55. Just Bored

35.9K 3.1K 395
                                    

Baca part sebelumnya di karya karsa ya, biar ga bingung pas baca part ini

***

AUDY

Hari ini, kami ketambahan personel baru dalam liburan kali ini.

Aku tidak sengaja melihat postingan Raisa, salah satu teman SMA-ku yang sedang berada di Bali, lalu segera mengontaknya untuk mengajak bertemu.

"Raisa tuh temen lo yang mana sih? Kok gue nggak pernah denger?"

Arsal yang merasa mengenal semua teman-temanku, sibuk bertanya mengenai sosok Raisa yang memang jarang main denganku.

"Yaa emang jarang main, makanya mumpung dia di Bali gue ajak main aja sekalian."

"Sering ke Sky Life juga?"

"Nggak! Lo jangan macem-macem ya! Raisa nih anak baik-baik!"

"Kayak Lunar?"

"Lunar sih anak baik, cuma nggak 'baik-baik' segitunya."

"Lunar anak baik salah pergaulan sih, Dy."

Aku yang merasa disinggung sebagai tersangka salah pergaulannya Lunar pun seketika melotot. "Sialan lo!"

Agenda kami hari ini tidak terlalu banyak. Kami hanya pergi ke kawasan Pantai Melasti yang beberapa tahun lalu masih dalam tahap pengembangan.

Dari siang sampai sore hari, kami bersantai di beach club sambil mendengarkan curhatan Raisa yang ditinggal pacarnya sendirian di Bali. Lalu akan berlanut menonton pertujukan tari kecak yang ada di sekitar sini.

Jika kalian ingat, kali terakhir aku bertemu Raisa, wanita ini bercerita tentang mantan pacarnya yang disebut pohon itu saking enggannya menyebut nama sang mantan. Aku tahu, Raisa ini salah satu korban gagal move on karena tak pernah terlihat memiliki pacar lagi sejak putus dari mantan pacarnya di jaman kuliah.

Manusia wajar yang gagal move on ini ya seperti Raisa, bukan kayak Arsal yang mengaku cinta mampus dengan satu wanita, tapi mantannya tetap segudang.

Ternyata, kini ia sudah kembali berpacaran dengan mantan pacarnya yang ternyata lagi adalah bosnya saat ini.

"Jadi, Davin tuh sekarang duda satu anak. Terus pacaran lagi sama lo, dan lo ditinggal pas lagi liburan sama dia karena anaknya sakit?" tanyaku seraya mengambil kesimpulan dari curhatan Raisa sebelumnya.

"Ya, singkatnya gitu." Raisa menjawab dengan wajah yang masih murah. Antara berusaha untuk memahami status kekasihnya, tapi tetap tak mampu menahan amarahnya. "Gue tuh keselnya dia pergi gitu aja, Dy. Mana gak pake bilang bilang, lo kebayang gak sih pas bangun tidur gue kayak orang bego dan nyariin dia, ternyata dia malah lagi di pesawat ke Jakarta."

Aku mengangguk, lalu berusaha mengusap bahunya yang duduk di sofa bed yang masih lengang lantaran diperuntukan enam sampai delapan orang, tapi hanya diisi oleh aku dan Raisa.

Sementara Arsal sedang pergi ke bar untuk memesan minuman tambahan.

"Lo bawa bikini nggak, Sa? Gue pengin turun ke kolam renang nih. Di villa gue, nggak infinity pool soalnya."

Aku mengarahkan pandanganku pada konsep infinity pool dengan view pantai yang ada di depan kami.

"Bawa, tapi udah gue buang."

"Hah? Kok gitu?"

"Karena gue tadi pagi sebel, Davin yang janji mau nemenin jalan-jalan ke pantai, tapi orangnya malah ngilang. Sebelum lo nelpon, gue habis buang bikini dan aksesoris buat mantai yang udah gue bawa."

My Gorgeous Sissy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang