"Bismillahirrahmanirrahim, ya Fulan bin Fulan Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka Ruwayda binti Zaki Mubarak alal mahri surah Ar-Rohman hallan."
"Qobiltu nikahaha..."
Belum selesai si calon suami melantunkan ijab qobul, tiba-tiba saja tetesan air hujan datang mengguyur resepsi pernikahannya.
Gadis yang dirasanya sedang memakai gaun pengantin ala syarifah itu sontak kaget, saat membuka matanya, seseorang yang terlihat akrab sedang membawa air satu gayung yang tengah berada di sampingnya.
"Akhirnya bangun juga kamu, udah dari tadi dibangunin susah amat sih",
Ujarnya dengan sedikit nada kesal.
"Ah, ternyata cuma mimpi",
Gadis yang masih setengah sadar dari tidurnya itu tidak menggubris keluhan sahabatnya.
"Mimpi indah banget ya sampe susah dibangunin?"
"Ngga kok, emang kamu ngapain bangunin aku jam segini?"
"Ini waktunya sholat tahajud Ruwayda, astaghfirullah, dasar kamu si ratu tidur",
Wanita yang kerap dipanggil Ayda itu langsung melihat jam dinding yang terpajang di dalam kamarnya. Ya benar, sudah jam setengah tiga malam, saatnya untuk menunaikan ibadah tahajud.
"Bantuin berdiri dong Fanya, masih belom kumpul nyawa ku",
Ayda menjulurkan kedua tangannya pada Fanya, kemudian Fanya pun menarik dengan sekuat tenaga agar tubuh mungil Ayda terangkat dari kasur.
"Udah ayo buruan, nanti mbak Jihan marah loh",
Nama yang seringkali terdengar saat ada permasalahan ibadah adalah Jihan, salah satu senior atau pengurus yang disegani oleh para santriwati.
Dengan masih setengah kantuk Ayda berjalan menuju kamar mandi. Dan kebanyakan drama yang dialami oleh santri salah satunya adalah mengantri kamar mandi. Sungguh sangat membosankan.
....
"Allahuakbar Allahuakbar....",
Muadzin mulai mengumandangkan adzan. Suaranya merdu dan sangat menenangkan hati.
Wajah Ayda sudah bersinar oleh air wudhu ditambah dengan suara adzan yang didengarnya, makin berseri-seri wajahnya.
"Eh, kayaknya bukan Iqbal deh yang adzan", Ujar si Fanya.
Iqbal adalah santri yang cukup populer dikarenakan seringkali dia adzan dengan suaranya yang khas serta khataman Al Qur'annya yang sudah mencapai 30 juz.
Bukan cuma itu, wajahnya juga menawan, hampir sebelas dua belas dengan Aliando Syarif. Gadis mana yang ngga terpesona pada Iqbal, jawabannya adalah Ayda. Hanya dia yang biasa saja saat santriwati lainnya berebut ingin menjadi wanita pujaan Iqbal. Ayda diam-diam memiliki laki-laki pujaan hatinya sendiri yang ia pendam sejak dulu.
"Udah sehafal itu sama suaranya Iqbal?",
Tanya Ayda pada sahabat satu-satunya yang ia punya di pesantren.
"Iya dong, calon masa depan aku gitu loh"
Salah satu dari sekian santriwati yang terpesona dengan Iqbal ya Fanya ini. Ayda hanya bisa pasrah melihat sahabatnya yang begitu terobsesi akan cintanya.
"Ayda, setelah selesai jama'ah subuh, kamu ikut saya ya ke kantor pengurus",
Mbak jihan mencegat langkah Ayda dan fanya yang hendak memasuki masjid pesantren.
"Ada apa ya, mbak?",
"Mbak bakalan jelasin nanti di kantor",
Mbak Jihan berlalu dengan senyuman yang membuat Ayda makin penasaran.
"Duh salah apa aku nih, perasaan jama'ah ngga nakal-nakal amat, cuma kalo ketiduran aja khilaf, terus apaan ya?",
Batin Ayda mulai bertanya-tanya.
....
Jangan lupa tekan Vote nya yaaa🖤
Tinggalin komentar juga ngga papa🖤Next 👇
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA BIDADARI SATU HATI
RomanceRuwayda atau kerap kali dipanggil Ayda. Salah satu santriwati yang diam-diam sudah dijodohkan dengan Gusnya, Gus Azam. Keduanya akhirnya menikah dengan ikatan perjodohan. Ruwayda yang ternyata tak mencintai Gus Azam, perlahan-lahan Gus Azam berhasil...