𓆩✩39. Mengungkit Kebenaran✩𓆪

299 46 8
                                    

"Tuan Marvin, Nona Michelle tewas di sisi hutan, dengan luka cakaran dan gigitan binatang buas. Salah satu bawahannya mengatakan jika dia terakhir kali ada tersenyum. Sebelum tidak ada, apa Nona Michelle sempat berpesan atau ada yang mencurigakan dari gerak-gerik orang sekitarnya? " tanya seorang petugas forensik.

Marvin berusaha untuk mengingat kejadian yang telah terjadi. Namun, semakin diingat-ingat, semakin tak berisi ingatannya. Pria itu hanya bisa memegangi kening, sambil berkata, "Aku tidak tahu. Semalam kami hanya mengobrol, membicarakan kerja sama antara aku dan ayahnya."

"Awalnya kami pikir Nona Michelle meninggal karena digigit binatang buas, seperti harimau atau singa. Namun, setelah dipikir-pikir lebih lama, bekasnya berbeda dari luka cakaran biasa."

"Kami juga menemukan campuran bubuk obat yang biasa digunakan untuk penahan rasa sakit. Kami jadi berpikir, sempat ada orang yang berniat menyelamatkannya, tapi nyawa Nona Michelle sudah lebih dulu tiada."

Satu nama yang saat ini ada di benak Marvin. "Wanda." Marvin mengurut keningnya sendiri. Di dalam pikirannya, Marvin sudah menebak jika Wanda adalah pelakunya. Hanya dia saja, vampir berbahaya yang senang mengancam akan meminum darah. Apa Wanda kesal, lalu menggigit Michelle sampai wanita itu tiada? Entahlah, Marvin tak tahu. Yang pasti, Marvin ingin meminta kejelasan Wanda saat ini.

"Aku muak! Setiap kali aku hilang ingatan, Wanda pasti akan menyembunyikan kejadian yang sebenarnya. Dia tak pernah sekali pun mengatakan kebenaran secara langsung!" gerutu Marvin.

Ketika Marvin ingin pergi, salah satu petugas forensik kenalannya datang menghampiri Marvin. Dia tiba-tiba menjulurkan sebuah foto, sampai Marvin mengernyitkan kening. "Foto apa ini?"

"Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata luka pada Michelle sama dengan luka yang dialami Kakek Adhitama. Aku jadi berpikir, mungkin saja di sekitar kota ada makhluk buas yang berkeliaran. Oleh karena itu, jika kau menemukannya aku harap segera untuk menghubungiku lagi. Akan jadi masalah besar, jika makhluk itu masih berkeliaran dan memangsa manusia," jelasnya.

Marvin menggenggam erat foto-foto luka cakaran dan gigitan pada Kakek Adhitama, beserta Michelle. Meskipun jantungnya langsung terenyut melihat foto-foto itu, pada akhirnya Marvin langsung pergi menuju rumah. Dia tak sabar, untuk memaksa Wanda mengungkap kebenaran. Melalui bukti-bukti yang telah dia temukan.

"Lihat saja! Cepat atau lambat, semuanya harus terbongkar!"

•••

Wanda pelakunya. Wanda bukan pelakunya. Pada akhirnya, pilihan Marvin jatuh ke pilihan pertama. Setelah sampai di rumah, Marvin menutup kasar pintu mobilnya. Dia berjalan terburu-buru menuju rumah. Namun, sebelum masuk ke rumah, Marvin sempat melirik ke arah tanaman Wanda. Dia melihat tanaman itu tinggal batang dan akar, tanpa satu pun daun. Marvin menduga, jika Wanda pasti telah memetik semua daun.

"Setiap hari, pekerjaan dia adalah memainkan tanaman itu. Apa mungkin, Wanda sempat untuk melukai Michelle?" gumam Marvin. Namun, pikiran itu langsung sirna setelah Marvin melihat bekas gigitan pada sang kakek. Hanya Wanda saja, vampir berbahaya yang berkeliaran di rumah ini.

Ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, semuanya ditelusuri Marvin. Semua ruangan tak berisi satu manusia pun. Marvin sekarang mengerti, kenapa Wanda selalu mengusir para pelayan dari rumah. Karena mungkin saja vampir itu kehilangan kendali dan menggigit habis setiap manusia yang ada di rumah.

"Wanda!"

Pada akhirnya, Marvin menemukan Wanda berada tepat di dalam kamar miliknya. Wanita itu mengenakan baju hitam panjang, yang menutupi leher, lengan, beserta kakinya. Wanda tersenyum, melihat Marvin masuk ke kamar. Sementara jari jemari tangannya sendiri, sibuk mengaduk teh hangat yang baru dia buat. "Kau sudah pulang, Dik suami. Apa pekerjaanmu sudah selesai? Kau pergi tanpa berpamitan dulu padaku. Aku jadi mencemaskanmu," ungkap Wanda.

MY MYSTERIOUS WIFE [Republish][✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang