Cosplay

966 73 37
                                    

Fusion Side-story

👊

Tarik nafas.... lalu buang.

Mari kita lakukan bersama layaknya pemeran utama kita saat ini.

Netra merah dengan sedikit silver kuning itu menatap judes cermin didepannya. Wajahnya kusut kayak kain pel, kalau kalian mau tanya kenapa... jangan harap bisa selamat dari pedang sabitnya.

Dia masih ingat, makhluk - makhluk titisan neraka yang terpaksa dia panggil saudara itu, terutama yang bernama Ace dan Ep Ep dengan wajah meremehkan keduanya bergantian berkata  "Ha gua dare situ pakai baju bapak lo" "Apa??? Mau nolak? Dih tsundere" Hufffftttt otw mau dia tebas saat itu juga kalau bukan Sori yang nahan dia.

Dengan sangat tidak niat Supra mengenakan baju kebanggaan si bapak. Cocok sih, menyorotkan sisi maskulin dan predator yang biasanya menguar pada diri si pemegang petir. Bahkan sekarang dirinya mungkin bisa dibilang clone dari yang asli. Kemungkinan seluruh aura yang dia lihat lewat cermin itu tertutupi oleh kacamata dan baju putihnya.

Merah dan hitam. Kedua warna itu berpadu, macam hidup lu penuh dengan kesedihan dan penderitaan. Jujur aja bukan warna yang Supra sukai. Kek nggak punya masa depan cerah. Dia lebih suka aksen putih.

"Emo bat dah nih makhluk"

Bro itu bapak lu plis 😭

Dan mungkin itu lah kenapa orang yang dia mestinya panggil ayah itu pertama kali jatuh hati dengan Bundanya yang dominan putih.

"Butuh pencerahan tuh makhluk"

Menghela nafas sejenak, Supra meninggalkan kamar si pemilik lambang petir lalu menuju ke dapur untuk minum. Nggak tahu juga kenapa dia tiba - tiba haus.

"Lah Kak Hali? Ku kira Kakak masih ada misi dengan Kak Taufan?" Gempa datang dari arah pintu dan ngikut ambil gelas mau minum. Dia hampir banget keselek pas ngelihat wajah Halilintar yang kek mau nebas dia.

"Emmm kak? Terjadi sesuatu kah pas misi?" bukan bermaksud apa, Gempa tentu mundur perlahan saat ditatap sedemikian.... serius.

Mau tahu apa yang terjadi dipikiran Supra?

'GOBLOKKKKKKK GUA MASIH MAKAI BAJUNYA MANUSIA ITUUUUUU!!!!'

Yap, orangnya ketar ketir.

Supra lupa untuk mengganti pakaiannya. Dia lupa kalau bukan dirinya saja dirumah!

'Sialan!'

"Kak.... glare-an mu tumben 2x lebih menusuk dari biasanya?" Tambah tanya lagi Gempa, soalnya dari tadi nggak disauti.

Sebuah kekacauan berikutnya terjadi saat yang disebut Auntynya itu beneran datang bersama Taufan.

Para manusia terdiam. Saling bergantian memandang pada dua sosok Halilintar.

"Loh!? Kok.... ada 2 bang Hali?!" Ini Munson histeris. Mulai berpikiran yang iya - iya dan pastinya enak... menurut dia.

Si yang beneran Halilintar mengeluarkan pedangnya sedang yang menjadi cosplayernya memijat kepalanya.

"Seharusnya gua bunuh aja tuh makhluk dari dulu"

"Ha????"

"Lu siapa?!"

Tanpa banyak bacot si bocah pilih kabur. Dia nggak mau ketiga orang itu melihat wajahnya yang bersemu merah!

"Gerakan Supra!"

Dan seketika itu juga cosplayer Halilintar menghilang. Semua manusia disana masih mencerna apa yang terjadi barusan.

"..... wait.... itu tadi Supra?!"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"HUWAAAAA UNCLE HALI AMPUN!!!"

"HUWEEEEEEEEE BUKAN SALAH SAYA LAH PAMAN!!!"

Supra yang masih menggunakan baju Halilintar ternyata balik mengerjai saudaranya dengan berlagak seseram ayahnya. Dia nggak melakukan apapun kok, cuman ngumpulin tuh makhluk  pada satu tempat terus dia tatap mereka. Jangan tanya segimana takutnya saat mata merah darah itu menusuk sampai keulu hati mereka.

Kena mental mereka.

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang