5

2.4K 279 16
                                    


Pagi itu, terlihat anak kecil yang sangat bersemangat untuk sekolah,seragam baru nya yang wangi dan rapi,rambut pirang nya yang indah di hiasi oleh jepitan merah,serasi dengan mata indahnya.

"mama! papa! cepat! aku ingin bertemu teman teman !"

"kamu dengar itu sayangku? cepatlah,anak kita sudah tidak sabar"

orangtuanya tampak berciuman lembut dengan penuh kasih sayang,lalu mengecup putra manis mereka,menggandeng sang putra dengan kedua tangan lembut ayah dan ibu,mengantarkan anak mereka kedepan pintu gerbang sekolah,lalu sang ibu berjongkok,dan mengecup dahi anaknya.

"anakku,jangan mengecewakan ayah dan ibu hm?baik baik di sekolah nanti oke?"

sang anak mengangguk dan berlari kedalam sekolah,rambut pirang nya lama lama menghilang semakin jauh dia melangkah kesana.

"lihat anakmu,sudah SMP saja,sangat cantik seperti ibunya"

sang ayah memeluk istrinya, meluapkan kebahagiaan melihat anaknya adalah fotocopy istrinya.

"sepertinya senyum manisnya milikmu"

sang ibu terkekeh geli mengingat putranya memasuki sekolah dengan senyum bahagia,mirip seperti suaminya.

sang anak yang tersenyum,perlahan senyumnya pudar dan menghilang,digantikan dengan raut wajah yang datar dan tidak berperasaan,anak itu takut.

di jam pelajaran,dia bergetar ketakutan hingga —

"kaveh,temui bapak kepala sekolah diruangannya "

"kaveh,bapak sekolah sepertinya sangat bangga kepadamu,gambar mu sangat bagus dan berbakat,aku turut senang untukmu"
teman sebangku kaveh tersenyum,kaveh hanya membalasnya dengan senyum tipis.


"kaveh adalah omega"
hasil tes second gender kaveh adalah omega,awalnya dia bahagia karena dia pikir menjadi orang yang seperti ibu akan membuatnya tumbuh seperti ibunya juga,sampai suatu hari dia mengubah pemikirannya.

"bapak,hentikan,kaveh takut ayah ibu akan marah"
diruangan yang luas itu,kakinya terbuka lebar dengan seorang pria dewasa yang sedang memangkunya.
"tidak apa apa,bapak tidak akan memberitahu siapapun,bapak janji kaveh akan lulus dengan mudah jika menuruti bapak,jangan tutup pahamu"

kaveh takuttakut sekali, perasaan apa ini?kaveh tidak yakin,tapi dia merasa jijik dan tidak nyaman,pahanya basah sekali,cairan apa yang keluar dari kemaluan nya ini?mengapa pria dewasa ini memasukkan jarinya?apa yang sedang terjadi?kaveh tidak tau,dia hanya takut.

orang dewasa itu menciumi leher kaveh.
"lihatlah wangimu,enak sekali,omega macam apa yang memiliki wangi seperti ini? bahkan istriku tidak seenak ini."
"basah sekali,anak yang belum dewasa sepertimu memiliki sesuatu yang sangat indah seperti ini?betapa mesumnya kamu,kamu menikmati jari bapak, kan?cepatlah pubertas, bapak akan mengawinimu"

Kaveh hanya bisa diam,menangis,takut dan bergetar,kakinya gemetaran dan lelah,sedangkan sang pria dewasa memaksanya untuk tetap membuka pahanya lebar lebar,dan melecehi area bawahnya.












Kaveh...
Kaveh...
Kaveh?
Kaveh!

Mimpi?..

Mata ruby merah itu terbuka,silau,silau sekali.
ruangan putih menyambutnya,apa ini?ini bukan kamarnya.
dia mengusap mukanya.
apa ini?dia menangis?
sampai dia sadar dia melihat rambut abu abu yang memiliki toge itu sedang menatapnya cemas.
alhaitham?

"senior kaveh,maafkan aku karena sudah lancang meyentuhmu kemarin,maafkan aku tidak bisa menahan sisi alpha ku,aku mohon maafkan aku"
dengan lembut alhaitam menggenggam tangannya,mencium nya.

Kaveh masih blank.dia memegang kepalanya.
alhaitham merawatnya,kepalanya sudah diperban dengan rapi.

"dek hayi?apakah kamu menangis?"
kaveh mengusap pipinya,tampak sepertinya junior itu menangis,pipi nya dan matanya masih terlihat merah.

"lupakan,ayo makan lalu minum obatmu,aku membelikan obat penambah darah,kata dokter, kamu kekurangan darah"
ucap alhaitam sambil menyodorkan sup hangat dan ikan goreng
"maaf jika tidak enak,aku tidak bisa memasak.

kaveh tanpa ragu menerima,dia sudah sangat lapar.
"tidak buruk kok"
kaveh memakan sup itu dengan lahap sampai dia menyadari luka di jari alhaitham.anak ini sudah berusaha.jauh di dalam hati kaveh,dia terharu,dan hatinya merasa hangat.sudah lama dia tidak makan makanan rumahan seperti ini semenjak orang tuanya pergi meninggalkannya.
selama ini jika dia sakit dia akan meminta bantuan cyno dan tighnari,tidak pernah ada orang lain yang merawatnya.

"dek hayi, terimakasih ya"

"Dek hayi" Haikaveh [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang