Halo selamat beraktivitas. Sorry karena baru up cerita sekarang padahal semalem udah jelas di publikasi, pas di liat-liat lagi ternyata gagal mempublikasi part yang harusnya buat semalem. Sorry
Follow klik ini penaawam
Happy Reading!
_______________________
Setelah sempat beradu mulut dengan Ayahnya. Kini ia di beri kesempatan untuk menyelesaikan sekolahnya hari ini dan berpamitan pada teman-teman nya. Hal itu pula yang memberi alasan pada Lea untuk tidak pulang bersama Fero karena ia akan pergi bersama Agra.
"Ayah pulang, ya. Nanti pulang nya hati-hati. Lea beneran nggak mau di jemput Ayah? " Tanya Fero memastikan lagi.
Gadis itu menggeleng dengan wajah yang murung.
"Ya udah. Masuk gih ke dalem, Ayah pulang, ya " sekali lagi Fero berpamitan dan pergi setelah Lea masuk ke dalam kelasnya.
"Permisi, Bu... " sapa Lea pada seorang guru yang sedang menjelaskan di depan.
"Silahkan duduk, Lea. Habis dari mana kok baru datang? ".
" Lea ada urusan tadi di ruang guru ".
" Oh iya, silahkan duduk... ".
Lea duduk, gadis itu tak berani menatap ketiga temannya. Saat ini perasaan Lea sangat sedih. Ia sedari tadi menahan tangisnya yang akan keluar. Ia harus kuat di depan teman-teman nya.
" Sutt... Le! Lea! "Panggil Olive yang duduk di depan Lea. Ia menatap pada Olive.
" Lo kenapa? "Tanya nya dengan lirih karena Guru masih menjelaskan materi di depan sana.
Lea menyunggingkan senyumnya. " Gue nggak papa kok, Liv ".
" Yakin? "Kini giliran Intan yang sebangku dengan Olive bertanya.
" Yakin... "Jawab Lea kembali.
"Oke kalo gitu! " keduanya kembali menatap ke depan sebelum Guru memergoki mereka.
Singkat waktu bel istirahat berbunyi, seluruh siswa-siswi SMA Bunga Bangsa berhamburan keluar untuk beristirahat.
"Ayo, Le! " Ajak Intan kemudian berlari karena Helen dan Olive sudah berjalan mendahului mereka.
Lea lebih memilih jalan biasa dari pada berlari mengejar mereka. Kepalanya terus tertunduk dengan pikiran yang berkecambak ke mana-mana.
"Eh eh... Gue tadi nggak sengaja denger kalo Lea bakal pindah sekolah, " Ujar salah satu Siswi tepat saat Lea lewat di depannya.
Untung saja ketiga temannya tidak bersama nya saat ini. Ia ingin mengatakan itu tetapi tak mempunyai keberanian. Lea berfikir nanti saja saat jam pulang ketika ia menyampaikan pada yang lainnya juga.
"Bagus dong. Kalo dia pergi gue bisa lebih gampang deketin Agra, " ujar Siska sembari memainkan rambut panjangnya. Lea menghentikan langkahnya dan menatap gadis itu. Gadis dengan tubuh sexy pakaian ketat dan make up di wajah nya.
"Mampus lo di samperin, " Bisik teman sebelah Siska saat melihat Lea menghampiri mereka. Tetapi Siska tak merasa takut sedikitpun.
"Kenapa? " tanya Siksa dengan nyolot saat Lea baru sampai di hadapannya.
"Kalo mau sama Agra, minimal roknya nggak sepantat juga, " ujar Lea yang membuat siswa-siswi yang melihat mereka tertawa.
Siksa mengepalkan kuat tangannya. Ia tak terima pada ucapan Lea yang membuatnya di tertawa kan teman-teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨]
Teen Fiction𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘨𝘦𝘭𝘢𝘱𝘢𝘯. 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯! 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘵𝘳𝘢𝘶𝘮𝘢 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘩𝘭𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘮𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘭...