Semua berlalu begitu cepat, semenjak Bahwirya menjadi pelaku utama atas terbunuhnya dua anggota dari klan banaspati semakin para penghuni Hutan Lingkih mewaspadai. Mereka tidaklah bodoh dan ceroboh, permasalahan yang menimpa pangeran terbuang itu tentu diakibatkan oleh seseorang upaya memancing keributan.
Entah hal tersebut benar atau salah, ada banyak praduga sebenarnya. Kemungkinan saja terjadi karena Klan Banaspati sendiri memiliki dendam pribadi pada Bahuwirya, atau Baginda Raja Nawasena sendiri upaya menyingkirkan adiknya agar bisa menyeimbangkan posisinya dalam menduduki takhta. Alasan lain adalah mencari keributan dengan menghasut anak-anak Raja Atharya, dengan begini keharmonisan pihak internal mulai diragukan oleh rakyat.
Secara tak langsung mereka menggarisbawahi pada kalimat 'di mana ketenteraman yang kami dapatkan? Bukankah seharusnya telah ditentukan oleh maha suci dewata agung untuk bertindak sebaliknya? Bukan kericuhan yang ingin didengar, bukan juga pertengkaran dan ketegangan antar kelompok ingin dirasakan.'
Itu semua jauh dari kata ketenangan yang teramat ingin mereka inginkan.
Laun semua alasan tersebut dapat memicu berbagai konflik lainnya yang menjadi faktor runtuhnya kejayaan Kerajaan Tarungga.
Saking waspada mereka tidak peduli dengan seorang wanita tua dari bangsa manusia terus menangis dan menjerit gila, pakaian sudah compang-camping sembari berlari kesana-kemari hanya dijadikan tontonan. Tiada minat bagi penghuni Hutan Lingkih untuk menjadikannya tumbal, sekali pun jiwanya telah kusam dan kotor enggan dipilihnya karena secara tak langsung terlibat dengan pangeran terbuang itu.
"AKU INGIN DIRIMU, BAHUWIRYA! AKU INGIN DIRIMU! GANDES BODOH! BRENGSEK! KAU MENGAMBIL SEMUA MILIKKU! KU HARAP KAU MATI MENGENASKAN! JASADMU TIDAK AKAN DITERIMA OLEH BUMI! AKU BERSUMPAH ATAS HYANG WIDHI!"
Ya, sekiranya perempuan gila itu sudah melakukan hal seperti itu kurang lebih lima puluh tahun sebelum Ia mati mengenaskan jatuh dari ketinggian tebing. Nama yang seringkali disebutkan olehnya, mereka memahami ada keterkaitan antara pangeran terbuang dengan kekasih manusianya.
Selama itu suasana Hutan Lingkih selalu dilingkupi awan gelap sampai-sampai menyelimuti seluruh permukaan Gunung Arjuna. Bahkan Indira sendiri pada awalnya mengawasi merasa tak nyaman akan situasi seperti ini, tidak ingin berdampak pula terhadap klannya sendiri yang dapat menjadi imbas secara tidak langsung. Kecurigaan dari masing-masing klan timbul sehingga sesekali muncul konflik.
Berdecak Ia dalam posisi telungkupnya, meletakkan kedua tangan menyangga dagu di atas batu. Langit sore ditandai warna semburat menjadikan keindahan sungai tampak mempesona, tidak dipungkiri bawah kulitnya bak sawo matang terlihat eksotis dari pancaran matahari senja.
"Sial, sampai saat ini aku masih belum bisa membaca situasi. Kalau pun Bahuwirya tertangkap, maka tidak ada lagi keributan di kala Raja Nawasena menjadi pemenangnya."
Lalu, setelah itu apa? Semua akan berjalan sesuai kehendak baginda Kerajaan Tarungga.
Indira terus bergumam, kepalanya terasa ingin pecah bila memikirkan kembali persoalan tak kunjung usai nyaris setengah abad ini. Kalau ditelaah kembali tiada lagi yang sekiranya perlu Ia lakukan, jika kenyataannya saja makhluk terbuang itu ditetapkan sebagai pelaku oleh Klan Banaspati karena sudah menyinggung mereka. Dengan begini, bukankah halangan bagi Raja Nawasena dalam menduduki takhta sudah tidak ada lagi?
Dari persoalan tersebut ada yang membuatnya lupa satu hal, tak disadari bahwa ada seseorang turut terlibat.
Nismara.
Jangan bilang Indira tidak tahu kalau wanita itu juga menyelidiki kematian gadis manusia yang berikatan erat dengan Bahuwirya.
Kedua matanya tentu tak buta, melihat Nismara turut membantu ayah dari anak manusia itu untuk menemukan putrinya. Entah apa hubungannya dengan Bahuwirya, namun bisa dikatakan bahwasanya putra bungsu Raja Atharya telah jatuh hati pada gadis yang berasal dari dunia fana.
![](https://img.wattpad.com/cover/254979309-288-k198302.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terjalin Senja
FantasyBahuwirya tak pernah berharap ia jatuh cinta pada gadis lugu yang terus menatapnya dengan rasa penasaran. Bagaimana ketika gadis itu mendekatinya, bertanya padanya, serta mengajaknya berbicara pada suatu hal yang selama ini belum ia rasakan di dunia...