Bab 26A

1.9K 289 6
                                    

Happy reading, semoga suka.

Ebook lengkap tersedia di Playstore dan Karyakarsa ya, yang mau baca bab perbab, tersedia di KK. You can follow me there : carmenlabohemian

 You can follow me there : carmenlabohemian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

__________________________________________________________________________

Akhirnya, Alaina pulang. Ia tiba di California dan langsung mencari penerbangan ke Wyoming. Begitu keluar dari bandara udara Wyoming, ia kemudian menaiki taksi yang akan mengantarnya kembali ke rumah. Alaina masih sedikit tidak percaya bahwa ia benar-benar sudah pulang. Rasanya sudah lama sekali sejak ia meninggalkan Wyoming padahal ia baru meninggalkan kampung halamannya itu tidak lebih dari dua bulan. Jika dihitung-hitung, mungkin hanya sekitar 5 minggu.

Syukurlah, ia kini sudah terbebas. Sungguh keberuntungan besar karena ia berhasil kabur begitu saja dari pengawasan ketat suaminya itu. Jika tinggal lebih lama lagi, Alaina tahu hal itu akan semakin beresiko – bagi hatinya. Sebenarnya, Alaina tidak pernah menganggap dirinya menarik ataupun terlalu cantik, apalagi untuk pria sekelas Tareq. Ia bahkan bukan wanita bangsawan, malah jauh dari itu. Ia hanya seorang wanita biasa yang besar di peternakan dan menghabiskan hampir seluruh hidupnya di sana. Alaina tidak punya kepercayaan diri untuk menjadi pasangan sang sultan, apalagi menjadi ratu – membayangkannya saja Alaina tidak berani. Bagaimana mungkin Tareq berpikir ia bisa menyanggupi hal itu?

Bagaimana ia bisa memiliki kepercayaan diri untuk menjadi pasangan Tareq, bukan? Alaina hampir tidak pernah jatuh cinta. Satu-satunya kesempatan ia pernah membiarkan seorang pria mendekatinya, satu-satunya saat ketika Alaina berpikir ia telah jatuh cinta, itu hanya pada Sean, yang kemudian pada akhirnya menginjak-injak ketulusan Alaina. Seluruh keluarganya berpikir bahwa ia patah hati parah, tapi jika mau jujur, harga diri Alaina terluka lebih parah. Ia sempat berpikir apakah ia begitu tidak berharga? Apakah ia tidak secantik dan semenarik Brooke? Apakah ia membosankan? Apakah ia tidak pantas dicintai? Pertanyaan-pertanyaan itu menyiksanya. Setiap kali ia melihat Sean dan Brooke, semua pertanyaan itu akan kembali menghantuinya. Alaina tidak ingin terus hidup seperti itu, jadi ia bermaksud keluar dari Wyoming, untuk menenangkan diri serta memulihkan hati serta harga dirinya yang terluka.

Ketika ia diculik lalu pria itu membelinya – walaupun Alaina benci dijadikan budak dagangan – tapi sebenarnya, Tareq memperlakukannya dengan cukup baik. Alaina tak akan menampik kenyataan tersebut. Terlepas dari cara barbar pria itu untuk mendapatkannya, Tareq menganggapnya cukup berharga, pria itu benar-benar memanjakan dan memperlakukan Alaina seperti ratu dan bohong bila Alaina berkata ia tidak goyah. Rupanya hatinya tidak terluka sedalam yang dipikirkannya karena Alaina dengan mudah menyerah pada pria lain. Selama masa pernikahan mereka yang sangat singkat itu, Alaina tidak pernah benar-benar membenci Tareq. Dan bagian tergilanya, ia tidak benar-benar menyesali apa yang telah terjadi, malam-malam ketika ia berbaring di dalam pelukan pria itu, ketika ia mengerang di bawah Tareq, ketika ia merasakan pria itu bergerak di dalam dirinya, Alaina tak menyesali semua itu. Walau ia ragu ia akan pernah merasakannya lagi, tapi setidaknya Alaina memiliki kenangan tersebut, sesuatu yang akan selalu ia ingat untuk seumur hidupnya.


Lamunannya terhenti saat ia sadar bahwa taksi yang ditumpanginya sudah mendekati rumahnya. Lima menit kemudian, ia sudah memasuki jalur tanah yang sangat dikenal sekaligus dirindukannya. Rumah peternakan berlantai dua yang sudah Alaina tinggalkan selama lima minggu. Lima minggu yang telah mengubah seluruh hidupnya. Kini, ia merasa tidak akan pernah sama lagi.

Sementara taksi itu meniti jalan masuk menuju peternakan Mitchell, Alaina mulai gelisah. Ia sudah pergi lebih lama dari yang direncanakan, dari pihak tur pasti sudah mengabari bahwa Alaina menghilang di tengah-tengah tur dan keluarganya pasti cemas setengah mati. Alaina tidak akan memberitahu mereka kejadian sesungguhnya, jadi ia harus memutar otak untuk mencari alasan yang masuk akal. Tapi sampai taksi itu berhenti, Alaina masih belum mendapatkan alasan yang cukup bisa diterima.

Saat ia akhirnya turun dari taksi, dari sudut matanya, Alaina menangkap gerakan dari arah lumbung. Kakak lelakinya, Dave, sedang berjalan cepat menuju ke arahnya.

"Alaina! Demi Tuhan, dari mana saja kau! Kami cemas setengah mati!" raung pria itu sembari mendekati Alaina. "Mengapa kau tiba-tiba menghilang tanpa kabar?!"

Alaina tersenyum kecil menatap Dave. Well, sebagai bungsu di keluarga ini, kakak-kakaknya memang cukup protektif, terutama Dave dan ayahnya. Dan ia tahu, ia harus memberikan penjelasan panjang kepada keluarganya, tapi Alaina tidak sanggup melakukannya sekarang, ia tidak sanggup memikirkan apapun saat ini.

"Dave, please, jangan meneriakiku."

"Setelah menghilang berminggu-minggu tanpa kabar, itu yang kau katakan padaku?!"

Alaina mendesah. Ia meletakkan tas bepergiannya lalu bergerak untuk memeluk Dave.

"Oh, Dave, aku benar-benar merindukanmu. It's so nice to see you again."

"Kau harus memberikan banyak penjelasan pada kami, Adik Kecil," omel Dave tapi pria itu membalas pelukan Alaina.


HOW TO PLEASE A SULTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang