34. Messed Up

40.9K 3.8K 485
                                    

Happy new year guys, gimana 2023 kalian?

Bismillah, resolusi 2023 aku akan rajin update hihi. Bantu aminkan sebuah harapan mulia ini pliss

______

Arsal

Aku terbangun dengan tubuh yang lebih segar dibandingkan semalam.

Tidurku terasa sangat nyenyak, setelah hari-hari melelahkan yang aku lalui seminggu terakhir ini. Tepatnya, sangat melelahkan karena banyaknya aktivitas yang menyita waktu dan tenaga.

Aku benar-benar tidak terbayang jika harus bekerja sekeras itu setiap harinya, mungkin aku bisa mati muda jalur kelelahan bekerja.

Dengan mata yang masih setengah terpejam, aku meraba meja yang ada di samping tempat tidurku, mencari ponsel yang biasanya aku letakan di sana.

Mataku pun baru sepenuhnya terbuka untuk melihat layar ponsel dan mengecek beberapa pesan masuk yang aku lewatkan selama terlelap.

Beberapa pesan berisi update terbaru dari event yang sedang berlangsung di hotel. Aku hanya menandai pesan-pesan tersebut untuk aku baca sekaligus balas nanti, setelah nyawaku terkumpul sepenuhnya.

Perhatianku langsung tertuju pada pesan dari Nadira yang dikirim semalam, aku pun buru-buru membukanya.

Nadira : Sal, aku numpang tidur di hotel kamu ya malam ini

Nadira : Besok pagi-pagi aku langsung pergi lagi. Jadi, kalo kamu baru bangun besok pagi, gausah nyusul yaaa

Aku melirik petunjuk waktu yang ada di pojok kiri layar ponselku. Sial, sudah pukul sebelas siang. Aku benar-benar terlalu pulas tertidur, sampai bangun sesiang ini. Nadira pasti sudah pergi.

Aku kembali membaca pesan lanjutan dari Nadira yang masih tersisa beberapa.

Nadira : Ya ampun, aku lupa kalo di hotel lagi ada acara. Kalo ke kamar kamu boleh nggak, ya?

Nadira : Yah, ternyata gaboleh masuk. Aku cari hotel yang deket sini aja deh.

Mataku melotot saat melihat pukul berapa Nadira mengirim pesan tersebut.

Pukul satu malam.

Apa Nadira keluar sendirian saat tengah malam?

Berengsek! Karyawan mana yang berani mengusir Nadira di tengah malam begitu saat ia hanya akan tidur di kamarku? Seharusnya mereka semua sudah mengenal Nadira, lantaran aku sudah sering berkunjung bersama Nadira sejak kami remaja. Kamarku juga tidak termasuk ke dalam area yang harus disterilkan untuk keberlangsungan event tersebut.

Tanganku nyaris menekan tombol memanggil saking gemasnya, tapi aku segera mengurungkan niatku dengan mengirim pesan terlebih dahulu.

Arsal : Kamu di mana sekarang?

Arsal : Aku call bisa?

Lima menit terlewati, Nadira masih belum membalasnya.

Sepuluh menit kemudian, balasan Nadira baru masuk.

Nadira : Aku masih di rumah mertuaku

Nadira : Sebentar, aku keluar deh

Tak sampai lima menit, ponselku akhirnya berdering panjang, bersamaan dengan kontak Nadira yang muncul di layar.

Aku pun buru-buru mengangkat panggilannya.

"Kenapa, Sal?" Suara Nadira muncul dari ujung sana, yang lebih terdengar seperti bisikan.

"Nad, sori aku semalem ketiduran. Aku nggak baca chat kamu."

"It's okay, aku aman kok. Aku ke hotel yang nggak jauh dari sana."

My Gorgeous Sissy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang