Setelah euphoria, dimana Taufan dan Thorn bergantian menguyel Dedek Solar hingga si bocah nangis dan kena sambaran petir Halilintar, kecuali Thorn yang hanya di getok kepalanya karena si adek ijo melancarkan wajah 'Kicked Puppy'-nya, akhirnya otak mereka berjalan seperti semestinya.
Ya, otak mereka mengorbit ke semestinya saat Solar dan ramuannya beraksi mengguncangkan rumah atau T.A.P.O.P.S.
"Eh bentar ini kek ada yang aneh" Ice menatap Dedek Solar yang bobok dipangkuan Gempa.
"Naon?"
"Ini udah lebih beberapa jam loh"
Ucapan si mageran membuat saudaranya yang lain merengut."Eh iya bener juga..."
"Nih bocah nggak papa kan?"
"Perlu dibawa kerumah sakit kah?"
"Ah masa sih bakal permanen?"
Perkataan Taufan (agak gosong tapi otak tetep tidak waras) sedikit runyam ditelinga mereka. Bukannya apa mereka suka sekali melihat si bungsu menjadi dedek gemoy nan lucu.... tapi kan...
"Btw aku nggak mau ngerjain Paperwork-nya Solar loh ya" Gempa dah angkat tangan duluan. Dia nggak mau terbebani secara psikis dan memilih melirik ke arah Abangnya yang pertama untuk bersedia memikul tanggung jawab.
Halilintar mah nggak mau juga atuh. Bagian paperwork si bungsu itu ribet. Bahkan sekaliber Halilintar sekali ngelihat langsung merem. Dia tidak mau terbebani secara mental.
"Dan siapa yang akan memberitahukan ini pada Paman Tomato?"
"Itu bapakmu tolong"
"Terus mau mu gimana?~ hm~?" Ucap Blaze bernada membuat Halilintar nabok tuh muka gegara geli dan jijik didengar.
"OwO Manggil Nut?"
"Eishhhh, nambah perkara aja....."
"Mau maggil Nut biar tambah rancu ini masalah? Aku sih tidak setuju" Ice menggeleng sambil nyolek pipi Dedek Solar yang langsung ditepis oleh Gempa.
"Kita syukurin dulu Solar berubah kek gini... dana untuk renovasi rumah kan berkurang" Gempa menemukan ketenangan dalam permasalahan ini.
"Gem..." Halilintar tak menyangka..... bahwa mereka satu pemikiran.
"Abang pun ikut manggut - manggut?!"
"Lihat bocil ini" Taufan menunjuk si Dedek Solar yang masih tenang dalam tidurnya."Ihhhhhhh gumushhhhhh sini sini ikut ama Abang!"
"OwO.... Abang ngaca dulu. Muka Abang kayak om om plis"
Saat mereka sedang asik - asiknya melihat si bungsu tidur, terdengar dentuman keras yang membuat Dedek Solar menangis kaget.
"MWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAA BOBOIBOY!! KELUAR KAU MEH KITA DUEL!!!!"
Biasanya kan tuh ya, kalau Adu du dah kek gitu para boel langsung keluar lah ini rumahnya masih sunyi.
"Aik? Tak ada orang ke?"
Di daalem rumah, suasana sangat tegang diiringi tangisan Dedek Solar.
"Tahu nggak sih, gua punya pemikiran untuk melempar tuh makhluk keluar angkasa terus melihat tuh makhluk meronta kehilangan oksigen dan membeku secara perlahan" Taufan memberikan idenya dengan wajah yang sangat tenang.
".... senyumanmu bang harap dikondisikan—"
"Ayo"
"Apa?"
Lima pasang mata melirik ke arah Halilintar.
"Katanya mau membuat tuh makhluk kotak menderita?" Si Sulung berucap dengan ekspresi sangat datar.
Di saat itu juga Dedek Solar memperlihatkan wajahnya yang tersakiti menyayat hati karena tidurnya diganggu, kearah Halilintar.
"......... ralat kita cincang aja tuh alien terus kasih makan ke anjing"
'Abang dendam atau gimana?!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy Short-Fanfic AU Season 2
Fiksi Penggemar[Hello, there~ Readers!] Halo, Readers~ [This book is the continuation of Boboiboy Short-Fanfic AU Season 1, so if you're a new Reader, it would be best if you read Season 1 first. If not, then it's okay] Book ini masih berkaitan dengan Boboiboy Sho...