22. Rival

1.7K 193 15
                                    

_________

Setelah sekian lama kembali
orang terdekat ingin menusukku
dari belakang

~Ardian Elfaero~

●●> ♡♡♡ <●●

Alda ragu-ragu mendekati Erlin yang tampak duduk menikmati segelas teh di ruang keluarga. "Bunda," panggilnya pelan. Ada hal penting yang perlu ia ketahui dari sang ibu mertua.

Spontan wanita itu menoleh. Bersamaan dengan senyum lembut yang ia suguhkan. "Kenapa, sayang?"

"Em, Alda boleh tanya sesuatu, nggak?"

Erlin mengangguk. Tangan wanita itu lantas terulur untuk menarik Alda agar duduk di sampingnya. "Boleh. Kamu mau tanya apa emang?"

Gadis itu terdiam sejenak, mencoba merangkai kata-kata yang pas agar tidak melukai sang ibu mertua.

"Em, maaf kalau Alda lancang nanya soal ini. Tapi..." Alda menghentikan ucapannya. Sebelum kalimatnya meluncur bebas, ia masih butuh untuk menyaringnya terlebih dahulu. Jangan sampai ada yang menyakiti Erlin.

"Ngomong aja. Kamu mau tanya soal apa?"

"Soal Anna."

Hening sejenak. Erlin menarik napas panjang. Jujur saja, ia sangat merindukan Anna. Hingga kini bahkan ia masih menyimpan harap bahwa putrinya itu masih hidup dan suatu saat nanti mereka akan dipertemukan.

"Maaf Bun, Alda--"

Kalimat Alda tak jadi rampung ketika Erlin langsung menyahut, "Nggak apa-apa, bunda kadang-kadang cuma kangen aja kalo ingat Anna," ujarnya disertai senyuman kecil.

"Jadi, kamu mau tanya apa tentang Anna?" tanyanya akhirnya.

"Gini, Anna kan hilang udah lama." Gadis itu menjeda. "Em, kira-kira ada nggak sesuatu yang bisa buat kita ngenalin dia kalo seandainya dia masih hidup?"

Erlin mengangguk. "Ia, Anna punya tanda lahir di lengan kiri."

"Bunda juga masih simpan fotonya. Kamu mau liat?" tawarnya yang langsung diangguki oleh Alda.

"Yaudah, ikut bunda yuk!"

Setelahnya, Erlin membawa Alda ke sebuah ruangan di samping kamarnya dan sang suami. Seingat Alda, selama ia dibawa Ardian ke rumah ini ruangan itu selalu tertutup dan tidak pernah dimasuki oleh siapapun.

"Ayo masuk!" Alda mengangguk. Gadis itu tampak mengedarkan pandangannya mengamati setiap sudut ruangan.

Dari yang terlihat, kamar bernuansa biru ini tampak sangat rapi dan juga bersih. Di dalamnya Alda juga mendapati dua buah lemari berukuran sedang. Tak lupa beberapa boneka beruang berukuran besar tersusun rapi di sudut kamar.

 Tak lupa beberapa boneka beruang berukuran besar tersusun rapi di sudut kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARALDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang