67.||Perasaan Yang Tersembunyi||

162 2 0
                                    

Halo selamat malam...

Selamat beristirahat dan selamat tidur.

Btw yang mau follback boleh, klik ini aja penaawam

Happy Reading

________________________


Sesuai saran Raga, di siang hari ini seluruh anggota 45 melakukan bagi-bagi makanan dengan jumlah cukup banyak.

Terpantau, semua wajah garang serta cuek anggota 45 hilang entah kemana dan tergantikan oleh senyum manis yang menyambut siapa saja yang akan menerima makanan yang mereka bagikan.

Memang, mereka semua mengaku ada rasa senang saat membagi-bagi kan pada orang yang membutuhkan. Bahkan, tak sedikit pula berpendapat bahwa melihat senyum mereka terlebih anak kecil yang menerima makanan dari mereka membuat hati mereka tersentuh.

"Masih banyak, Ndra? " tanya Raga yang ada di seberang jalan.

"Dikit lagi, Ga" Indra sedikit berteriak agar Raga mendengarnya.

"Wah, bagi-bagi makanan gratis, ya, Mas? "tanya seroang Ibu pemulung yang membawa karung berisi botol plastik bekas hasil mulung nya.

" Iyah, Bu. Silahkan di terima, "ujar Indra yang sudah mengulurkan nasi kotak.

" Makasih, Mas. Saya baru liat kaya gini dan baru liat kalian. Kalian dari mana? ".

" Oh, iya. Kita baru adain agenda ini, Bu. Kita semua dari ini... "Indra menunjukan logo Geng 45 yang tertera di depan jeket sebelah kirinya, " Geng 45! "Lanjut Indra dengan percaya diri.

" Saya senang, Mas. Ternyata masih ada komunitas pemuda yang benar dan bukan cuma bisanya ngerusak lingkungan. Semoga mas-mas semuanya sehat selalu, ya. Terimakasih, Mas... Mari... ".

" Iyah, Bu. "jawab Indra dan Ghana kompak.

" Na, ternyata berbagi itu indah, ya "Indra tersenyum.

Ghana yang kurang bersemangat hanya mengangguk.

" Lo tunggu di sini, "ucap Ghana tiba-tiba pada Indra.

Setelah mengatakan itu dan menepuk pundak Indra, Ghana terlihat menyebrang jalanan dan menghampiri Raga.

" Sisa berapa? "tanya Ghana.

" Sepuluh lagi, "jawabnya setelah mengecek.

" Lo udahan aja. Lo tunggu di sana sama yang lain biar ini gue yang urus".

Tentu, Raga menolak. "Enggak perlu, Na. "

Ghana hanya menatap Raga dengan tatapan tak suka. Ghana tak suka pada sikap Raga yang tak mau menurut apa katanya.

Seolah tau dengan maksud Ghana, Raga berujar. "Na, gue mohon perlakukan gue kaya biasanya. Kalo lo terlihat berbeda dalam memperlakukan gue, mereka bisa curiga. Gue bisa, "lirih Raga tepat di hadapan Ghana.

Ghana mengangguk. "Oke, tapi kalo lo nggak kuat atau butuh bantuan jangan sungkan bilang ke gue ".

Raga pun mengangguk sembari menyugingkan senyum agar Ghana percaya.

Agra yang melihat kedua nya merasa di tirikan karena ia tak di ajak berbicara sedari mula oleh Ghana terutama.

Melihat Ghana sudah pergi, Agra pun menghampiri Raga. " Lo berdua ngomongin apa? ".

Raga menoleh ke samping menatap Agra yang berdiri di kanan nya.

" Ngomongin apa?? "Raga berbalik tanya.

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang