Bab 23

1.9K 267 6
                                    

Mature 21+

Happy reading, semoga suka.

Ebook lengkap sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa ya.

Ebook lengkap sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

_______________________________________________________________________________

Tareq menyambut inisiatif Alaina dengan senang hati. Ia senang sekaligus lega karena ternyata menyenangkan Alaina tidaklah sesulit yang Tareq bayangkan sebelumnya. Ada untungnya juga karena wanita itu seperti kebanyakan wanita yang dikenal oleh Tareq, yang tampaknya sudah bahagia dan puas ketika disirami kemewahan, diberi perhatian dan juga dimanjakan. Well, wanita mana yang bisa menolak semua itu, bukan?

Dan tentu saja, selain aspek finansial, kehidupan seks juga sangat penting. Bagi wanita secantik dan semuda Alaina, tentu saja dia memiliki gairah yang besar. Sekali saja wanita itu menikmati kepuasan bercinta, tubuhnya secara otomatis akan selalu mendambakan itu semua. Walaupun wanita itu bisa saja tidak ingin mengakuinya, tapi tubuh Alaina akan selalu menuntut untuk dipuaskan oleh Tareq.

Itu semua bukan masalah, malah sebaliknya, akan lebih mudah bagi Tareq. Ia bisa memberikan semua itu pada Alaina. Kemewahan harta dan benda, serta keahliannya memuaskan wanita di ranjang. Pada akhirnya, ketika semua kebutuhan-kebutuhan itu tercukupi, tidak mungkin Alaina tidak akan luruh.

Pikiran Tareq teralihkan sejenak dan ia menggerung pelan saat merasakan bibir Alaina yang berubah lebih agresif. Lalu lidah wanita itu ikut membelitnya, bertaut bersama dalam ciuman dalam mereka. Gairah Tareq bangkit seketika, menjadi tak terkontrol saat menyadari bahwa kali ini Alaina ingin menjadi partisipan aktif. Ia memeluk Alaina kian erat dan memperdalam ciuman mereka hingga napas keduanya terengah berat saat Tareq mengangkat kepalanya menjauh.

Ia lalu mengangkat dagu Alaina dengan jarinya, menatap lembut ke dalam mata Alaina yang berkabut oleh gairah itu. "Kau begitu menginginkanku, Alaina?"

Wanita itu menolak menjawab, tapi dia tersipu malu.

"I guess so," jawab Tareq.

Ia lalu menarik wanita itu bersamanya menuju ranjang. Tareq duduk di tepinya sementara Alaian berdiri di antara kedua kakinya. Kedua tangannya ada di pinggang wanita itu saat ia mendongak untuk menatap Alaina.

"Surprise me tonight," bisik Tareq sambil menelusurkan jemarinya pada kancing-kancing kemeja Alaina. "Lepaskan pakaianmu di depanku. Aku ingin mengagumi tubuhmu."

Ia masih ingat hari ketika ia bertemu Alaina, saat-saat pertama ketika wanita itu menatapnya antara marah dan waspada, lalu membandingkannya dengan wanita yang saat ini sedang melepaskan kancing-kancing kemejanya sambil mempertahankan tatapan keduanya. Ya, masih ada Alaina yang malu-malu bersembunyi di suatu tempat, tapi sejak pernikahan mereka, betapa banyak wanita itu sudah berubah. Pelan-pelan, Alaina melunak padanya. Pelan-pelan, Alaina belajar untuk mematuhi Tareq dan dada Tareq membuncah senang saat ia menatap istri cantiknya itu, yang tengah melepaskan kemejanya dan dengan rakus, ia melihat pemandangan tubuh indah itu.

"Sempurna..." bisiknya parau sambil meraih kait bra wanita itu. "Let me."

Tareq melepaskannya dan membebaskan kedua payudara Alaina. Wanita itu mendesah saat kedua ibu jari Tareq menggosok kedua puncaknya.

"Ahh..."

"Ya, Alaina, mendesahlah untukku," bisik Tareq sambil melingkari puncak-puncak itu sebelum menarik keduanya pelan.

"Ohh!"

Alaina terkesiap saat Tareq tiba-tiba meraup pinggangnya dan menariknya hingga dada wanita itu kini sejajar dengan kepalaya. Dengan rakus, Tareq membenamkan wajahnya di sana dan menciumi dada Alaina. Tangan-tangannya turun untuk meremas bokong padat Alaina. Cita rasa Alaina memabukkan dan aroma tubuh wanita itu yang membuatnya serasa melayang. Ia tidak pernah puas, ia selalu menginginkan lebih... lebih...

Tangan Tareq lalu bergerak, mengumpulkan rok panjang wanita itu, mengangkatnya lalu jarinya menyelinap ke dalam. Tareq mencari-cari lalu menemukannya. Ia menyelinap masuk melalui tepian celana dalam wanita itu dan membelai lipatan bengkak Alaina.

"Oohh..."

Wanita itu bergetar di bawah sentuhannya, begitu responsif dan penuh gairah.

"Ohhh!"

Ia menahan Alaina di sana, membiarkan wanita itu mencecap nikmat sebelum kemudian pelan-pelan melepaskannya.

"So sexy," bisiknya lalu menarik Alaina turun dan merebahkannya di ranjang.


HOW TO PLEASE A SULTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang