Happy reading, semoga suka.
Yang mau baca duluan, silakan ke Karyakarsa. Bab 1-5 updated.
Dun worry, Wattpad tetap update sampai tamat, hanya agak slow dan sedikit sensor di scene 21+.
Follow me on KK: Karyakarsa
Luv,
Carmen__________________________________________
Ini tidak benar-benar terjadi padanya.
Ini tidak benar-benar terjadi padanya. Tidak mungkin.
"Ini tidak nyata, ini tidak benar-benar nyata," ucap Alaina pada dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ini semua nyata?
Baru tiga hari yang lalu ia tiba di Kerajaan Padang Pasir Zhajibah bersama rombongan turis lainnya dari Amerika Serikat. Mereka menaiki bus di tengah terik matahari untuk menuju ke hotel. Pagi setelahnya, bersama pemandu wisata, mereka menjelajah kerajaan kecil tersebut. Tempat itu memang indah, eksotis dan menakjubkan dan Alaina menikmati liburan itu. Bahkan, ia mulai berterima kasih pada ibunya yang telah mendorongnya untuk mengambil waktu sejenak, berlibur sebelum kembali dan menata hidup barunya. Rencana Alaina adalah pindah dari Wyoming ke Boston, memulai hidup mandiri dan mencari pekerjaan di kota tersebut sembari meninggalkan cerita lamanya di Wyoming.
'Kau bisa berlibur dulu dan memikirkan opsimu,' nasihat ibunya saat itu.
'Keputusanku sudah bulat, Mom.' Karena bagi Alaina, terlalu menyakitkan melihat Sean dan Brooke menikah, lalu memiliki bayi sementara Alaina masih tinggal di sana, seperti wanita tolol setelah diselingkuhi oleh Sean. Ia bahkan tidak tahu pria itu menghamili wanita lain sampai Brooke mendatanginya.
'Pergilah berlibur, jernihkan kepalamu, lihat dunia luar, sebelum kau memutuskan untuk lari dari kenyataan dan menenggelamkan diri dengan pekerjaan membosankan pertama yang bisa kau dapatkan di Boston.'
Saat itu, Alaina hanya tertawa. Bagi ibunya, pekerjaan kantoran memang membosankan. Wanita itu lahir dan besar di Wyoming, menghabiskan seluruh hidupnya di peternakan, sebelum dan setelah menikah dengan suaminya, yang notabene adalah ayah Alaina.
'Oke, oke, Mom. Aku akan mendengarkanmu kali ini.'
'Bagus. Kalau begitu, ke mana kau akan pergi berlibur? Kita bisa mendatangi agen perjalanan hari ini juga.'
Alaina akhirnya menjatuhkan pilihan pada paket liburan eksotis. Ia sudah pernah ke beberapa negara di Eropa, ia sudah sering bepergian ke negara bagian lain di Amerika, ia bahkan sudah pernah mengunjungi Bali dan Australia. Alaina berkata pada ibunya bahwa liburan kali ini biarlah menjadi sesuatu yang berbeda, sesuatu yang bisa ia kenang nantinya. Liburan eksotis di Kerajaan-Kerajaan Timur Tengah akhirnya menjadi pilihan final Alaina.
Dan ia tidak menyesalinya, sampai hari ini.
Sampai ketika ia tidak sengaja terpisah dari rombongannya, lalu meminta bantuan pada orang yang salah. Mereka membius lalu menculiknya. Belakangan Alaina baru tahu kalau mereka adalah organisasi pedagang manusia.
Lalu teriakan kasar keras menyentaknya kembali ke masa sekarang. Ia terkesiap keras saat suara bentakan itu memeunhi indera pendengarannya.
"Bangun!"
Ketika Alaina tidak langsung merespon, pria jahat itu menarik tali yang mengikat tangannya dan menyentak kasar sehingga Alaina langsung bangun terhuyung-huyung. Lalu dengan kasar, pria itu menariknya ke sebuah ruangan yang terlihat seperti ruangan dokter. Ia mulai memberontak ketika seorang pria berjubah putih muncul dan memberi perintah agar Alaina dibaringkan di meja pemeriksaan.
"Lepaskan! Apa yang akan kalian lakukan?!" jeritnya sambil melawan.
Tapi ia bukan lawan sebanding bagi sang penculik itu. Dengan cepat ia menemukan dirinya ditelanjangi lalu diikat ke meja pemeriksaan sementara dokter itu mendekatinya dengan alat-alat pemeriksaan di tangan.
"Oh God, oh God, oh God." Alaina hanya bisa terisak.
Ketika dokter itu mengaplikasi sesuatu seperti gel dingin ke area kewanitaannya, Alaina kembali menjerit dan memaki dokter tersebut. Tapi segera saja, mulutnya sudah dibungkam dengan semacam alat pebungkam yang disodorkan ke mulutnya. Lalu pria itu kembali memeriksanya. Tak berdaya dan tak bisa melakukan apapun, Alaian menangis marah. Ia berteriak ke dalam alat pembungkam itu ketika merasakan jari dokter tersebut memasukinya. Dan ketika dokter itu mendapati bahwa Alaina masih perawan, dia memberitahu pria yang tadi membawanya agar memanggil bosnya.
"Oh, jadi wanita itu masih perawan?" Sang kepala pedagang manusia itu bertanya dan dokter tersebut mengiyakan.
"Bagus." Terdengar lagi tawa sementara Alaina menggerung marah. "Dia akan terjual dengan harga bagus."
Pria itu kemudian memerintahkan dokter itu untuk menyelesaikan pemeriksaan dan menyuruh pengawal tadi membawa Alaina untuk dimandikan dan dibersihkan begitu pemeriksaannya berakhir. Kurang lebih lima belas menit kemudian, pemeriksaan selesai dan ia dinyatakan bersih dan sehat dan bahkan diberikan pernyataan tertulis dari sang dokter seolah-olah ia sedang disertifikasi.
Menjijikkan! pikir Alaina.
Ia dilepaskan dan diturunkan dari meja pemeriksaan lalu digiring kasar ke tempat pemandian di mana ia melihat beberapa wanita juga sedang dimandikan dan didandan untuk persiapan lelang nanti malam.