2. Be My Friend

107K 6.1K 316
                                    

Satu minggu berlalu sejak kejadian itu. Nyaris setiap malam aku pergi ke club, dengan dalih melepas penat dan bertemu dengan teman-temanku, tapi diam-diam aku berharap untuk bertemu lagi dengan Arsal.

Aku tahu, pasti ada yang salah dengan kepalaku. Biasanya aku tidak begini, aku tidak pernah mengejar lelaki atau berusaha terlalu giat.

Oke, mungkin saat ini tepatnya aku bukan berusaha dengan giat. Namun, aku hanya sedang mencari peruntungan saja. Siapa tahu benar bertemu lagi, tidak ada salahnya kan mencoba? Toh, sebelum bertemu dengan Arsal juga, aku sudah biasa mengujungi tempat ini di malam hari.

Malam ini, di club langgananku ini sedang ada perayaan ulang tahun hingga membuat seseorang memesan beberapa table untuk acaranya. Hal tersebut membuatku kesulitan untuk mencari tempat duduk, saat kepalaku sudah pusing karena terlalu banyak minum.

"Siapa sih yang ulang tahun? Nyusahin aja!" tanyaku pada Marsha, yang kini menemaniku di tempat ini.

Saat ini, kami hanya berdua. Teman-temanku yang lain memilih untuk istirahat setelah pulang kerja, ras terkuat untuk dugem setelah bekerja seharian hanya dipegang oleh aku dan Marsha.

"Si Princess tuh." Marsha menunjuk seorang wanita yang menggunakan dress hitam di atas lutut, dengan atasan yang tak berlengan, sehingga menunjukkan bagian bahunya yang menurut wanita itu seksi.

Aku mencibir pelan saat melihat sosok tersebut tengah menebar senyum sok ramah pada beberapa teman yang diundangnya. "Ulang tahun kok malem jumat, aneh bangtet."

"Dari jaman dia labrak lo, cuma karena lo pacaran sama mantannya aja udah aneh banget." Marsha menambahkan, seolah membuka kenangan buruk yang pernah terjadi antara aku dan wanita tersebut.

Aku berdecak pelan, saat ingat kejadian tolol yang membuat hubunganku dengan Rhea, wanita itu, menjadi tidak baik. Bukan berarti sebelumnya hubungan kami baik. Aku memang mengenalnya, karena sering berpapasan di tempat ini. Namun, aku tidak pernah berusaha untuk dekat dengannya, karena sikapnya yang tidak cocok untuk main bersamaku.

Sejak awal Rhea memang menyebalkan. Hobi pamer dan menjatuhkan orang lain. Namun, aku tidak peduli selagi ia tidak bersinggungan langsung denganku.

Hingga suatu ketika, aku berpacaran dengan Lando yang ternyata adalah mantan pacarnya. Aku memang tahu, Lando pernah berpacaran dengan Rhea. Namun, mereka kan sudah putus, lalu masalahnya apa?

Setiap kali mengingatnya, aku serasa ingin menginjak kepala Rhea lalu menendangnya dengan keras, karena pernah mempermalukanku sedemikian rupa. Dengan gaya soknya, ia melabrak aku di depan banyak orang, dengan mengguyur segelas wine di atas kepalaku. Ia menuduh bahwa aku menggoda Lando saat masih berpacaran dengannya.

Sejak saat ini, beberapa orang mengenalku sebagai perebut pacar orang. Rhea sialan! Tanganku bahkan masih terkepal erat setiap kali melihat wajah sok cantiknya itu.

"Balik aja deh yuk, males gue kalo sampe papasan sama tuh cewek. Dramatic parah!" Aku menggandeng Marsha untuk berjalan keluar dari club ini.

"Iya deh. Gue nginep di rumah lo ya, Dy?"

"Iya-iya."

Kami sedang berjalan menuju pintu keluar, saat mataku menangkap sosok lelaki yang sudah aku cari selama seminggu ini. Aku pun seketika menghentikan langkahku, untuk memastikan bahwa aku tidak salah lihat.

Itu Arsal!

"Kenapa, Dy? Gak jadi pulang?" tanya Marsha bingung.

"Sebentar, Sha. Bentar deh." Aku berusaha mengulur waktu, seraya berpikir apakah aku harus menghampirinya atau tidak. Tak ingin terlihat aneh di depan Marsha, aku pun menyuruh Marsha untuk duluan. "Eh, lo tunggu depan deh. Gue kayaknya ada yang ketinggalan tadi di bar."

My Gorgeous Sissy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang