"Lapangkan hati Kamu, coba beri satu kesempatan lagi untuknya. Kamu tau kan, Allah saja maha pemaaf, masa iya hamba seperti kita yang penuh dosa ini enggan untuk memaafkan?",
^
^
~ Ruwayda...
Clara syok ketika Gus Afi memberitahukan kabar duka yang menimpa bayinya. Bulir-bulir air matanya jatuh membasahi kedua pipinya. Gus Azam yang tak tega melihat Clara nangis tersedu-sedu langsung saja beliau membawa wanita malang itu kedalam dekapannya. Clara membalas pelukan suaminya tak kalah erat, ia menumpahkan segala kesedihannya di pelukan hangat Gus Azam.
"Afwan Ra, ini semua terjadi karena Aku...",
Gus Azam mengelus-elus lembut hijab yang Clara kenakan. Meskipun Clara sangat terpukul karena kecelakaan itu telah merenggut bayinya, namun itu semua sudah menjadi takdir dari Allah.
Cekrek... Brakkk...
Seorang lelaki yang sedari tadi hanya mendengarkan perbincangan mereka dari luar, seketika ia membuka pintu ruangan dengan penuh emosi, lalu ia menepis tubuh Gus Azam dari pelukan Clara, ia tarik kerah baju Gus Azam, lalu tanpa berpikir panjang laki-laki tersebut meninju pipi kanan Gus Azam.
"Astaghfirullah...",
Semua orang tersentak kaget ketika melihat adegan kasar tersebut.
"Vano, apa yang kamu lakukan?",
Teriak Clara pada laki-laki yang ternyata adalah Vano.
"Gus Azam sudah merenggut nyawa anak kamu, Ra...",
"No, Saya bisa jelaskan...",
"Mau jelaskan apa lagi Gus, sudah jelas-jelas Gus Azam yang menyebabkan kecelakaan itu",
Kepalan tangan Vano hampir saja mendarat di wajah tampan Gus Azam, kalau saja Gus Afi tak mencegah aksi Vano.
"Tolong jangan buat keributan disini...",
Tegas Gus Afi sembari menjauhkan kedua belah pihak.
Gus Azam meraba pipi kanannya yang sudah lebam akibat pukulan yang Vano berikan.
Clara pun meminta Vano pergi dari ruangannya.
"Lebih baik kamu pergi dari sini No, Aku ngga mau liat kamu lagi",
wajah Clara terlihat sedang menahan amarahnya.
"Saya jadi bingung, kenapa kamu sangat marah saat Clara kehilangan bayinya?, siapa kamu?, punya hak apa kamu untuk ikut campur dalam masalah ini?",
Pertanyaan Gus Azam membuat Vano dan Clara ketar-ketir. Sesekali keduanya saling melirik, memikirkan jawaban apa yang akan diberikan pada Gus Azam.
Bersamaan dengan itu, Ruwayda datang dengan ditemani oleh Mia, karena sengaja Mia meminta Ruwayda untuk menjelaskan semuanya pada yang lain.
Sebelum perkelahian Gus Azam dan Vano terjadi~
"Mbak Ayda...",
Tiba-tiba Mia memasuki ruangan Ayda dengan wajah yang sudah panik. Ayda yang hendak memejamkan kedua matanya, ia urungkan niat tersebut.
"Tolong Mbak...",
Mia pun menjelaskan kejadian yang sedang terjadi di ruangan Clara. Setelah mendengar cerita Mia, Ayda memintanya untuk memapah dirinya menuju ruangan Clara. Dan sampailah Ayda dan Mia disana.
~
"Karena Ayah dari anak yang Clara kandung adalah anak Vano...",
Semua orang terkejut mendengar pernyataan dari Ayda. Terlebih lagi Clara yang heran darimana Ayda tahu akan hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA BIDADARI SATU HATI
RomanceRuwayda atau kerap kali dipanggil Ayda. Salah satu santriwati yang diam-diam sudah dijodohkan dengan Gusnya, Gus Azam. Keduanya akhirnya menikah dengan ikatan perjodohan. Ruwayda yang ternyata tak mencintai Gus Azam, perlahan-lahan Gus Azam berhasil...