itu kecerobohan istri saya sendiri, " gumam Fero.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨]
Teen Fiction𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘨𝘦𝘭𝘢𝘱𝘢𝘯. 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯! 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘵𝘳𝘢𝘶𝘮𝘢 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘩𝘭𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘮𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘭...