𓆩✩07. Memerankan Tokoh Istri✩𓆪

376 42 11
                                    

Aroma sarapan pagi sudah memenuhi indera penciuman Marvin, saat pria itu melangkah ke meja makan. Di atas meja, tersedia banyak makanan, beserta dengan segelas susu hangat. Marvin mengernyitkan alis bingung, sejak kapan makanan ini disiapkan? Padahal, Marvin tak berniat untuk sarapan pagi. Dia lebih memilih untuk bersiap pergi ke perusahaannya.

"Marvin, sarapan dulu," peringat Kakek Adhitama yang baru memasuki ruang makan. Pria tua itu duduk di kursi, sembari menunggu cucunya ikut duduk.

Marvin memberitahu, "Aku sudah terlambat, mungkin aku akan sarapan di jalan." Setelah mengatakan hal itu, Marvin langsung melangkahkan kakinya ke arah pintu. Namun, langkahnya terhenti saat hidungnya mencium aroma makanan enak. Spontan, Marvin memandang ke belakang. Dia melihat Wanda berjalan ke arah meja makan, dengan tangan yang membawa sebuah mangkuk.

Rambut wanita itu diikat ke belakang, hingga Marvin bisa melihat jelas sebuah kalung melingkar di leher jenjangnya. Celemek dapur terpasang rapi, begitu juga dengan senyuman yang terlukis di wajahnya. Marvin hampir melupakan keberadaan wanita ini, karena terlalu fokus berangkat bekerja. Dia harus melaporkan semua perilaku Wanda pada sang Kakek, agar sang Kakek mau menendang wanita itu dari rumah. "Kakek, sebenarnya...."

Kakek Adhitama memotong ucapan Marvin, "Marvin, ayo cepat duduk di kursi. Nak Wanda sudah bersusah payah menyiapkan sarapan. Itu pun khusus untukmu."

Mangkuk berisi bubur dengan aroma ayam, sudah ada di atas meja. Wanda menaruh mangkuk itu di depan Kakek Adhitama, kemudian berkata, "Khusus untuk Kakek, aku menyiapkan bubur ini. Ada tambahan daging ayam yang sudah aku buat empuk. Dengan bumbu dapur pilihan, yang sudah aku pikirkan untuk kesehatan kakek."

"Istri Marvin, memang tahu, bagaimana cara membuat Kakek senang," lanjut Kakek Adhitama sembari mencicipi bubur buatan Wanda.

Marvin mengernyitkan kening. Bagaimana bisa, dia melaporkan sikap Wanda yang pembangkang? Jika dalam pandangan Kakek Adhitama, Wanda adalah istri yang penurut dan sempurna. Percuma melaporkan Wanda, Marvin harus mencari cara lain untuk terbebas dari wanita bermata rubah itu.

Setelah memberikan bubur pada Kakek Adhitama, Wanda melangkah menuju suaminya. Dia diam-diam membawakan segelas susu hangat, kemudian menjulurkannya di depan suaminya. Wanda berkata, "Duduk, kemudian minum susu ini."

"Aku tahu, kau tak mungkin menyempatkan waktu untuk sarapan. Oleh karena itu, aku sudah menyiapkan beberapa roti isi, yang siap kau makan saat di jalan."

Marvin menunduk, melihat segelas susu yang terjulur ke arahnya. Warna susu itu putih, tanpa noda sedikit pun. Hanya saja, Marvin terus meneliti susunya, takut-takut Wanda memasukan racun pada minumannya. "Tidak perlu, aku tak minat minum susu di pagi hari," kata Marvin.

"Tidak perlu? Ayolah Marvin, minum saja susu itu. Tenagamu harus diisi. Kau 'kan semalam habis melakukan ritual malam pertama bersama istrimu. Tenagamu pasti terkuras habis bukan?" terka Kakek Adhitama.

"Atau ... Jangan-jangan Nak Wanda yang memimp---"

Marvin langsung mengambil susu yang Wanda berikan. Pria itu duduk di kursi, sembari meneguk semua susu sampai habis. Marvin merasakan tenggorokannya kering, sebelum tersentuh oleh hangatnya susu pemberian Wanda. Pria itu melirik tajam ke arah Wanda, dia bersumpah akan membalas semua hal memalukan yang terjadi pada dirinya.

Selesai minum susu, Marvin menaruh gelas di atas meja. Dia berniat mengambil tisu untuk membersihkan bibir, tapi istrinya sudah lebih dulu mengelap cairan susu yang tersisa menggunakan tisu. Wanda mengelap bibir suaminya lembut, sebelum tersenyum dan memberikan kotak bekal untuk Marvin. "Sudah selesai. Kau boleh pergi bekerja, Dik suami."

Marvin mendengkus kesal. Dia ingin mengumpat, tapi sang Kakek masih ada di hadapannya. Akhirnya Marvin hanya bisa berdiri dari kursi, kemudian membawa kotak bekal yang Wanda berikan. Sebelum pergi, Marvin memberitahu Wanda, "Semua gerak-gerikmu selalu aku pantau. Jika kau melakukan hal yang mencurigakan, aku tak akan segan-segan melaporkanmu pada polisi."

MY MYSTERIOUS WIFE [Republish][✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang