34

938 76 43
                                    

"ini adalah omega terbaik yang kami punya,kamu dapat membelinya seharga 900juta mora"

seorang alpha menyesap rokoknya teramat kuat,menatap nyalang alpha lain di depannya.

"hahaha siraj,kamu yakin kalau ini adalah omega terbaik yang kamu punya?"

dottore mendekat dan menatap lamat lamat mata siraj, menghembuskan asap rokoknya ke wajah alpha itu.
siraj menutup matanya dan menjawab yakin.

"ya,omega ini masih bersih dan belum mempunyai mate,kami sndiri membesarkannya"

dottore lagi lagi tertawa menantang,membuang puntung rokoknya dan mnginjak sisa apinya.
menatap semua omega yang ad diruang bawah tanah itu yang di kurung di dalam gergaji besi.

"aku dengar,kamu mendapatkan'harta' berharga 3 bulan lalu?" dottore menyeringai,menantang siraj untuk mengeluarkan harta miliknya.

"aku tidak menjualnya.lagi pula,omega itu sudah di mated oleh alpha lain,dia hanya seonggok sampah tidak berguna yang bahkan tidak akan bisa mengangkang untuk mu"

dottore menghela nafas kasar.
"aku akan memberikan berapapun mora untukmu,berikan omega itu padaku"

siraj merasa rekanan udara panas,dua alpha yang sedang beragumen membuat omega disekitar nya ketakutan.

"oh ayolah,mengapa kamu begitu terobsesi dengannya, dottore?"

"pertanyaan itu hrusnya dilayangkan kepadamu sendiri siraj,"
dottore mendekat dan membisikkan sesuatu.

"kau mencurinya dari seorang grand sage, bukan?ahh~ aku jadi penasaran seenak apa tubuh omega itu?apakah bisa membuatmu terbang ke celestia?"
dottore terkekeh,menepuk"bahu siraj prihatin.

"berikan padaku,dia akan menjadi salah satu objek percobaan ku,disaat percobaan itu berhasil,melepaskan mated nya dari alphanya,aku jamin kau adalah orang pertama yang dapat merasakan lubangnya"

dering ponsel siraj menginterupsi pembicaraan keduanya.tanpa berlama-lama siraj pergi.

"aku rasa sampai disini saja negoisasi kita,aku tidak akan menjual 'barangku' dan jika kamu tidak ad niatan untuk membeli salah satu dari omega itu,pergilah."



















"tuan,dia sudah tidak makan selama tiga hari,kami sudah memaksa nya tapi dia melawan dan menendang makanannya"

"pergi dari sini"

"baik, tuan siraj"

siraj membuka kamar megah itu, menampilkan isinya yang seperti kapal pecah,kamar yang awalnya megah dan indah sudah seperti tidak terurus.

siraj memfokuskan matanya pada seorang omega pirang yang duduk meringkuk di depan jendela.

keadaan omega itu terlihat mengenaskan,pakaian putih panjang miliknya sudah kotor,bahkan robek.
tubuhnya yang kurus kering,kantung mata yang menghitam menandakan sang empu tidak pernah tidur.

pipinya yang tirus,dan juga tulang yang kian makin terlihat di tangannya.rantai membungkus leher omega itu yang ditautkan secara permanen di dinding kamar.

rantai lain juga terlihat menahan kaki kiri omega itu.rambut pirang panjangnya yang menyentuh punggung,tergerai kusam begitu saja.

siraj melangkahkan kakinya pelan,membawa nampan berisikan makanan lezat yang bisa mengundang lapar.

siraj duduk disamping omega itu,mengelus rambutnya sayang.
tubuh dan wajahnya tampak berbeda,tapi tidak mengurangi rasa 'cinta' yang siraj rasakan.

tangan siraj menyingkirkan kan helaian rambutnya, membawa nya kebelakang telinga.
"aku hanya meninggalkan kamu beberapa hari,dan kamu berani untuk. melanggar peraturan ku?"

"aku kira kita sepakat tentang pertukaran nyawa anak-dan dirimu,kaveh"

mata kaveh yang menatap kosong jendela,menatap bulan dan bintang itu,teralih menatap kaveh saat mulut alpha itu menyebutkan anaknya.

siraj tersenyum penuh arti.
ahh mata indah itu akhirnya menatapku,pikirnya.

"bolehkah aku melihat anakku?sekali saja"
air mata kaveh turun,menuruni pipi.hatinya tidak kuasa menahan rasa rindu kepada anaknya.

"sayangnya, tidak."
kaveh kembali menatap jendela di depannya,terdiam mendengar jawaban siraj.

"kamu menukar nyawamu dengan nyawa anakmu,aku rasa ini cukup adil kan?aku tidak membunuh anakmu maupun membunuh sang grand sage,karena kamu setuju untuk menyerahkan hidupmu padaku."

"artinya,jika kamu menginginkan wewenang lain,ada harga yang harus di bayar"

kaveh kembali menggerakkan wajahnya,menatap siraj.
dengan apa lagi dia akan membayarnya?tubuhnya?

"aku sudah tidak bisa memberimu apapun,siraj.aku sudah melahirkan seorang putri dari alhaitham,omegaku sudah menjadi mated alphanya, apalagi yang aku punya?"

"kamu harus makan dengan baik,setelahnya aku akan membawamu keluar dari sini dan melihat kembali duniamu,tapi sebagai gantinya,aku akan mengirim seseorang untuk membunuh alhaitham "

kaveh melebarkan matanya,terkejut.
anaknya,atau kekasih hatinya?kaveh tidak bisa.

"aku lebih rela mati kelaparan dan tidak melihat anakku selama sisa hidupku,daripada mengorbankan nyawa alhaitham"

rahang siraj mengeras,mata dan wajahnya yang awalnya menatap kaveh lembut akhirnya mencapai batas kesabarannya.

siraj melempar nampan makanan itu di depan hadapan kaveh,sontak membuat kaveh terkejut.
tidak lama setelah itu kaveh menatap siraj takut.

"alhaitham, alhaitham, alhaitham.kepalamu selalu penuh dengannya! sejak awal aku yang pertama kali menemukan mu,bukan dia!"

kaveh diam seribu kata,sudah menyiapkan mental dengan segala kesakitan fisik yang akan kembali menyakitinya.

rambut pirang itu di tarik,sontak kaveh memegang kepalanya kesakitan.rantai itu di lepaskan,lalu dengan kejam siraj menyeret kaveh menggunakan rantai yang ada di lehernya.

para pelayan itu menatap miris pada omega itu,juga tuan mereka yang sangat terobsesi pada omega yang sudah tidak lagi sehat,namun mereka menundukkan kepalanya takut dan tidak berani menolong atau bahkan mengucapkan sepatah katapun saat melihat Kaveh di seret ke ruang bawah tanah.

"ruang penyiksaan"
kaveh tersenyum membaca tulisan yang ada di depan pintu itu.
dia berada di tempat ini lagi,menerima hukuman dari siraj.

kaveh tidak lagi meronta saat siraj mencambuk punggung nya yang dulunya mulus dengan rantai.

atau merengek saat siraj mencekiknya.
atau menangis saat kaki dan tangannya di paku ke tanah.
atau ketakutan dengan silet yang menggores perutnya.

kaveh tidak takut lagi dengan semua siksaan itu.
kalau itu bisa melindungi kedua orang yang dia cintai,kaveh rela.

kalaupun dia mati,arwahnya akan menghantui siraj saat ingin menggangu alhaitham maupun nahida.

"selama aku masih hidup,tidak akan ada orang yang bisa menyentuh kalian berdua sedikitpun,tidak walaupun seujung jari"

siraj yang mendengar itu semakin dibuat marah.
malam itu menjadi malam yang panjang bagi kaveh.

disaat siraj puas menyiksa nya,siraj menguncinya diruangan gelap itu sendirian,kaveh hanya ditemani oleh cahaya bulan dan bintang,kembali menatap langit itu.

"selama kita masih berada dibawah langit yang sama,aku tidak akan pernah menyesali keputusan ku"
-kaveh

"malam ini angin berhembus kencang diwajahku,nahida tampak tertidur lelap di gendongan ku setelah menangis begitu kuat tanpa alasan malam ini.kaveh,aku harap kita adalah bulan dan bintang.diantara terangnya sinar bulan,aku adalah bintang yang tetap bersinar walaupun tidak seterang sinarmu."
-alhaitham

"Dek hayi" Haikaveh [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang