57. Sweet Card

31.8K 3.8K 397
                                    

Info dulu ya, hari ini hari terakhir diskon novel Win-Win Soluion. Ayoo buruan yg belum checkout disegerakan, sebelum terlambat dan harganya akan balik normal

 Ayoo buruan yg belum checkout disegerakan, sebelum terlambat dan harganya akan balik normal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Booklet extra partnya juga bisa dibeli sekalian atau pun dibeli terpisah di toko yg sama ya. Lagi2 stok terbatas! Jangan sampe pas udah abis baru pada nyariin.

Linknya ada di bio akuu

Linknya ada di bio akuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


____________

AUDY

Kabar perceraian dari Mama, sukses menerbangkanku yang tengah menikmati masa-masa work from Bali - khas umat Jaksel yang sedang trendy - hingga kembali ke Jakarta.

Aku pulang sendirian ke Jakarta, sementara Arsal masih menetap di Bali dan tidak diizinkan pulang oleh Papa - apakah aku harus kembali memanggilnya Om Ardio? - yah apa pun sebutannya kelak.

Perintah papanya Arsal sudah bulat, untuk menugaskan Arsal mengurus pekerjaan di Bali sebagai bayaran dari cuti sesuka hatinya itu. Saat Arsal menelpon Papa Ardio lagi untuk menanyakan soal kabar perceraian ini, Arsal malah disuruh fokus saja dengan pekerjaannya dan tidak perlu ikut campur terkait masalah orang dewasa.

"Urusan orang dewasa apanya! Dikira gue masih remaja SMP!" dumel Arsal saat sambungan teleponnya diputus secara sepihak oleh sang ayah.

"Yaudah, gapapa gue balik sendiri aja. Nanti gue kabarin ke lo deh, masalahnya apa sampe Mama mendadak bilang mau cerai gini."

"Nanti gue telpon nyokap lo juga deh kalo udah lebih tenang, sekalian minta maaf kalo bokap gue bikin masalah."

Setelah pembahasan singkat itu, kami yang kebetulan masih berada di Bandara pun segera membeli tiket on the spot saat itu juga. Aku tidak membawa barang-barangku yang masih ada di villa dan membiarkan nanti Arsal yang akan membawanya.

Aku langsung menuju ke rumah dan mendapati Mama yang tengah sibuk merapikan seluruh barang-barang miliknya ke dalam kotak pindahan.

"Ma," panggilku pelan, seraya melangkah masuk ke kamar Mama dan Papa Ardio.

My Gorgeous Sissy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang