Halo selamat malam... Saya update lagi guys, ada yang nunggu? Nggak ada? Oke nggak papa!
“dari semua pelajaran hidup, yang terpenting adalah jangan pernah bergantung atau percaya sepenuhnya pada orang lain selain sang Pencipta ”
Happy Reading!
______________________________
Semalam, Agra yang di bantu Raga berbicara pada Daniel akhirnya berhasil. Ayah Nara percaya setelah mendengar penjelasan dari kedua nya. Mau tidak mau, Agra dan Raga mengatakan alasan dasar mereka yang membuat hal itu terjadi.
Memang, Daniel sempat tak percaya bahwa mereka berdua melakukan rencana se licik itu, tetapi bagi Daniel asalkan putrinya selamat, ia tak perduli pada siapapun dan apapun.
Daniel tak salah, seorang Ayah akan melakukan apapun untuk putrinya bahkan jika nyawa taruhannya. Jika Anan masih ada, pasti ia juga melakukan hal sama untuk Lea.
Tepat pukul delapan pagi Agra baru sampai ke rumahnya. Setelah puas tertidur dan masalah dengan Daniel selesai, Agra sudah merasa lebih baik.
Agra terduduk di tempat biasanya ia melakukan sarapan. Tempat favorit Agra yaitu di lantai atas namun tepat di dekat jendela. Jadi Agra bisa dengan mudah melihat keluar.
Setelah meneguk segelas air putih, Agra menaruhnya dengan rasa kesal.
"Bi! Bibi! "teriak Agra memanggil pembantu nya dengan marah.
Seorang wanita paru baya pun menghampiri Agra sembari berlari dan setelah sampai di hadapan Agra, wanita itu menunduk.
" Bibi kenapa sih? Kenapa nggak ngelakuin yang Agra mau?! "Agra di buat gregetan dengan pembantunya itu. Ia mengambilnya seikat bunga warna-warni dan melemparnya ke hadapan pembantunya itu. " KALO BESOK AGRA MASIH LIHAT INI, BIBI YANG BAKAL AGRA PECAT! "ancam nya dengan sangat keras.
Wanita itu hanya mengangguk dan kemudian berlalu pergi sembari mengambil bunga yang Agra lempar tadi.
Agra kembali menuang kan air ke dalam gelasnya. Agra berfikir bahwa yang mengirimkan nya bunga setiap hari adalah orang yang menyukai Agra tapi tak Agra kenali. Bisa di katakan begitu karena memang Agra di ketahui tampan dan di sekolah pun banyak yang menyukainya.
Melupakan rasa kesal itu, Agra pun berjalan ke kamarnya dengan tak lupa mengeluarkan umpatan. "Lagian siapa yang selalu kirim bunga buat gue. Kaya nggak ada cowok lain aja! ".
" Kalo sampe besok gue liat bunga itu lagi, gue bakal cari tau. Ini bukan sekali atau dua kali tapi udah berkali-kali dan kalo emang niat nya baik kenapa enggak kasih ke gue langsung aja? Liat aja besok, "gerutunya.
*****
Sesuai kesepakatan Agra, Raga, Indra dan Ghana, mereka berempat akan mengunjungi toko hadiah untuk memilih hadiah apa yang akan mereka beri di hari ulang tahun Lea yang ternyata tidak lama lagi.
" Cewek suka coklat, boneka, make up, baju-baju, aksesoris yang lucu dan menarik, "ujar Ghana agar mereka tak kesulitan mencarinya.
" Oke, kalo gitu gue sama lo cari di sebelah kiri dan Agra sama Indra cari di sebelah Kanan, gimana? "usul Raga.
Mereka semua kompak mengangguk.
Sesuai ucapan Raga, Indra dan Agra terlihat menghampiri boneka-boneka dan aksesoris sedangkan Raga dan Ghana menghampiri tempat yang di domisi kotak kado.
" Kita cari sepatu aja, "ucap Raga berjalan meninggalkan Ghana yang masih fokus menatap kotak kado. Bermacam bentuk dan warna. Ghana penasaran dengan kotak hitam namun sangat bagus dengan ukuran sedang yang ada di rak paling atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨]
Teen Fiction𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘨𝘦𝘭𝘢𝘱𝘢𝘯. 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯! 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘵𝘳𝘢𝘶𝘮𝘢 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘩𝘭𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘮𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘭...