Sisi Lain (4)

654 52 26
                                    

Yo readers~ kita mulai lagi ya Sisi Lainnya~

Enjoy~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
Tarikan nafas berat keluar dari mulut pemuda berbaju biru dalam balutan cokelat tua. Kedua tangannya yang terlindungi bebatuan serta es, tak dapat menyembunyikan getaran antara ketakutan dan amarah.

Takut untuk menyerang orang yang dia sayangi dan marah pada dirinya sendiri yang tak dapat berpikir jernih dalam situasi seperti ini.

"Ada apa, sayang?~" Senyuman itu membuat hatinya sakit. "Kau yang paling penurut dari yang lain.... dan aku suka itu". Orang yang dia sayangi itu tertawa sekilas sebelum bertanya dengan ekspresi sedih. "Mengapa kau tidak ikut denganku, anakku yang paling penurut?" matanya yang kini merah itu menatapnya penuh simpati palsu.

"Ibu.... ini bukan ibu"

"Apa maksudmu? Mungkin kau saja yang tak tahu tentang diriku"

Tanah berguncang, tebing - tebing tinggi menghujam langit dan pemuda itu hanya bisa melihat sekitarnya berubah menjadi golem raksasa.

"Glacier jangan pernah beritahu ibumu kalau aku mengatakan ini ya" manik silver menyapanya kala dia duduk sendiri dibangku melihat saudaranya yang lain bersenda gurau.

"Kenapa Aunty?"

Tangannya berbalut bebatuan itu menghajar habis tanah - tanah runcing yang mengejarnya.

"IBU!!"

"Kau tahu siapa yang memiliki elemen terkuat?"

"Bukannya Aunty?"

Auntynya itu sejenak tersenyum sombong lalu menghilang entah kemana.

"Jangan bodoh. Kau pikir kenapa ada Primordial God Gaia dan Primodial Chaos disastra Yunani kuno daripada Primordial God of Sun?"

Pembahasan mereka menarik, tapi dia tak paham maksud Auntynya.

Glacier sejenak berhenti berlari dan menatap Golem Naga Tanah yang terbang ke angkasa.

"Menurut Aunty?"

"Karena kekuatan Tanah/Bumi itu cukup kuat untuk menanggung banyak hal, terutama beban. Mereka tak akan takluk oleh Api dan Listrik. Tanpa Cahaya mereka akan tetap sama. Alam, Tumbuhan, hewan, bergantung sekali padanya. Es, Air, dan Udara hanya menambah keindahannya. Tapi ketika marah, semuanya akan hancur luluh lantah kedalam dirinya. Itulah mengapa aku menganggap ibumu yang terkuat diantara kami. Jadi hati - hati ya?"

Tubuh Glacier merinding hebat saat dengan mudah Golem kesayangannya dibuat hancur sekali serang oleh Golem menyerupai makhluk totem itu.

Lawannya tak bergeming. Dia malah dengan santai berjalan menuju kearahnya. Mata merah dengan rambut seputih salju itu tersenyum merentangkan tangannya.

"Glacier~"

"I-i-ibu... kumohon bu kembalilah pada Glacier...."

"Apa maksudmu sayang?~ Ini kali pertama ibu merasakan seenteng ini... jadi ibu ingin menjadi seperti ini selamanya~"

"Tidak bu. Ini tidak benar"

"Haihhhh~ kenapa kau melawan ucapanku anakku tersayang?~" senyum setan terpampang jelas di wajah Gempa dan dimensi itu dibuat berguncang hebat.

Glacier menyiapkan dirinya. Dia bahkan tidak tahu bisa menang atau tidak melawan ibunya.

"Selama ini ibumu itu tidak mengeluarkan seluruh kekuatannya."

"Come, my dear~ let's engulf ourself in the embrace of Gaia~"

Boboiboy Short-Fanfic AU Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang