🌞Akad🌞

79 4 0
                                    

"Setelah melihat dan mendengar akad ini, Aku ingin sekali menjadikan dia sebagai pengantin ku lagi, bahkan berkali-kali pun Aku tak akan bosan"
^
^
~Azam Abdul Sulaiman

🌞🌞🌞

Pagi hari ini semua orang tengah mondar mandir kesana kemari untuk mempersiapkan resepsi pernikahan Gus Afi dan Mia. Mempelai pria dan wanita sedang ber-make up di dalam kamar yang berbeda. Sedangkan Gus Azam dan Ayda bersiap-siap untuk menyambut para tamu  bersama Abi dan Umi. Para santri membantu membereskan dekorasi, dan santriwati membantu bagian prasmanan.

Sudah hampir jam delapan pagi, beberapa tamu undangan baik dari kerabat dekat maupun jauh sudah berdatangan. Ayda tersenyum ramah menyalami tamu. Ini kali pertama bagi Ayda bertemu dengan saudara Gus Azam yang lain, karena pada saat pernikahannya hanya ada beberapa saja yang hadir.

"Assalamualaikum Abi, Umi",

Clara dengan pakaian yang sopan dan jilbab yang hanya disandangkan ke kedua bahunya baru saja datang menyapa mereka, tak lupa ia juga membawakan kedua mempelai sebuah kado.

"Wa'alaikumsalam, kamu kok baru dateng Nak?",

Tanya Umi.

"Maaf Mi, Clara lagi sibuk akhir-akhir ini",

"Ayo Ra, Aku temenin ke dalem",

Ayda mempersilahkan Clara berjalan mendahuluinya. Meskipun Ayda ada rasa sedikit cemburu padanya, namun ia tidak boleh menghakiminya. Lagi pula benar kata Fanya tempo hari itu, suami istri itu harus saling percaya satu sama lain.

Halaman pesantren sudah full oleh para tamu. Di Bagian belakang kursi tamu ada kursi khusus santri dan santriwati disana. Sesuai instruksi Ibu Nyai, mereka memakai baju batik dengan kompak.
Keluarga besar Bani Sulaiman dan Keluarga Mia berada di kursi paling depan, sangat jelas melihat kedua mempelai yang sudah mau ijab kabul.

"Setelah melihat dan mendengar akad ini, Aku ingin sekali menjadikan dia sebagai pengantin ku lagi, bahkan berkali-kali pun Aku tak akan bosan",

Lirih Gus Azam sembari menengok ke arah Ayda.

Gus Azam kembali merinding saat mendengar akad nikah itu. Beliau ingin sekali mengulangnya agar Ayda juga bisa merasakan pernikahan yang disaksikan oleh ratusan lebih tamu undangan seperti sekarang ini.

"Mas, Mia cantik ya?",

Ayda mengagumi kecantikan Mia layaknya bidadari.

"Lebih cantik kamu kok",

"Ishh Mas Azam becanda mulu",

Ayda menyenggol lengan suaminya yang malah bercanda.

Abi dan Umi sudah berlinang air mata kebahagiaan melihat Gus Afi dan Mia  selesai akad. Begitu juga dengan kedua mempelai, keduanya tak kalah bahagia dengan tumpahan air mata yang sudah membasahi pipi.

Setelah sesi foto bersama keluarga, teman dekat maupun jauh, semuanya sudah dipersilahkan menyerbu hidangan prasmanan yang lezat itu. Ayda mengambilkan sepiring nasi dan lauk pauk untuk suaminya, tapi lagi-lagi ia kalah cepat dengan aksi Clara.

Gus Azam, laki-laki yang kurang akan kepekaan itu malah dengan santainya melahap sepiring nasi yang Clara berikan.

"Mas Azam benar-benar ngga peduliin perasaan Aku ya...",

DUA BIDADARI SATU HATI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang